Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rutin Meditasi Tekan Risiko Penyakit Kardiovaskular, Apa Sebabnya?

Kesimpulan ini diperoleh dari hasil analisa data yang dilakukan peneliti dan kolega Veterans Affairs yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology, 30 Juni lalu.

Beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan temuan serupa tentang efek positif dari meditasi.

Pernyataan ilmiah American Heart Association 2017, misalnya, menyebutkan, meditasi mungkin bermanfaat untuk pengurangan risiko kardiovaskular.

Data menunjukkan, meditasi dapat membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, usaha berhenti merokok, dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Namun, hubungan ini masih jauh dari definitif. Dengan menggunakan database nasional besar dari banyak peserta, penulis studi mencari bukti lebih lanjut tentang hal ini.

Peneliti utama Dr. Chayakrit Krittanawong -dari Pusat Medis Michael E. DeBakey VA, Baylor College of Medicine, dan peneliti di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai mempelajari data dari Survei Wawancara Kesehatan Nasional.

Survei tersebut dilakukan setiap tahun oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional.

Para peneliti melihat data pada lebih dari 61.000 peserta survei. Hampir 10 persennya atau sekitar 6.000 mengaku melakukan beberapa bentuk meditasi.

Dari sana para peneliti menemukan, orang yang bermeditasi dengan masalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit arteri koroner, menjadi lebih lebih rendah, dibandingkan dengan responden yang tidak bermeditasi.

Prevalensi risiko kardiovaskular pada kelompok meditasi dibandingkan dengan kelompok non-meditasi adalah 65 persen untuk kolesterol tinggi.

Lalu, ada 70 persen untuk diabetes, 76 persen untuk stroke, dan 86 persen untuk tekanan darah tinggi.

Para peneliti mengendalikan faktor-faktor lain yang terkait dengan risiko kardiovaskular, seperti usia, jenis kelamin, merokok, dan indeks massa tubuh.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor ini, efek meditasi masih signifikan.

Meditasi berfokus pada perhatian dan kesadaran, sehingga dapat meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Ini telah dijelaskan dalam beberapa penelitian terdahulu.

"Saya percaya pada meditasi, karena dapat memberi kita perasaan tenang, damai, dan pengurangan stres, yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan emosional," kata Krittanawong.

Meditasi juga disebut memberi dampak fungsional jangka panjang, meningkatkan kesadaran, dan meningkatkan kesehatan psikologis seseorang.

Oleh karena itu, meditasi dapat memberikan perubahan anatomi terhadap otak.

Latihan meditasi juga sangat sederhana, dan minim risiko.

Meski begitu, Krittanawong dan para koleganya membuat catatan tentang batasan studi ini.

Pertama, survei tidak menangkap jenis meditasi yang digunakan kebanyakan orang.

Sebab, beberapa jenis meditasi mungkin menawarkan lebih banyak manfaat kardiovaskular daripada yang lain.

Lalu, survei juga tidak menanyakan tentang durasi atau intensitas meditasi.

Ada kemungkinan mereka yang berlatih lebih lama dan lebih sering akan mendapatkan lebih banyak manfaat, tetapi penelitian ini tidak dapat mengukur efek ini secara rinci.

Ketiga, para peneliti tidak dapat secara definitif mengatakan, meditasi secara langsung mengurangi risiko kardiovaskular.

Bisa jadi orang yang cenderung memulai meditasi adalah mereka yang memiliki kesehatan kardiovaskular yang lebih baik.

Aktivitas kehidupan lainnya mungkin juga mengaburkan hubungan antara meditasi dan kesehatan kardiovaskular.

Aktivitas seperti konsumsi alkohol dan aktivitas fisik menurunkan signifikansi hubungan antara meditasi dan risiko kardiovaskular.

Krittanawong mencatat, terlepas dari hasil penelitian yang dilakukannya, diperlukan studi yang kuat seperti uji klinis untuk menentukan apakah meditasi sungguh dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung para manula.

"Meski begitu, penelitian ini menambah penelitian tentang manfaat potensial meditasi," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/15/210000620/rutin-meditasi-tekan-risiko-penyakit-kardiovaskular-apa-sebabnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke