Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pria dengan Ukuran Kaus XXXXXXXXL, Mampu Turunkan Bobot 133 Kg

KOMPAS.com - Berat badan berlebih memang sangat mengganggu dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Pesan itu terus diterima Phil Kayes dari dokternya ketika ia masih memiliki berat badan berlebih.

Bobot terberat lelaki berusia 47 tahun ini bahkan pernah mencapai angka 235 kilogram.

Sang dokter mengingatkan, jika berat badan Phil tak kunjung turun, maka kesehatannya akan terganggu. Dokter menyebut, mencapai usia 40 tahun akan menjadi sebuah prestasi.

Sejak kecil, Phil selalu menjadi anak yang lebih besar daripada teman-temannya. Berat badannya semakin bertambah ketika duduk di bangku kuliah.

"Mengalami masalah berat badan membuat saya menjadi semakin picik dan sering membuat berbagai alasan untuk tidak pergi keluar," kata dia.

Phil kerap mengarang alasan untuk tidak ikut berkumpul di pesta atau pernikahan karena merasa tidak nyaman.

Ia tahu tubuhnya tidak muat di kursi pesawat atau moda transportasi lainnya sehingga ia enggan untuk pergi.

"Selain melakukan pekerjaanku sebagai pegawai sipil, aku tidak melakukan apa pun kecuali bersembunyi dan makan. Saat itu aku benar-benar kesepian," ungkap Phil.

Secara mengejutkan, ia berhasil menurunkan bobot hingga 133 kilogram, dan kini berat badannya ada di kisaran 100 kilogram.

Semua capaian itu dia wujudkan dalam waktu tiga tahun.

Tak hanya itu, dalam perjalanan penurunan berat badan ini, pria yang pernah memiliki ukuran kaus XXXXXXXXL dengan lingkar pinggang 172 centimeter itu juga menemukan pasangan hidupnya.

Dia bertemu perempuan bernama Nicole Mulholland lewat sebuah aplikasi kencan.

Lantas, bagaimana ceritanya hingga warga Irlandia Utara ini bisa menurunkan bobot sebanyak itu?

Dikisahkan, Phil mendapatkan bantuan dari Slimming World untuk mencapai target penurunan berat badannya.

Organisasi itu pula yang belum lama ini menganugerahi Phil dengan gelar "Greatest Loser 2020".

Kompetisi tersebut merayakan penurunan berat badan terbesar di antara para anggotanya.

Ketika mencapai bobot terberatnya, Phil pernah mengalami sejumlah masalah kesehatan, salah satunya tekanan pada lutut dan sleep apnea.

Bertahun-tahun mengalami kelebihan berat badan benar-benar berdampak pada lututnya dan ia harus biasa minum obat setiap hari untuk mengatasi rasa sakit.

Ia memerlukan operasi penggantian lutut, namun belum bisa dilakukan ketika bobotnya masih berat dan operasi akan sangat rumit.

Ketakutan utama Phil adalah mati ketika tidur, dan tubuh beratnya akan sulit diangkat karena ia tinggal di lantai tiga rumah orangtuanya.

Phil kemudian merasa harus melakukan sesuatu. Di titik itu juga, ibu Phil didiagnosa kanker terminal, dan itu membuat tekadnya semakin bulat untuk mulai menjalani hidup sehat.

Phil khawatir jika ibunya meninggal, ia tidak bisa membantu menggotong kerandanya dan pikiran itu membuatnya patah hati.

Ternyata, ketika ibunya meninggal pada Oktober 2017, Phil baru menurunkan berat badannya sekitar 32 kilogram.

Sehingga, keinginan untuk membantu membawa keranda sang ibu pun tidak terlaksana.

"Tapi aku tahu dia akan bangga jika bisa melihatku sekarang, kini aku 133 kilogram lebih ringan," ungkap dia.

Ia kembali bersepeda setelah hampir 30 dekade absen, dan merasa sudah nyaman berjalan kaki tanpa kehabisan napas.

"Ini adalah hidup yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Sangat penuh dengan kesempatan, teman-teman dan petualangan," kata dia.

Ia juga mengubah pola makannya menjadi lebih sehat.

Sebagai contoh, dulu menu makan siangnya adalah sup dengan 3-4 potong roti, sekantong keripik kentang, serta cokelat batang atau keripik kentang dengan keju dan saus.

Setelah makan siang, ia masih mengonsumsi camilan berupa pizza ukuran besar, keripik kentang, dan cokelat.

Namun sekarang, ia hanya mengonsunsi pasta atau masakan sisa semalam, dan buah-buahan.

Kini daging tanpa lemak, pasta, kentang, buah, dan sayur menjadi jenis-jenis makanan yang sering ia konsumsi.

Dulu ia sempat fobia dengan sayuran, namun bergabung dengan Slimming World justru membuat sayuran menjadi salah satu makanan favoritnya.

Phil mengakui, lingkungan sangat membantunya dalam meraih kesuksesan.

Ia dikelilingi banyak orang yang mengalami masalah berat badan dan sudah berhasil mendapatkan ukuran tubuh ideal mereka.

Saat ini, untuk menjaga bobotnya tetap ideal, Phil masih membangun komunikasi virtual bersama sejumlah teman untuk saling mengawasi pola hidup.

"Ketika kami harus menjalani penguncian Covid-19, pertemuan virtual sangatlah membantu untuk menjagaku tetap di jalur. Aku tidak bisa tanpa mereka," ungkap Phil.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/26/072941020/kisah-pria-dengan-ukuran-kaus-xxxxxxxxl-mampu-turunkan-bobot-133-kg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke