Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mark Zuckerberg Yakin Aksi Boikot Terhadap Facebook Akan Berakhir

KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan tidak akan mengubah kebijakan pada ujaran kebencian.

Keputusan itu diambil meski lebih dari 500 pengiklan memboikot platform media sosial tersebut pada bulan Juli, seperti dilaporkan The Information.

"Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami pada apa pun meski ada ancaman terhadap jumlah pendapatan kami," kata Zuckerberg.

"Saya yakin semua pengiklan ini akan segera kembali ke platform."

Zuckerberg menambahkan, boikot itu lebih berdampak pada "reputasi dan masalah mitra" dibandingkan masalah keuangan, karena mayoritas pendapatan Facebook datang dari bisnis kecil, bukan merek besar.

Nilai saham Facebook anjlok 60 miliar dollar AS pekan ini karena merek-merek besar ikut melakukan boikot.

Awal bulan ini, organisasi hak-hak sipil, termasuk NAACP, Anti-Defamation League, dan Color of Change menyerukan pada pengiklan untuk memboikot Facebook pasca Zuckerberg tidak mengambil tindakan pada unggahan kontroversial Presiden AS Donald Trump.

Dalam unggahan itu, Trump seolah membiarkan tindakan kekerasan terhadap orang-orang yang memprotes kebrutalan polisi dan rasisme sistemik.

Sejak kampanye diluncurkan, lebih dari 500 perusahaan, termasuk merek besar seperti Coca-Cola, Ford, Starbucks, Verizon, Adidas, dan Unilever, telah mencabut iklan dari Facebook.

Pada hari Jumat (26/06/2020), Facebook mengatakan akan melampirkan label pada unggahan "layak berita" dari politisi yang melanggar kebijakan ujaran kebencian dan memperketat aturannya untuk pengiklan.

Eksekutif Facebook juga telah melakukan diskusi untuk mengatasi masalah pengiklan, tetapi pembicaraan itu akhirnya buntu.

Para pengiklan menyebut upaya Facebook itu mandeg dan menuntut Zuckerberg untuk hadir dalam pertemuan karena ia adalah otoritas tertinggi, seperti dilaporkan Reuters.

Zuckerberg akhirnya setuju untuk bertemu dengan para pemimpin NAACP, Color of Change, dan Anti-Defamation League, kata juru bicara ADL Todd Gutnick kepada Business Insider.

Namun, komentar Zuckerberg pada hari Jumat lalu menunjukkan ia telah mengambil keputusan dan boikot tersebut justru menjadi bumerang.

"Jika seseorang mengancam kamu untuk melakukan sesuatu, itu sebenarnya menempatkan kamu dalam sebuah kotak di mana lebih sulit melakukan apa yang mereka inginkan."

"Kami menangani masalah ini dengan serius dan menghargai umpan balik mitra kami. Kami membuat kemajuan nyata dengan menjaga ujaran kebencian dari platform kami, dan kami tidak mendapat manfaat dari jenis konten ini."

"Tetapi seperti yang telah kami katakan, kami membuat perubahan kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan pendapatan," kata juru bicara Facebook kepada Business Insider.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/02/112444820/mark-zuckerberg-yakin-aksi-boikot-terhadap-facebook-akan-berakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke