Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Layanan Baru, Sewa Sepeda Brompton Rp 19.000 per Hari

Layanan berlangganan yang bakal diresmikan bulan depan ini muncul karena permintaan sepeda yang sangat melonjak selama masa pandemi Covid-19.

Laman the Guardian melaporkan, tingkat penggunaan sepeda di Inggris melonjak hingga 300 persen dalam beberapa hari terakhir.

Data tersebut dikutip dari Departemen Transportasi Inggris.

Lonjakan peminat diduga terjadi karena banyak orang berusaha menghindari transportasi umum seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Dalam program ini, untuk berlangganan sepeda Brompton M3L, konsumen dikenai tarif 30 poundsterling per bulan, atau kira-kira 1 poundsterling sehari, untuk komitmen selama 12 bulan. 

Jika harga tersebut dikonversi ke dalam rupiah, maka kira-kira Rp 581.000 per bulan, atau Rp 19.000 sehari.

Lalu, jika konsumen menghendaki kontrak bergulir selama 12 bulan, mereka akan dikenai tarif 42 poundsterling atau kira-kira Rp 815.000 per bulan.

Kontrak bergulir ini maksudnya adalah, konsumen hanya menyewa sepeda di bulan-bulan tertentu, -misalnya musim panas saja.

Biaya asuransi, perbaikan, dan servis dua kali setahun sudah termasuk dalam biaya berlangganan tersebut.

Adapun, varian M3L adalah Brompton seri menengah yang dilengkapi dengan fitur tiga percepatan (speed) internal, dan hanya memiliki spakbor, tanpa rak belakang.

Di Inggris varian M3L dibanderol sekitar 1.000 poundsterling atau kira-kira Rp 19,3 juta per buah. 

Sebelum program ini, Brompton sudah memiliki "Brompton Bike Hire" -layanan sewa sepeda yang memungkinkan konsumen menggunakan Brompton seharian, seharga 6,5 poundsterling, atau sekitar Rp 126.000.

Jika konsumen ingin menyewa selama setahun, biaya annual-nya 25 pounsterling atau kira-kira Rp 484.000, dan sewa hariannya menjadi 3,5 poundsterling atau sekitar Rp 68.000.

Julian Scriven, Direktur Pelaksana Brompton Bike Hire, memberikan penjelasan lebih dalam mengenai program berlangganan Brompton kali ini.

“Permintaan sangat tinggi selama beberapa bulan terakhir, baik untuk pabrikan dan ritel Brompton, dan persewaan sepeda."

"Sedikit tenang sekarang karena orang-orang sedang pergi berlibur. Menjelang akhir bulan lalu, hampir 700an sepeda kami habis disewa,” kata dia.

Sebelum pandemi, orang rata-rata menyewa sepeda selama 3-5 hari, tapi di masa pandemi ini angka itu melonjak hingga 30 hari.

Untuk layanan berlangganan baru, pengguna harus mendaftar secara online, dan dapat mengambil sepeda dari konter Brompton terdekat.

Atau, pihak Brompton bisa mengirimkan unit sepeda ke rumah pelanggan. 

Scriven berharap akan memiliki 1.000 pelanggan dalam enam bulan ke depan.

Dia juga mengatakan varian e-bike Brompton pun akan tersedia untuk program berlangganan di masa mendatang.

Brompton, kata Scriven berencana untuk meluncurkan layanan berlangganan yang sama di Jerman menjelang akhir tahun depan, dan diikuti dengan Amerika Serikat.

Dia menyebut, layanan berlangganan sebagian ditujukan untuk kaum milenial dan generasi X, yang menginginkan keuntungan dari memiliki sesuatu tetapi tidak menanggung risiko.

Sebab, jika ada yang rusak pada sepeda, konsumen tinggal datang dan menukarnya.

"Mereka tinggal bilang, saya mau ganti ini dengan yang enggak kempes -misalnya," kata Scriven.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/13/192617520/layanan-baru-sewa-sepeda-brompton-rp-19000-per-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke