Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Panaskan Teh di dalam Microwave, Ini Temuan Para Ilmuwan

Rasanya yang segar, penyuguhan yang sederhana, dan beragam manfaat di dalamnya menjadikan teh sebagai pilihan bagi banyak orang.

Kendati demikian, ternyata ada cara yang keliru dan sebaiknya tak dilakukan ketika menyiapkan teh.

Kekeliruan itu terjadi jika kita memanaskan teh menggunakanmicrowave. Ya, untungnya di Indonesia ini bukanlah cara yang lazim untuk menyiapkan teh. 

Kendati demikian, ada baiknya kita memahami soal kekeliruan ini, bukan?

Disebutkan, memanaskan teh menggunakan microwave akan menyebabkan suhu yang tidak merata. 

Saat air dihangatkan di dalam ketel dengan menggunakan kompor, proses yang disebut konveksi terjadi.

Konveksi berarti air di bagian bawah wadah menjadi hangat dan mulai bergerak ke atas, sehingga air yang lebih dingin bergerak ke bawah menuju kehangatan dan kemudian ikut memanas.

Kondisi ini membuat air menjadi panas merata dan bisa menghasilkan racikan teh yang memuaskan. 

Para peneliti di University of Electronic Science & Technology of China menemukan, cairan di dekat bagian atas wadah microwave menjadi jauh lebih panas, daripada di bagian bawah.

Lalu, seluruh gelas juga memanas, bukan hanya bagian bawahnya saja.

Kemudian, teh menjadi terlalu panas untuk diminum pada awalnya, dan kemudian mungkin menjadi lebih dingin saat mencapai dasar.

Namun, para peneliti dari sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal peer-review AIP Advances minggu ini menemukan, mungkin ada cara untuk membuat teh di microwave - tapi itu sulit.

Cara tersebut adalah dengan menggunakan pelapis logam khusus di pinggiran wadah, untuk melindungi air. Tapi, jangan coba-coba memasukkan logam ke dalam microwave di rumah.

Dalam penelitian ini, para peneliti mampu memblokir air di bagian atas gelas dari pemanasan, hingga memungkinkan terjadinya konveksi.

Para peneliti menggunakan "geometri yang disetel dengan baik" untuk menghindari percikan api dengan pelapis di dalam microwave.

“Setelah merancang struktur logam dengan hati-hati pada ukuran yang sesuai -tepi logam, yang rentan api, di sana terletak kekuatan medan lemah, sehingga percikan api bisa dihindari, jadi masih aman."

Begitu kata Bauqing Zeng, salah satu peneliti dalam bagian penjelasan dari penelitian tersebut.

Temuan ini ternyata bisa diterapkan lebih dari hanya untuk sekedar teh. Mereka menggunakan apa yang mereka pelajari untuk membuat aksesori microwave untuk cairan.

Namun demikian, membuat wadah untuk memanaskan makanan padat dengan lebih merata dalam microwave akan lebih sulit.

Benda yang padat seperti makanan tidak mengalami konveksi seperti cairan, misalnya.

Dan metode yang telah ditemukan untuk makanan di microwave yang bisa distandarkan, terlalu mahal untuk dipraktikkan. Demikian penjelasan para peneliti.

"Untuk makanan padat, tidak ada cara sederhana untuk merancang mangkuk atau piring untuk mencapai hasil pemanasan yang jauh lebih baik," kata Zeng.

“Kami bisa mengubah distribusi, tapi perubahannya sangat kecil, jadi peningkatannya terbatas,” sebut dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/06/180400920/jangan-panaskan-teh-di-dalam-microwave-ini-temuan-para-ilmuwan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke