Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amazon Buka Butik Mewah, tapi "Bukan untuk Semua Orang"

KOMPAS.com - Perusahaan ritel online raksasa dunia, Amazon, kini memiliki butik mewah sendiri di dalam platformnya.

Inovasi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang mewah melalui genggaman tangan.

Merek ready to wear high-end milik desainer Oscar de la Renta menjadi partner resmi pertama untuk "Luxury Stores" ini.

Butik mewah ini memungkinkan merek-merek yang bergabung untuk menciptakan pengalaman "toko di dalam toko".

Artinya, perusahaan pemilik merek-merek tersebut dapat mengontrol inventarisasi, pemilihan dan harga produk mereka.

Namun di saat yang sama, brand tetap memanfaatkan jangkauan Amazon yang sangat besar untuk menemukan pelanggan.

Tak main-main, merek yang bergabung juga dimungkinkan untuk menampilkan pakaian mereka dalam tampilan 360 derajat yang interaktif.

“Fitur interaktif ini akan mulai diluncurkan dengan pakaian pilihan saat peluncuran, yang memungkinkan pelanggan mengeksplorasi gaya dalam detail 360 derajat."

"(Ini) untuk memvisualisasikan kecocokan dengan lebih baik, sehingga belanja barang mewah akan lebih mudah dan menarik."

Demikian bunyi pernyataan Amazon dalam siaran pers, seperti dilansir The Verge.

Disebutkan, dalam beberapa bulan ke depan, sejumlah merek pakaian mewah nantinya juga akan menyusul Oscar de la Renta untuk bergabung dalam platform ini.

Bukan untuk semua orang

Namun ada di internet, bukan berarti butik mewah ini bisa diakses oleh semua orang.

Sebab, sejalan dengan etos kemewahan, Amazon memperkenalkan kelangkaan buatan untuk butik ini.

Jadi, hanya anggota Amazon Prime terpilih di Amerika Serikat yang akan diundang untuk menjelajahi layanan ini.

Lagi pula, Amazon juga mungkin memang hanya menargetkan pelanggan kaya.

Peluncuran butik mewah adalah upaya terbaru Amazon untuk masuk ke industri mode kelas atas.

Meskipun perusahaan tersebut sudah menjual banyak pakaian, barang-barang itu sebagian besar dianggap sebagai produk "fast fashion".

Amazon sebelumnya tidak pernah berhasil untuk mempertahankan brand mewah dan merek desainer ternama dalam layanan sejenis, karena beberapa hal.

Salah satunya, karena pemegang merek merasa tidak menyukai pengalaman belanja di situs tersebut.

Nike, misalnya, menghentikan semua penjualan langsung melalui Amazon pada tahum 2019.

Alasannya, Nike mengklaim menginginkan adanya hubungan yang lebih langsung dan pribadi dengan para pelanggan, daripada yang disediakan Amazon.

Nah, butik mewah ini tampaknya menjadi upaya perusahaan milik Jeff Bezos untuk mengatasi keluhan semacam itu.

Sebab, dengan layanan ini, ada lebih banyak kontrol bagi si pemegang merek, di dalam platform Amazon mereka.

Lalu, akankah strategi ini bisa membantu Amazon menarik lebih banyak pelanggan Amazon Prime?

Di masa pandemi Covid-19, banyak toko mewah jatuh bangun untuk berusaha berdiri.

CEO Oscar de la Renta, Alex Bolen mengatakan kepada Vogue, inisiatif ini membuka peluang untuk menjangkau pelanggan di mana pun mereka berada.

"Kami ingin dapat berbicara dengan pelanggan di mana pun mereka merasa nyaman berbelanja," kata Bolen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/17/151636220/amazon-buka-butik-mewah-tapi-bukan-untuk-semua-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke