Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Aturan Menggunakan Hand Sanitizer agar Efektif

KOMPAS.com - Meskipun tidak ada yang mengalahkan sabun dan air untuk menjaga kebersihan tangan, hand sanitizer adalah pilihan terbaik berikutnya saat kamu sedang dalam perjalanan dan tak menemukan air.

Hand sanitizer telah terbukti menonaktifkan sebagian besar kuman, sekaligus mengurangi jumlah dan jenis mikroba.

Tetapi kamu harus memperhatikan poin-poin penting berikut ini untuk memastikan hand sanitizer milikmu benar-benar efektif membersihkan tangah:

1. Apakah sudah melewati tanggal kedaluwarsa?

Bahkan produk kebersihan memiliki tanggal kedaluwarsa yang membatasi seberapa efektif suatu produk.

Apa yang menyebabkan hand sanitizer kedaluwarsa? Hand sanitizer yang baik terbuat dari alkohol, yang secara alami menguap seiring waktu, sehingga mengurangi potensi dan efektivitasnya dalam menghilangkan kuman.

Menggunakan hand sanitizer yang kedaluwarsa kemungkinan tidak efektif karena kadar alkoholnya sudah menguap dan menyebabkannya tak lagi mampu membersihkan tangan.

2. Tidak ada gunanya jika berbasis minyak esensial, bukan berbasis alkohol

Meskipun minyak esensial mungkin tampak tidak beracun dan baunya lebih enak, alkohol dapat membunuh sebagian besar kuman. Jadi pembersih tangan harus berbahan dasar alkohol, bukan berbasis minyak esensial.

Tapi ini bukan berarti semakin banyak alkohol semakin baik juga, karena alkohol murni tidak optimal untuk membunuh dan mengubah sifat kuman.

Pembersih tangan berbahan dasar alkohol harus mengandung minimal 60% dan maksimal 85% alkohol agar dapat menghancurkan cangkang pelindung mikroorganisme secara efektif.

3. Jangan gunakan hand sanitizer yang mengandung metanol

Alkohol yang dapat diterima untuk hand sanitizer adalah jenis alkohol berkualitas baik atau alkohol isopropil.

Namun, jika bahan yang digunakan mengandung metanol, lebih baik jangan membelinya. Metanol adalah alkohol beracun yang bisa berbahaya jika tertelan atau digunakan pada kulit dalam jumlah yang banyak, oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan setiap saat.

4. Tangan terlalu kotor

Hand sanitizer memberikan alternatif yang cepat dan efisien ketika kita tidak bisa mendapatkan sabun dan air biasa. Tetapi, hand sanitizer tidak berguna dalam setiap situasi.

Hand sanitizer perlu bersentuhan langsung dengan mikroba untuk membasminya, jadi tidak efektif jika tangan berlumuran kotoran atau minyak, karena lapisan kotoran mencegah alkohol mencapai kuman yang ada di tangan.

5. Alkohol menguap dalam cuaca panas

Bukan rahasia lagi bahwa panas menyebabkan alkohol menguap.

Jadi jangan meninggalkannya di dalam mobil yang panas, pastikan hand sanitizer berada di suhu ruangan atau lingkungan yang lebih dingin.

Karena jika dibiarkan dan alkohol menguap, hand sanitizer akan kehilangan potensinya dan tidak akan efektif melawan membunuh kuman dan mikroba.

6. Menggunakan terlalu sedikit

Terkadang mengoleskan sedikit pembersih tangan ke telapak tangan saja tidak cukup.

Penting untuk mengoleskannya secara merata ke seluruh tangan di kedua sisi dan di antara jari-jari setidaknya selama 20 detik atau sampai tangan terasa kering.

7. Pilih gel atau cairan pembersih aerosol

Beberapa pembersih tangan bisa sangat encer, tetapi menggunakan pembersih berbasis gel yang lebih kental lebih baik karena tidak akan cepat hilang dari tangan saat kamu meratakannya.

Lebih baik lagi, dapatkan pembersih tangan yang juga mengandung bahan tambahan seperti lidah buaya dan vitamin E atau bahan pelembab lainnya seperti gliserin untuk membantu mengurangi rasa kering di tangan karena penggunaan rutin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/25/223355920/7-aturan-menggunakan-hand-sanitizer-agar-efektif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke