Berdasarkan laporan dari Diet Prada dan Remake, kedua perempuan bersaudara itu diduga menahan pembayaran bagi para pekerja pabrik mereka di Banglades.
Organisasi nirlaba Remake menyebut hal itu dilakukan Global Brands Groups sebagai pemilik dan pabrikan lini pakaian Kendall + Kylie.
Kaum perempuan yang menjadi buruh di pabrik tersebut pun konon berada dalam situasi yang paling rentan.
Bayangkan saja, mereka tidak lagi menerima bayaran meskipun telah melakukan pekerjaan, sehingga para wanita pekerja ini secara harfiah berisiko mati kelaparan.
Nah, di sisi lain, Kendall dan Kylie dikenal sebagai dua tokoh publik terkaya di dunia.
Kondisi itu yang lantas memicu munculnya serangan keras kepada kedua perempuan tersebut karena dianggap tidak manusiawi kepada pekerja mereka.
Namun, tuduhan itu lekas dibantah oleh tim Kendall + Kylie melalui Instagram mereka.
"Jadi (dugaan ini) tidak akurat," sebut perwakilan Kylie dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk Teen Vogue.
Perwakilan itu juga mengklaim, Remake sedang dalam proses menarik posting tentang merek Kendall + Kylie.
Organisasi nirlaba ini memang mengaku menghadapi ancaman tindakan hukum dari tim merek Kendall + Kylie.
Kendati demikian, Remake bersikukuh akan mempertahankan sikap terhadap kedua bersaudara ini sampai mereka memberikan bukti telah membayar upah pekerja garmen di Banglades.
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/08/110129520/kendall-kylie-tak-bayar-upah-buruh-garmen-di-banglades-benarkah
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan