Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasangan Selingkuh, Perlukah Beri Kesempatan Kedua?

KOMPAS.com - Perselingkuhan merupakan masalah besar yang dapat mengancam kelanjutan hubungan. Sebagian korban perselingkuhan memaafkan pasangannya, namun tak sedikit yang akhirnya memilih berpisah.

Aplikasi kencan ekstramarital dari India, Gleeden melakukan survei untuk mengetahui tren kencan di kalangan penggunanya yang sebagian besar di kelompok usia 34-49 tahun.

Hampir 1.000 pengguna dari kota-kota metropolitan, seperti Mumbai, Delhi, Chennai, Bengaluru, Pune dan Hyderabad, berpartisipasi dalam survei.

Salah satu hasil survei adalah mengenai apakah mereka akan memberikan kesempatan kedua bagi pasangan yang melakukan perselingkuhan.

Diselingkuhi memang membuat kita marah dan kecewa. Namun, hal itu membawa perubahan dan orang-orang cenderung bertumbuh semakin dewasa dan ingin memberikan kesempatan kedua pada pasangannya.

Laporan penelitian menyebutkan, sebanyak 36,9 persen pengguna mau memaafkan paaangannya tanpa kondisi apapun, sementara 40,1 persennya mengatakan tergantung dari alasan perselingkuhan.

Sekitar 23 persen pengguna tegas ingin memutuskan hubungan jika menghadapi kasus perselingkuhan.

Mencintai dua orang sekaligus

Ketika memandang kasus perselingkuhan, banyak dari kita yang bertanya-tanya, apakah bisa satu orang memberikan rasa cinta yang sama kepada lebih dari satu orang pasangan?

Masih dalam survei yang sama, ditemukn bahwa ada sejumlah orang yang bisa jatuh cinta dengan dua orang sekaligus.

"Saat ini, pasangan-pasangan cenderung lebih praktis dalam berhubungan dan menjalani hidup. Mereka mencari suara dan kecocokan hubungan dengan pasangan mereka," demikian menurut survei tersebut.

Namun, ketika orang-orang tersebut merasa tidak mendapatkan dari pasangannya, alih-alih menyudahi hubungan mereka memilih menemukan kebahagiaan dari dunia luar.

Sekitar 48,1 persen mengonfirmasi bahwa mereka bisa jatuh cinta dengan dua orang berbeda di waktu yang sama, sementara 44,5 persen mengatakan sebaliknya.

Hanya 7,4 persen yang ragu dengan jawaban mereka. Sedangkan 46 persennya mengakui mereka punya hubungan di luar pernikahannya.

Dulu, sebagian besar orang-orang yang memiliki hubungan di luar pernikahan karena merasa tertarik pada hubungan asmara. Namun, perspektif tersebut berubah seiring berkembangnya zaman.

"Ditemukan bahwa kini sebagian besar orang yang melakukan perselingkuhan untuk mencari teman daripada teman kencan."

Berbagi kisah dengan teman

Ketika seseorang ingin berbagi kisah perselingkuhannya, dia akan memastikan hal itu hanya diceritakan pada seseorang yang dapat dipercaya. Para penjaga rahasia itu adalah teman terdekat mereka.

"Ditemukan bahwa sekitar 37,5 persen pengguna Gleeden bersedia berbagi rahasia tentang hubungan asmara mereka dengan teman dekat mereka, sementara 31,3 persen akan mengakui rahasia mereka di depan saudara kandung mereka."

Namun, jumlah orang-orang yang mengakui hal tersebut di depan orangtua dan pasangan juga cukup besar, yakni mencapai 31,2 persen.

Ternyata, itu dilakujan untuk menghilangkan perasaan bersalah mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/26/134527820/pasangan-selingkuh-perlukah-beri-kesempatan-kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke