Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenggot Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan, Benarkah?

Namun rupanya di luar itu, menumbuhkan jenggot kini tak melulu hanya soal penampilan saja.

Joel Schlessinger, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Nebraska, dan seorang ahli diet terdaftar Paul Salter, menjelaskan, jenggot bisa mengungkap masalah kesehatan pada tubuh.

Setidaknya ada enam cerminan kondisi kesehatan, yang menurut Schlessinger dan Salter, bisa terlihat dari jenggot. 

1. Rontok di bagian kecil dan berbentuk bulat

JIka kondisi ini yang terjadi, Schlessinger menjelaskan, orang tersebut kemungkinan menderita alopecia barbae.

Alopecia barbae adalah kelainan autoimun yang menyebabkan tubuh mulai melihat folikel rambut sebagai benda asing, dan menyerangnya sampai rambut berhenti tumbuh.

Kabar baiknya adalah penyakit ini tidak menular atau berbahaya. Kabar buruknya adalah kondisi ini dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan pembengkakan.

Meskipun tidak ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya, penyakit ini bisa diobati.

Schlessinger mengatakan, minoxidil (rogaine), terbukti dapat mengobati alopecia barbae.

Namun, saat ini obat tersebut tidak disetujui FDA untuk digunakan pada wajah. Jadi, bicarakan dengan dokter sebelum memulai perawatan apa pun.

Selain itu, rambut rontok di wajah pun bisa menggambarkan kemungkinan gangguan tiroid atau kondisi kesehatan lainnya.

Dalam kasus tersebut, kerontokan disertai dengan disertai dengan rambut rontok di kepala, rasa kelelahan, penambahan atau penurunan berat badan, atau perubahan dalam kebiasaan tidur, suasana hati, tingkat energi, atau pencernaan.

2. Jenggot kian menipis

Kondisi ini bisa disebabkan sejumlah kemungkinan, termasuk potensi kekurangan nutrisi.

“Malnutrisi kronis berdampak besar pada rambut rontok dan pertumbuhan. Jika kalori yang cukup tidak dikonsumsi, pertumbuhan dan pemeliharaan rambut tidak akan optimal,” kata Salter.

Protein, khususnya, memainkan peran integral dalam membangun dan memperbaiki jaringan iin. 

Sehingga, tubuh akan menarik protein dari sumber mana pun, jika kita tidak mendapatkan cukup protein, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Persediaan pada sumber protein yang sehat biasa ditemukan dalam bahan makanan seperti telur, daging sapi tanpa lemak, ayam, dada kalkun, dan yogurt.

Nutrisi lain yang mendorong pertumbuhan rambut yang sehat termasuk vitamin E dan C, seng, biotin, dan asam lemak.

Jadi perlu dipastikan kita menyantap makan makanan yang sehat dan minum banyak air. Keduanya adalah kunci pertumbuhan rambut yang sehat.

Lalu, kita mungkin juga memiliki alergi makanan, yang dapat menyebabkan produksi peradangan skala besar pada tubuh.

“Sementara gejalanya bervariasi pada setiap individu, rambut rontok sangat umum terjadi,” kata Salter.

Rambut rontok juga merupakan gejala umum anemia.

Perlu diingat bahwa struktur rambut wajah berbeda dengan rambut kulit kepala.

Salter mengaku tidak mengetahui adanya penelitian yang berfokus pada bagaimana intervensi nutrisi secara khusus memengaruhi pertumbuhan rambut wajah.

Intinya? Jika kamu melihat rambut rontok di kulit kepala atau wajah — terutama jika disertai dengan gejala lain — bicarakanlah dengan dokter.

3. Jika jenggot sangat tebal

Karena rambut wajah adalah karakteristik seks sekunder, cara tubuh bereaksi terhadap testosteron memainkan peran besar dalam perkembangan rambut pada wajah.

Jika kita memiliki janggut yang lebat, maka kita mungkin lebih sensitif terhadap testosteron daripada orang lain yang tak memiliki jenggot.

Testosteron mengubah rambut vellus lembut pada tubuh, rambut halus berbulu halus yang berkembang di tubuh selama masa kanak-kanak, menjadi rambut inti, rambut lebih tebal dan kasar yang berkembang selama masa pubertas.

Namun, memiliki janggut tidak selalu berarti kita akan lebih jantan daripada mereka yang tidak.

Meskipun, kita mungkin pernah mendengar mitos itu 1-2 kali. Sayangnya, hal itu hanya mitos.

4. Jika jenggot kering dan rapuh

Kita mungkin terlalu banyak membersihkannya. Meskipun rambut wajah secara struktural berbeda dengan rambut di kepala, penting untuk melakukan perawatan yang sama pada rambut wajah.

Cobalah menggunakan pembersih ringan.

Schlessinger merekomendasikan penggunaan sampo yang dirancang untuk wajah dan janggut.

Meskipun sebenarnya sampo pun dapat bekerja dalam keadaan darurat, dengan mengoleskan minyak khusus jenggot dan menyisir atau menyikatnya setiap hari, agar terlihat rapi dan bersih.

5. Jika jenggot sedikit terkelupas

Kita mungkin memiliki ketombe di janggut. Menjaga kebersihan janggut menjadi solusi.

Lakukan perawatan seperti saat kamu merawat kulit kepala. Jika tak kunjung sembuh, lakukan konsultasi dengan dokter kulit.

6. Jika sama sekali tak memiliki jenggot

Jika kita benar-benar tidak pernah bisa menumbuhkan janggut, dan dokter mengatakan kesehatanmu telah diperiksa, ini mungkin masalah keturunan.

Karena genetika memainkan peran utama lain dalam perkembangan pertumbuhan rambut. Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan tentang hal ini.

Namun, harap diingat bahwa tidak memiliki janggut pada dasarnya tidak berbahaya atau tidak memiliki pengaruh terhadap kesehatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/31/080449520/jenggot-bisa-cerminkan-kondisi-kesehatan-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke