Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kanye West, Sukses Bersama Yeezy dan Ambisinya untuk Jadi Presiden AS

KOMPAS.com - Sebagai seorang pria, Kanye West bisa dikatakan hampir memiliki segalanya.

Pria kelahiran Atlanta, Georgia, AS itu merupakan rapper, penulis lagu, produser rekaman, perancang busana, serta pengusaha yang diakui sebagai salah satu tokoh musik dan ikon fesyen paling terkenal di dunia.

Namun, apa yang membuatnya digandrungi banyak orang tidak lain adalah kesuksesannya menjadi ikon industri fesyen dunia melalui Yeezy, sub merek yang mendesain sepatu serta pakaian.

Sukses bersama Yeezy

Yeezy adalah gaya hidup, dan produk yang menyertakan embel-embel "Yeezy" biasanya diburu banyak orang.

Era Yeezy dimulai pada tahun 2009, di mana West bekerja sama dengan Nike untuk menciptakan Nike Air Yeezy I dalam tiga varian warna.

Kemudian, di tahun 2012, West mengambil konsep dari Nike Air Yeezy I untuk menghasilkan Nike Air Yeezy II yang lebih kasual.

Dua tahun berselang, Kanye West dan Nike melahirkan sneaker yang diberi nama Red October. Kerja sama ini sekaligus menjadi yang terakhir, sehingga Red October nyaris sulit ditemukan di pasaran. Kalau pun ada, harganya terlampau tinggi.

Suami Kim Kardashian itu lantas berkolaborasi dengan Adidas. Kerja sama mereka dimulai dari Yeezy Boost 750 yang hadir dalam warna abu-abu polos dan midsole putih.

Setelah itu, Kanye West mengenalkan model Yeezy 950 Duckboot di akhir Oktober 2015. Namun desainnya dianggap kurang menarik dan harganya terlampau tinggi, sehingga sepatu ini tidak laris di pasaran.

Bersama Adidas, ia kembali dengan Yeezy Boost 350 V2 pada 2016. Sneaker ini menyerupai desain seri 350, dengan sol yang lebih tinggi serta detail dan warna berbeda.

Terlepas dari harga yang mahal, hampir semua produk "Yeezy" laku keras. Antrean panjang satu hari sebelum perilisan produk Yeezy bukanlah pemandangan yang aneh.

Pada akhir 2019, West berada di peringkat ke-2 sebagai musisi berpenghasilan tertinggi di dunia versi Forbes. Di tahun tersebut, ia memperoleh 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun dari penjualan produk Yeezy.

Kesuksesan Kanye West seolah membuka jalan bagi selebritas lain untuk menjadi desainer sneaker, sebut saja Adidas NMD yang didesain untuk Pharrell Williams atau Puma bersama Rihanna.

Ungkap niatnya untuk menjadi Presiden AS

Meski telah mendulang sukses sebagai desainer sneaker, Kanye West belum puas dan ada hal lain yang ingin digapainya.

Dalam tweet yang ia unggah di akun Twitter-nya pada 4 Juli lalu, West menyatakan jika dirinya ingin mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

"Kita sekarang harus mewujudkan janji Amerika dengan mempercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat! # 2020VISION." tulis West.

Tweet tersebut mendapat banyak perhatian dan hampir satu juta like serta 500.000 retweet.

Salah satu retweet berasal dari sang istri, Kim Kardashian, menambahkan emoji bendera Amerika yang menunjukkan dukungannya.

Pernyataan West tentu menimbulkan pertanyaan. Apakah ia benar-benar akan memulai kampanye, dan Kim Kardashian akan menjadi ibu negara AS?

Ini bukan pertama kalinya Kanye West menunjukkan sikap politiknya. Pada Video Music Awards 2015, ia mengumumkan akan mencalonkan diri pada tahun 2020.

Kemudian, ia menunjukkan dukungannya kepada Trump saat kunjungannya ke Gedung Putih di tahun 2018.

Kini, bila West serius dengan pencalonannya, apakah dia akan mulai berkampanye? Apakah dia cukup tenar untuk menyaingi kandidat lain? Apakah dia akan mengubah gaya berbusana gaya streetwear yang sering dipakainya? Ataukah calon Presiden itu justru akan membawa streetwear ke Gedung Putih?


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/06/174848120/kanye-west-sukses-bersama-yeezy-dan-ambisinya-untuk-jadi-presiden-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke