Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan Memilih Ubin yang Bisa Kacaukan Pembangunan Rumah

KOMPAS.com - Definisi rumah bagi banyak orang adalah tempat beristirahat. Maka tak heran bila sebagian besar orang mendesain rumahnya senyaman mungkin sampai hal-hal kecil seperti ubin sangat diperhatikan.

Pemilihan ubin saat membangun atau merenovasi rumah sangatlah penting. Sebab jenis dan material antara satu ubin dengan ubin yang lainnya bisa berbeda.

Ada ubin keramik, porselen, marmer dan granit. Ada pula ubin dekoratif seperti mosaik, resin, batu alam, kuari, dan lainnya.

Setiap jenis ubin harus dipasang di area yang tepat. Kesalahan dalam memilih ubin dapat mengacaukan proyek pembangunan atau renovasi rumah.

Berikut kesalahan pemilihan ubin yang banyak dilakukan oleh pemula seperti yang dikutip dari Asia One.

1. Tidak memeriksa tingkat ketahanan terhadap kotoran dan noda

Tingkat ketahanan kotoran dan noda berpengaruh pada biaya perawatan. Ubin yang mudah lembap dan mudah kotor tentunya tidak tahan lama.

Selain itu, ubin juga harus sesering mungkin dibersihkan sehingga menambah biaya. Jadi, pilihlah ubin yang tahan kotoran dan noda seperti keramik dan porselen.

2. Kurang memerhatikan tingkat kelicinan ubin

Jenis ubin tertentu memiliki pola permukaan yang licin sehingga tidak cocok untuk dipasang di area seperti dapur dan kamar mandi. Beberapa orang ada yang lupa akan hal ini sehingga malah bisa berbahaya.

Untuk area yang mudah basah, pilihlah ubin yang terbuat dari glasir atau memiliki pola permukaan sedikit kasar.

Ubin jenis ini juga bisa digunakan apabila di rumah ada lansia, anak-anak, atau penyandang disabilitas agar lebih aman.

3. Memilih ubin dengan ukuran tidak tepat

Beberapa orang mungkin ada yang memilih ubin berukuran kecil di ruangan besar karena harganya lebih murah. Tapi sebenarnya, hal itu bisa membuat ruangan kurang enak dipandang karena banyaknya sambungan pada ubin.

Sebaiknya pilihlah ukuran ubin yang menyesuaikan dengan ruangan. Contoh, bila ruangan besar pilih ubin berukuran 60x60 cm agar terlihat lebih seragam.

4. Memilih warna nat yang tidak sesuai

Nat biasa digunakan untuk mengisi celah kekosongan antarubin. Meskipun sebagai pelengkap, pemilihan warna nat tidak bisa sembarangan.

Warna nat yang tidak serasi dengan ubin bisa merusak desain sehingga terlihat aneh ketika dipandang. Pilihlah warna nat yang senada dengan ubin agar ubin terlihat lebih besar dan mempercantik warnanya.

5. Membeli ubin dalam jumlah pas

Biasanya ubin dibeli setelah mengukur luas ruangan agar bisa menentukan jumlah yang dibutuhkan. Beberapa orang mungkin ada yang membeli dalam jumlah pas tanpa menyiapkan cadangan.

Padahal bisa jadi ada kondisi yang membuat satu ubin bermasalah, misalnya retak atau pecah. Kemudian ketika hendak membeli lagi ternyata stoknya kosong. Hal ini tentu bisa mengacaukan desain ubin.

Jadi sebaiknya, siapkan cadangan ketika membeli ubin. Sisa ubin yang tidak terpakai masih bisa dimanfaatkan untuk waktu mendatang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/02/180040920/5-kesalahan-memilih-ubin-yang-bisa-kacaukan-pembangunan-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke