Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turun 25 Kg karena Tak Makan Gula dan Nasi, Mau?


KOMPAS.com - Proses hamil dan melahirkan memang membuat sebagian besar ibu mengalami kenaikan berat badan. Banyak pula di antara mereka yang kesulitan menurunkan berat badannya lagi pascapersalinan.

Hal itu juga dialami oleh Sumitra Sridharan (31), seorang konsultan finansial asal Bengaluru, India.

Ia meyakini kenaikan berat badan itu dipicu oleh stres pascapersalinan dan kurang tidur. Namun itu tidak disadarinya hingga suatu hari Sumitra melihat foto dirinya bersama putrinya yang saat itu baru berulang tahun ke-1.

Bobot tubuh Sumitra pernah mencapai 95 kg dengan tinggi badannya yang hanya 164 cm. Pada titik terendah, ia merasa sakit pada pergelangan tangan terutana ketika berolahraga. Pada akhirnya, kondisi itu membuat Sumitra tidak melanjutkan olahraganya.

Menyadari berat badan berlebih berbahaya bagi kesehatan, ia pun bertekad mengubah pola hidupnya.

Dalam jangka waktu satu tahun, Sumitra berhasil menurunkan hingga 25 kg! Apa rahasianya?

Menurut Sumitra, setiap orang memiliki perjalanan dan tujuan kebugaran yang berbeda. Oleh karena itu, formula yang bekerja untuknya belum tentu ampuh bagi semua orang.

"Mencoba adalah cara untuk tahu formula mana yang terbaik untuk diri kita," katanya, seperti dilansir Times of India.

Salah satu perubahan yang dilakukannya adalah mulai berolahraga di gym. Seiring berjalannya waktu, Sumitra berusaha terus pergi ke gym setiap hari.

Olahraga yang dilakukannya di awal adalah latihan kardio 1,5 jam diikuti dengan latihan kekuatan 15 menit.

"Saat ini aku hanya melakukan 20 menit kardio dan 10 menit latihan kekuatan beberapa hari dalam seminggu," kata Sumitra.

Di samping itu, ia memangkas konsumsi gula dan nasi 100 persen. Bersamaan dengan itu, ia pun mengonsumsi air jahe setiap hari untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat penurunan berat badan.

"Air jahe bisa dibuat dengan merebus potongan jahe dalam air, kemudian tuangkan airnya ke dalam botol air minum," ungkapnya.

Karena sebelumnya Sumitra sangat suka makan, maka mengurangi asupan kalori harian adalah hal berat baginya. Sehingga ia menyediakan "cheat days".

"Aku memilih makan rumahan. Jadi aku akan masak yang aku mau, seperti pav bhaji, chaat, pulao (makanan India), pasta, pizza, biryani, dan lainnya," kata dia.

Berikut contoh pola makan harian Sumitra:

  • Sarapan: protein shake atau makanan seperti idli (makanan ringan India).
  • Makan siang: 2 chapati (roti India), semangkuk saus keju dan salad.
  • Makan malam: memilih antara upma (semacam menu sayur-sayuran), chapati atau poha (nasi yang ditipiskan) dengan cairan susu. Makan malam diusahakan di bawah pukul 19.00.
  • Sebelum olahraga: segelas teh hijau.
  • Setelah olahraga: segelas air lemon dengan madu.


Motivasi

Saat ini, Sumitra berkomitmen untuk terus berlatih kebugaran dan menjaga motivasinya tetap tinggi. Melihat timbangannya turun menjadi motivasi lebih baginya.

Agar tetap fokus, Sumitra menetapkan patokan atau target dan mencoba melampaui target tersebut.

Memikirkan idola yang menjadi panutannya juga menjadi motivasi lain untuk terus menerapkan pola hidup sehat.

"Kamu bisa memikirkan mereka dan tingkat kebugaran mereka. Cara ini membuatku bisa terus fokus," paparnya.

Meski berat badannya sudah turun cukup drastis, Sumitra tidak akan berhenti sampai di sini. Ke depannya ia ingin lebih fokus menguatkan otot intinya dan menjadi lebih bugar.

Bagi siapapun yang juga memiliki target kebugaran, Sumitra mengingatkan untuk terus bersemangat dan fokus pada hasil akhir.

"Ingatlah, perjalanan ini mungkin berat namun hasilnya akan sangat menyenangkan, terutama ketika kamu melihat foto dirimu sebelum berat badan turun," ujar dia.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/17/095937520/turun-25-kg-karena-tak-makan-gula-dan-nasi-mau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke