Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rahasia di Balik Transformasi Tubuh Mike Tyson

KOMPAS.com - Usia bukan menjadi halangan bagi seseorang untuk hidup sehat. Setidaknya, hal itulah yang coba dibuktikan oleh legenda tinju dunia, Mike Tyson.

Pada pertengahan Mei lalu, pria yang dijuluki "Iron Mike" ini membuat publik gempar usai ia mengumumkan akan kembali ke ring tinju.

Di usianya yang menginjak 53 tahun, Tyson menegaskan jika ia akan berpartisipasi dalam pertandingan eksibisi untuk amal. Karenanya ia kemudian berlatih tinju kembali untuk mengembalikan kebugarannya.

Dalam video pelatihannya, tampak Tyson seperti atlet muda dengan penuh semangat di balik genggaman tangannya. Bahkan sang pelatih, Rafael Cordeiro, mengakui gerakan dan pukulan tinju Tyson layaknya seorang petinju di usia awal 20-an.

Pernah menjadi juara tinju kelas berat termuda, Mike Tyson mengalami banyak kemunduran setelah berhenti bertinju. Ia dikenal sering memesan wanita panggilan dan dihukum karena kasus pemerkosaan. Pada tahun 2009 ia bahkan kecanduan kokain.

Kini terlihat dalam instagramnya, Tyson memiliki bisnis mariyuana, sekaligus mengikuti gaya hidup vegan, yakni tidak makan daging dan produk hewan.

Tyson yang dua tahun lalu terlihat gemuk dengan perut besar, kini kembali memperlihatkan otot-ototnya dan memunculkan perut sixpack-nya dengan berat tubuh 104 kilogram.

"Saya merasa lebih baik daripada sebelunya. Tuhan telah berbelas kasih kepada saya. Saya akan melanjutkannya," kata Tyson kepada rapper Lil Wayne di radio Young Money, seperti dikutip Sport Bible.

Rahasia perubahan tubuh pada diri Tyson sangat ilmiah. Kepada Rock and Bells Radio Show di SiriusXM, Tyson mengaku bahwa ia menggunakan perawatan sel induk (stem cell treatment), sama seperti Cristiano Ronaldo dan Rafael Nadal untuk mempertahankan kondisi fisik.

"Saya berada dalam kondisi terbaik yang pernah saya impikan. Faktanya, saya sedang menjalani proses itu (stem cell treatment) sekarang. Dan kalian tahu apa yang saya lakukan, saya melakukan riset sel induk," kata Tyson, seperti dikutip Essentially Sports.

Menurut Daily Star, stem cell treatment berbiaya berkisar antara 5.000 - 25.000 Euro (sekitar Rp 80 juta - Rp 400 juta) dan bertujuan mengurangi rasa sakit serta peradangan dengan meningkatkan aliran darah.

"Ketika mereka mengambil darah, darah itu berwarna merah dan ketika kembali itu seperti cairan transparan, kemudian mereka menyuntikkan ke saya," kata Tyson.

"Sesuatu yang harus saya lakukan adalah kardio, saya akan mencoba mendapatkan dua jam latihan kardio sehari. Saya juga memastikan makan makanan yang tepat. Bagi saya, ini hampir seperti makanan budak," tuturnya.

"Lakukan apa yang kita benci tetapi lakukanlah seolah tidak ada apa-apa. Bangun ketika kita tidak ingin bangun. Ini seperti menjadi budak," ujarnya.

Kolaborasi dengan Chinatown Market

Kolaborasi itu mencakup rilis dua kapsul berisi t-shirt, hoodie, dan celana pendek, serta lima episode film dokumenter fiksi yang memperlihatkan Tyson mengunjungi kantor Chinatown Market dan bekerja di dalam tim label tersebut.

"Saya senang bisa bermitra dengan label streetwear Chinatown Market, dan bersemangat menunjukkan kepada penggemar apa yang kita buat bersama, baik dari perspektif konten dan produk," kata Tyson tentang proyek kolaborasi itu.

Lima episode dari film dokumenter fiksi itu akan dirilis pada 27 Juni. Kemudian, rilis kapsul pertama berlangsung pada 3 Juli, dan kapsul kedua di akhir Juli.

Harga masing-masing item berkisar dari 40 - 90 dollar AS atau sekitar Rp 570.000 - Rp 1,2 juta, dan segera tersedia di situs Chinatown Market.

Sebagian dari hasil penjualan akan disumbangkan ke Tyson Cares Foundation, yayasan yang menyediakan hal-hal esensial untuk anak-anak tunawisma seperti perawatan kesehatan, bantuan sekolah, tempat tinggal, dan bimbingan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/26/162604020/rahasia-di-balik-transformasi-tubuh-mike-tyson

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke