Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda, Bagaimana Caranya?

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi tidak hanya dialami mereka yang sudah berumur saja. Saat ini banyak orang yang masih muda diketahui menderita hipertensi.

Berdasarkan hasil studi di tahun 2017, Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, persentase remaja berusia 12-19 tahun yang mengalami hipertensi atau prehipertensi adalah 1 dari setiap 25 orang.

Seseorang termasuk dalam kategori prehipertensi apabila kondisi tekanan darahnya belum masuk ke dalam kategori tekanan darah tinggi, tetapi sudah lebih tinggi dari batas tekanan darah normal.

Tekanan darah dapat berubah setiap menitnya. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas tubuh, keadaan istirahat, suhu tubuh, diet, kondisi emosi, postur tubuh, dan obat-obatan.

Pada saat mengalami tekanan darah tinggi, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah. Pembuluh darah akan mendapatkan tekanan yang kuat karena darah sulit mengalir dengan lancar.

Penyebab darah tinggi di usia muda

Umumnya, penyebab darah tinggi di usia muda tidak dapat dipastikan atau disebut juga hipertensi esensial. Jika kemudian tekanan darah tinggi diketahui penyebabnya, biasanya kondisi ini berkaitan dengan gangguan kesehatan pada organ lain seperti:

  • Penyakit ginjal
  • Masalah paru-paru
  • Masalah jantung
  • Kondisi genetik
  • Gangguan hormon
  • Kegemukan (obesitas)
  • Resistensi insulin
  • Efek beberapa jenis obat-obatan.

Di samping itu, risiko seseorang mengalami hipertensi di usia muda juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, genetik atau keturunan dan gaya hidup. Remaja dengan kelebihan berat badan cenderung lebih berisiko mengalami hipertensi.

Selain obesitas, hipertensi juga lebih berisiko dialami oleh remaja dengan kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
  • Memiliki diabetes tipe 2
  • Memiliki kolesterol tinggi
  • Konsumsi garam berlebihan
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Merokok atau sering terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif)
  • Kurang gerak atau tidak pernah berolahraga.

Bagi seseorang yang telah mengalami darah tinggi di usia muda, kondisi ini dapat berlanjut hingga dewasa dan berpotensi berbahaya jika tidak mendapatkan penanganan.

Cara menurunkan darah tinggi di usia muda

Apabila kondisi tekanan darah tinggi tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, gangguan ginjal, dan sebagainya.

Berikut ini adalah cara menurunkan darah tinggi di usia muda untuk meminimalisir potensi terjadinya komplikasi berbagai penyakit di usia dewasa.

1. Konsumsi makanan sehat

Makanan merupakan sumber asupan gizi utama. Oleh karena itu, diet sehat untuk menstabilkan tekanan darah merupakan hal yang sangat penting. Konsumsi makanan bergizi lengkap dengan diet seimbang.

Mengurangi asupan garam atau natrium serta memperbanyak asupan sayur dan buah telah terbukti mampu menstabilkan tekanan darah.

2. Minum air putih

Air putih atau air mineral lebih dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi. Sementara itu, minuman beralkohol dan minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh dan minuman berenergi, juga sebaiknya dihindari agar tidak memperparah tekanan darah tinggi.

3. Berhenti merokok

Kandungan nikotin dalam asap rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Nikotin juga dapat mempersempit dan menyebabkan dinding-dinding arteri mengalami pengerasan, bahkan penyumbatan.

Selain darah tinggi, kondisi ini juga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, berhenti merokok dapat meminimalisir berbagai risiko ini.

4. Berolahraga teratur

Dengan rajin berolahraga, tubuh menjadi tetap aktif. Aktivitas fisik yang teratur membuat jantung menjadi lebih kuat sehingga mampu memompa lebih banyak darah dengan sedikit usaha.

Jika jantung dapat bekerja lebih sedikit untuk memompa, tekanan pada arteri akan berkurang sehingga menurunkan tekanan darah.

5. Kontrol berat badan

Jaga berat badan dengan mengatur gaya hidup, seperti menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.

6. Contoh nyata orangtua

Anak dan remaja sering kali mencontoh kebiasaan orangtuanya. Demikian juga halnya dengan gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, jika anak mengalami hipertensi atau prehipertensi, temani anak untuk mulai menjalani gaya hidup sehat bersama-sama. Mulai dari menyiapkan makanan sehat dan juga berolahraga teratur.

Apabila tidak ada perkembangan yang signifikan setelah menjalani langkah-langkah di atas, dokter dapat memberikan resep obat untuk mengatasi darah tinggi.

Jika ternyata tekanan darah tinggi berkaitan dengan gangguan pada organ tubuh lainnya, dokter akan mengombinasikan beberapa penanganan sebagai cara menurunkan darah tinggi di usia muda.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/27/201130420/menurunkan-tekanan-darah-tinggi-di-usia-muda-bagaimana-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke