Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Tak Terduga Perut Selalu Lapar

KOMPAS.com- Perut lapar memang jadi pengalih perhatian dari apa yang sedang dikerjakan. Jika rasa lapar karena belum makan mungkin hal yang wajar, tapi terkadang rasa ingin makan tersebut sering timbul tak jauh dari waktu makan.

Rasa lapar sebenarnya alami dan bisa kita atur. Kita bisa belajar mendengar kebutuhan tubuh, terutama saat muncul rasa lapar. Bila perut sering keroncongan tak peduli sebanyak apa sudah makan, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi apa yang kita sajikan di piring.

Terkadang peningkatan nafsu makan juga bisa dipicu oleh kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Walau begitu, yang paling sering jadi penyebab adalah pilihan yang kita buat sebelum atau setelah jam makan. Berikut adalah beberapa pemicu yang paling sering:

- Kurang minum
Percaya atau tidak, terkadang tubuh kita memproses haus sama seperti lapar, sehingga kita menerjemahkannya sebagai sinyal harus mengisi perut.

“Seberapa banyak air yang kita minum berpengaruh langsung pada seberapa kenyang dan puas kita sepanjang hari. Sebaiknya jangan tunggu sampai haus untuk minum,” kata ahli gizi Stefani Sassos.

Bagaimana cara kita mengetahui apakah kita memang haus dan bukan lapar pada momen itu? Caranya simple, coba minum satu atau dua gelas air sebelum memutuskan untuk makan lagi dan tunggu beberapa menit. Jika masih lapar juga, mungkin itu memang sinyal lapar.

- Yang diasup tidak sesuai dengan aktivitas
Ini berarti apa yang kita asup tidak sesuai dengan tingkat aktivitas sehari-hari. Misalnya saja kita melewatkan waktu sarapan padahal kita cukup aktif sepanjang hari, atau sebaliknya kita makan dan ngemil dengan bebas padahal lebih banyak bersantai di sofa.

Bila kita termasuk aktif dan rutin olahraga, pastikan kita juga cukup mengonsumsi nutrisi untuk membantu tubuh memperbaiki otot.

Sementara itu, jika gaya hidup kita kurang aktif, lebih sering duduk, rasa lapar mungkin didorong oleh perasaan bosan. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan diri, misalnya membaca buku atau mulai bergerak.

- Kurang serat dalam pola makan
Serat merupakan nutrisi ajaib yang bisa membuat perut terasa kenyang dan puas setelah makan.

“Pola makan rendah serat bisa menyebabkan perut sering lapar, karena serat akan dipecah dengan lambat di saluran cerna sehingga kadar gula darah lebih stabil, dan kita juga merasa kenyang,” kata dokter anak dengan spesialisasi obesitas, Julie Benard.

Kita disarankan mengasup serat 25 gram setiap hari. Sumber serat misalnya kacang-kacangan, alpukat, beras merah, atau pun oat.

- Salah memilih karbohidrat
Tidak semua karbohidrat buruk dan harus dihindari saat sedang diet. Serelia utuh (seperti oat atau beras merah), buah-buahan, dan sayuran, secara alami juga mengandung karbohidrat dan kelompok pangan ini merupakan pilar dalam semua diet yang sehat.

Yang harus dibatasi adalah karbohirat yang sudah melalui berbagai proses, misalnya roti putih, pasta, atau pun kue-kue, yang tinggi lemak jenuh dan gula. Karbohidrat jenis ini dapat memicu peningkatan insulin, hormone yang mengatur gula darah. Kadar insulin yang naik dan turun dengan cepat dapat memicu perasaan lapar lagi.

- Kebanyakan mengasup gula
Pada siang hari, tubuh seringkali mengalami “sugar crash”, yaitu ketika gula darah turun setelah kita mengasup sesuatu yang manis, tapi kemudian menyebabkan kita ingin makan lebih banyak makanan manis agar gula darah naik kembali.

Tahukah Anda, siklus yang berulang itu dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang? Gula dan karbohdirat sederhana yang memicu peningkatan gula darah lama-lama akan menyebabkan kondisi yang disebut resistensi insulin, yaitu tubuh tidak dapat memakai glukosa dalam darah untuk diubah jadi energi.

Gula darah yang tidak terpakai itu akan beredar di pembuluh darah sehingga gula darah naik dan menyebabkan penyakit diabetes.

- Kekurangan protein
Hal ini sering dialami oleh mereka yang sedang mencoba pola makan vegetarian. Ketahuilah bahwa protein tidak selalu daging merah, tapi juga ikan, daging ungags, telur, tahu dan tempe.

“Pola makan rendah protein akan menyebabkan perasaan sering lapar, meski kita sudah mengonsumsi banyak kalori,” kata Benard.

Ia menjelaskan, protein adalah nutrisi yang mampu menjaga agar ghrelin atau hormon yang memicu rasa lapar, tidak gampang meningkat.

- Makan karena emosi tidak stabil

Rasa sedih, bosan, atau stres, biasanya membuat kita ingin makan. Ini karena makanan tertentu bisa membuat kita merasa bahagia, walau efeknya sementara. Setelah efek itu hilang kita cenderung ingin kembali mencari makanan lain untuk mengalihkan emosi yang sedang dirasakan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/20/113258620/penyebab-tak-terduga-perut-selalu-lapar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke