Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gandeng Agan Harahap, Purana Luncurkan Koleksi Uniseks

KOMPAS.com – Purana, yang selama ini dikenal sebagai label busana siap pakai wanita, kini merambah ke koleksi uniseks, dalam proyek kolaborasi dengan perupa Agan Harahap.

Direktur kreatif Purana, Nonita Respati mengatakan, memilih Agan karena karya-karyanya dianggap “berbicara” kepada wanita mau pun pria.

Proyek kolaborasi yang diawali sejak Mei lalu ini menghasilkan koleksi mini yang terdiri dari oversized shirt, celana kargo, jaket denim, hingga outer kimono dari bahan yang sangat nyaman, yang telah menjadi signature dari merek asli Indonesia ini.

Nonita bercerita, karena selama ini Purana hanya fokus pada busana perempuan, ia harus merombak ulang ukuran agar sesuai dengan kebutuhan busana uniseks.

Ia juga mencari jenis busana apa yang sekarang sedang dicari untuk dipakai sehari-hari. Hingga akhirnya mengerucut pada busana-busana simple seperti loungewear, jogger pant, hingga pajama pant.

“Jadi kami menciptakan beragam item yang nyaman dipakai di dalam dan luar rumah yang warnanya pun cenderung universal serta banyak dicari seperti hitam, putih, dan denim,” katanya.

Hampir semua jenis busana di koleksi ini berupa “24/7 items” alias nyaman dipakai baik di pagi hari atau malam, pada hari biasa maupun akhir pekan.

Pada koleksi ini juga tersedia masker kain dengan desain istimewa bersentuhan karya Agan Harahap.

Harga terjangkau

“Karya Agan ini kami produksi, cetak dalam format digital supaya tampilannya terlihat detil, tapi kami siasati dengan pengaplikasiannya yaitu dengan penggunaan patchwork sehingga harga produksi bisa ditekan dan harga jual lebih terjangkau,” ujarnya.

Agan mengatakan, materi yang ia serahkan untuk kolaborasi ini purwarupa karyanya bertajuk “New Life, New Hope” dan sedang dipamerkan di ajang ArtJog Resilience hingga Oktober mendatang.

Salah satu purwarupa tersebut berwujud gambar digital yang menampilkan tanduk hewan yang ditumbuh tanaman. Menurut Agan itu merupakan metafora bahwa tanduk yang macho pada waktunya akan mati, namun berfungsi menjadi “rumah” bagi kehidupan lain.

“Ini adalah respon terhadap berbagai gejolak dan perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak dalam kehidupan kita,” kata Agan.

Untuk pameran di ArtJog, karyanya itu bukan lagi berbentuk purwarupa gambar digital, melainkan benar-benar tanduk yang dirambati tanaman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/22/180437420/gandeng-agan-harahap-purana-luncurkan-koleksi-uniseks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke