Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berminggu-minggu Menanti demi Sebuah Sepeda Troy

Dia terus membagikan cerita dan foto sepeda barunya di antara kawan-kawan satu kelompok bersepeda.

Perjuangan karyawan swasta warga Ragunan, Jakarta Selatan ini, untuk mendapatkan sepeda dengan roda 16 inci incarannya itu memang terasa melelahkan.

Sebab, -seperti halnya banyak varian sepeda lain, Troy menjadi salah satu model yang paling diburu oleh warga. Di saat yang sama stoknya pun langka di pasaran.

Alhasil, selama lebih dari sebulan, Baron harus rajin-rajin memantau pergerakan stok dan harga sepeda Troy di berbagai toko sepeda. Termasuk dengan menelepon tiap-tiap toko.

"Wah, nanya ke sana mau PO (pre order) dibilangnya belum, eh besoknya ternyata mereka buka PO," keluh Baron suatu hari karena tak bisa memesan sepeda tersebut.

"Bilangnya mau dikabarin, taunya gak dikabarin," sambung dia lagi.

Toko sepeda di kawasan Pondok Labu yang diincar Baron memang amat ramai dipantau oleh pelanggan, sebab toko itu menjual sesuai harga standar.

Dalam unggahan di media sosial toko tersebut beberapa hari lalu, terlihat antrean panjang calon pembeli yang hendak mendaftarkan nama mereka pada daftar pre order yang disediakan.

"Masih pagi udah 30 aja yang daftar pre order," begitu kira-kira bunyi unggahan di fitur Instagram Story toko tersebut. 

Belum lagi, ada banyak testimoni konsumen yang merasa puas dan lega, karena penantian untuk mendapatkan sepeda Troy bisa selesai, dengan mendapatkan harga wajar.  

Ya, di masa seperti saat ini kondisi itu menjadi istimewa karena banyak toko lain justru mempermainkan harga demi mendapatkan keuntungan lebih. 

Mereka melakukannya dengan berbagai dalih.

Ada yang terang-terangan menaikkan harga, ada yang memakai sistem undian, bahkan ada pula yang percaya diri menggunakan metode lelang.

Lucunya, harga tinggi yang dipasang para pedagang pun tetap mendapatkan pembeli.

Kondisi ini tentu membuat pelanggan macam Baron yang mengharapkan harga normal, kian sulit mendapatkan sepeda.

Beruntung, kini penantian Baron berakhir. Dengan usaha yang gigih, dia bisa mendapatkan Troy berwarna emas di sebuah toko sepeda di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Dapet Rp 6 juta, ditambah bonus paddock, cukup fair-lah," kata Baron.

Toko di Pondok Labu sebelumnya menjual sepeda itu dengan harga Rp 5,75 juta, sesuai dengan harga pasaran. 

Harga dan stok

Tentang permainan harga dan stok, CEO PT Roda Maju Bahagia Hendra, -produsen sepeda Element mengaku kelabakan dengan memuncaknya animo konsumen untuk membeli sepeda.

Hendra mengaku semua tipe yang diproduksi Element laris manis di pasaran. Dan, Troy adalah salah satu yang paling diburu calon konsumen.

"Karena permintaan tiba-tiba membludak, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi produksi akan terus kami tambah," kata dia.

Kini, varian Troy sudah dipacu produksinya hingga 200 persen untuk bulan Juli ini. "Dan kami sudah memberitahukan ini ke masyarakat," sebut Hendra.

Lalu, demi menjaga stabilitas harga, Element selalu mengumumkan daftar harga dari produk-produk sepeda mereka.

"Kami berkomitmen bahwa harga sepeda Element tidak naik, tapi kapasitas barang memang tidak banyak," sambung dia.

Terlepas dari itu, Hendra menyadari, bahwa keterjangkauan imbauan itu memiliki batasan.

Apalagi, jika dikaitkan dengan tingginya permintaan dan rendahnya pasokan, maka harga akan cenderung meningkat di tingkat pedagang.

"Untuk pedagang lain, tidak bisa kami kontrol karena sepeda tidak sama dengan mobil dan motor yang memiliki surat-menyurat," tegas Hendra.

"Menurut saya, pedagang yang menaikkan harga sepeda saat pandemi tidak bersyukur. Kami justru sangat bersyukur karena bisnis sepeda masih ramai," sambung dia.

Element Troy adalah sepeda lipat dengan ukuran roda 16 inci, yang rangkanya terbuat dari kandungan hi-ten steel 4118.

Bentuk sepeda ini sebenarnya dibuat mirip dengan sepeda keluaran Fnhon Gust, yang harganya lebih mahal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/08/123614520/berminggu-minggu-menanti-demi-sebuah-sepeda-troy

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke