Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kekurangan" Meghan Markle Jadi Beban Pangeran Harry, Benarkah?

Namun ternyata, apa yang tertuang di dalam buku tersebut jelas memberikan gambaran objektif, bahwa jika upaya "pencarian kebebasan" tersebut gagal, maka sosok yang menjadi kambing hitam adalah Harry. 

"Finding Freedom" disebut menorehkan banyak kesalahan, di mana kekurangan Meghan seperti ditimpakan kepada sosok Pangeran Harry.

Setidaknya, itulah pandangan Aubrey Hansen, kolumnis tentang Kerajaan Inggris di laman CCN, yang karyanya juga dipublikasikan di sejumlah media, seperti The Daily Mail, International Business Times, dan The Express.

Apakah Meghan Markle seorang feminis yang kuat dan independen? Atau malah sangat pemalu?

Ketika berbicara tentang Meghan Markle, Hansen meyakini, kesan yang akan muncul tentu bakal bercampur, hingga bahkan membingungkan.

Apakah dia feminis yang kuat dan mandiri yang sangat berkarakter? Atau seorang yang sangat pemalu, dan tidak bisa mengimbangi diri dalam kehidupan kerajaan? 

"Saya menyinggung hal ini, sebab sepertinya Pangeran Harry dikritik karena tidak mempersiapkan Meghan Markle untuk kehidupan kerajaan," kata Hansen.

Harry bahkan dinilai gagal melindungi Meghan yang "emosional" selama menjadi bangsawan.

Di sisi lain, untuk ukuran seorang feminis yang kuat, Meghan sepertinya mudah kesal dengan hal-hal yang paling sepele sekalipun.

Apakah Meghan diminta tidak tersenyum di depan kamera?

Hansen mengaku tak sependapat dengan spekulasi ini. 

Dalam "Finding Freedom", seorang asisten senior Istana mengatakan kepada Meghan untuk tidak terlibat dengan media. Meghan juga diminta untuk tidak tersenyum pada paparazzi.

"Saya tidak tahu apakah saya bisa percaya dengan klaim itu."

"Saya sudah pernah melihat semua bangsawan selama acara dikelilingi oleh fotografer, dan setiap kali mereka akan tetap tersenyum dan mengobrol." sebut Hansen.

Namun Hansen berpikir, hal itu bisa saja terjadi sebagai bagian dari rencana kurang baik, untuk meredam pesona Meghan.

Apa pun tujuannya, kata dia. sepertinya permintaan itu sempat membuat Meghan Markle kesal.

"Dia sepertinya kesal, karena ajudan kerajaan menyuruh dia untuk tidak terlibat dengan media," sebut Hansen.

Pangeran Harry disalahkan atas ketidakmampuan menangani Meghan?

Sepertinya, penulis "Finding Freedom" tidak akan pernah berpikir untuk mempertanyakannya kepada Meghan Markle langsung.

Beruntung, semua orang di sekitarnya bersikap adil. Baik itu ayahnya, media, publik Inggris, bangsawan, dan bahkan Pangeran Harry sendiri.

"Meghan jelas tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan kerajaan, dan sangat bisa dimengerti," kata Hansen.

"Ini adalah lingkungan bertekanan tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu menghadapinya. Tidak semua orang bisa menjadi Kate Middleton, dan itu bagus," sebut dia.

Namun, ketika semua orang di sekitar pasangan itu monolak menyalahkan siapa pun atas kekurangan ini, maka hal itu justru dilimpahkan kepada yang lain, termasuk Pangeran Harry. 

Menurut The Express, penggemar keluarga kerajaan kini mulai berbicara terbuka menentang Pangeran Harry. 

Dalam suara-sura terbuka itu, Harry dinilai gagal mempersiapkan Meghan - baik karena kemampuan bertindak, atau Harry merasa istrinya dapat beradaptasi dengan sendirinya.

Latarbelakangnya mungkin bisa karena dia takut kehilangan Meghan, atau alasan lain. Namun Harry jelas gagal dan mengecewakan dalam urusan tersebut. 

Meghan tak mampu mengatasi tekanan di lingkungan kerajaan

Siapa pun yang percaya bahwa Meghan Markle tidak mendapat dukungan selama menjadi bangsawan jelas sudah tertipu.

Bahkan penyokong Meghan, Omid Scobie, mengakui dalam "Finding Freedom", Ratu Elizabeth II pun turun tangan memberikan "pelatihan" kepada Meghan. 

Jelas, Ratu menunjukkan panduannya kepada Meghan Markle sejak awal kehidupan kerajaannya.

Dalam wawancara dengan The Cut, Scobie bahkan mengakui bahwa Meghan memang mendapat dukungan dari keluarga kerajaan.

"Ketika kita melihat keluarga kerajaan dari dekat, saya pikir mereka jelas mendukung Harry dan Meghan sampai batas tertentu," sebut dia.

Sampai batas tertentu? Apa sebenarnya yang dia cari?

Menurut Hansen, tentunya seorang feminis yang kuat seharusnya mengambil inspirasi dari feminis terhebat seperti Ratu Elizabeth, yang menyingsingkan lengan bajunya dan menjalankan perannya dengan baik. 

"Saya tidak yakin, seseorang yang menangis karena dilarang untuk tidak tersenyum di hadapan kamera adalah tanda seseorang cocok untuk peran dengan tekanan tinggi dalam keluarga kerajaan," sebut Hansen. 

"Pergi menjauh dari lingkungan kerajaan mungkin adalah tempat terbaik untuk dia," sebut Hansen. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/31/125915120/kekurangan-meghan-markle-jadi-beban-pangeran-harry-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke