Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Masalah Tidur pada Anak dan Cara Mengatasinya

Terlebih jika si anak sedang memiliki mainan baru atau ativitas baru yang mengasyikkan, hingga semakin enggan beristirahat.

Namun tak perlu risau. Sebab, setidaknya ada lima masalah tidur pada anak, termasuk cara mengatasinya, yang bisa kita pelajari.

1. Anak menangis dan memberontak sebelum tidur

Anak membuat keributan ketika tiba waktu untuk tidur. Dia selalu ingin menyelesaikan game-nya sebelum memutuskan untuk naik ke tempat tidur.

Jika orangtua memaksanya, dia akan menangis dan memberontak.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan?

Jika kita tahu bahwa dia kerap sibuk menjelang waktu tidur, berilah dia banyak peringatan sebelum waktu istirahat tiba. 

Misalnya, “kamu harus merapikan semua mainan dalam 10 menit."

Lalu berikan peringatan lanjutan lima menit kemudian, dan sekali lagi ketika sudah tersisa waktu satu menit lagi.

Doronglah anak untuk mulai merapikan barang dan mainannya setelah peringatan kedua. Bersiaplah pula untuk berbicara dengan tegas.

2. “Aku tidak bisa tidur”

Meskipun waktu tidur anak sudah kembali normal, ada kalanya masalah kembali muncul di kemudian hari.

Si kecil mungkin akan memberi tahu kita bahwa ia tidak bisa tidur.

Atau, dia memanggil ayah/bundanya dan masih terjaga walau sudah malam. Dia bahkan mungkin keluar dari kamar, dan lalu menyusul ke kamar orangtuanya.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Dia mungkin adalah anak yang memerlukan kondisi santai di akhir hari, sebelum akhirnya berangkat tidur. 

Dia mungkin merasa terbantu memiliki cerita yang dibacakan ketika dia berbaring di tempat tidur, atau mungkin mendengarkan musik.

Kegiatan seperti ini membantu menenangkannya. Penting baginya untuk tetap berada di kamar, meskipun dia belum tidur.

3. ”Aku takut gelap"

Anak menolak untuk tidur dengan mematikan lampu kamarnya, dan mulai menangis ketika kita mencoba mematikannya.

Kita bahkan dapat mendengar dia bangun dari tempat tidur, lalu menyalakan kembali lampu setelah dimatikan.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Ada beberapa alternatif. Pertama, kita dapat memasang sakelar redup pada lampu kamar tidur dia, hingga memungkinkan kita untuk secara bertahap menggelapkan kamar sedikit demi sedikit setiap malam.

Kedua, orangtua bisa membelikan anak lampu tidur demi memberikan sedikit pencahayaan sepanjang waktu.

Atau, kita bisa duduk menemani sampai dia tertidur, meskipun itu bisa menjadi kebiasaan.

4. “Aku bangun di tengah malam”

Kita tertidur lelap di tengah malam, ketika tiba-tiba menyadari bahwa si kecil ada di samping tempat tidur dan benar-benar terjaga.

Dia memberi tahu bahwa dia tidak bisa kembali tidur, dan dia ingin tidur dengan ayah/bundanya.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Bawalah dia kembali ke tempat tidur, beri dia pelukan, lalu tinggalkan ruangan.

Tahan godaan untuk memberinya makanan dan minuman serta tidak bermain-main dengannya.

Strategi dasar, kita harus meyakinkan anak dan mengembalikannya ke tempat tidurnya sendiri.

Bersamaan dengan itu tegaskan bahwa ini bukan waktu untuk bersenang-senang, dan bermain-main.

Lakukan ini setiap kali dia bangun di malam hari.

5. “Aku mendapat mimpi buruk"

Kita mendengar si kecil berteriak dan menangis, tetapi ketika memasuki kamarnya, kita mendapati dia masih tertidur lelap.

Mimpi buruk tentu membuatnya sedih, dan dia bahkan mungkin meninggalkan tempat tidur dan bergerak di sekitar ruangan dengan mata terbuka.

Jika itu yang terjadi, maka sebaiknya kita tetap tenang.

Tidak peduli seberapa gusar perasaan dalam hati, tetaplah bicara dengan perlahan dan tenang kepada anak dan lakukan hal yang bisa menenangkannya.

Jangan mencoba membangunkan dengan harapan dia akan meninggalkan mimpi buruknya. Dalam kebanyakan kasus, mimpi buruk berlalu tanpa anak bangun.

Jika dia bangun dari tempat tidur saat masih tidur, dengan lembut arahkanlah dia kembali ke tempat tidur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/10/124649420/5-masalah-tidur-pada-anak-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke