Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecemasan dan Depresi Orangtua Ganggu Mental Anak, Cara Mengatasinya?

Seringkali, orangtua yang mengalami rasa cemas dan depresi membuat situasi tidak nyaman di dalam rumah. Hal ini menjadi toxic bagi anak-anak.

Seorang psikolog klinis National Institute of Mental Health, Marcy Burstein menjelaskan, memang ada hubungan yang erat antara kesehatan mental antara orangtua dengan anak.

Anak-anak yang memiliki orangtua dengan gangguan kecemasan 4-6 kali lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan kecemasan dalam hidup mereka.

Lalu, anak-anak dari orangtua dengan depresi 3-4 kali lebih mungkin untuk mengembangkan depresi. Gangguan kesehatan mental ini biasanya muncul di masa kanak-kanak atau remaja.

"Hubungan antara orangtua dan anak bersifat dua arah dan kompleks."

"Berdasarkan penelitian, terkadang anak yang cemas perlu mengurangi perlindungan berlebihan (overprotective) dari orangtua," ujar Burstein.

Gangguan kesehatan mental memang tidak dapat dihindari. Mengingat, setiap perjalanan di dunia ini  sangat rumit dan pasti ada kalanya menyakitkan.

Maka, kita sebenarnya juga membutuhkan bantuan profesional dari seperti psikolog atau psikiater untuk mengatasi kesedihan, rasa cemas, dan depresi.

Apa pun alasannya, menyangkal gangguan kesehatan mental dapat membahayakan anak-anak dan diri kita sendiri dalam jangka panjang.

"Anak-anak mengandalkan orangtua untuk memahami realitas mereka dan memahami dunia. Ini dimulai sejak bayi."

Demikian dikatakan Direktur Yale Child Study Center's Program for Anxiety Disorders, Eli Lebowitz.

Merujuk pada sebuah penelitian, Lebowitz mengungkapkan, seorang bayi akan menanggapi isyarat wajah orangtua ketika memutuskan untuk merangkak di atas lantai tembus pandang.

Bayi-bayi dari orangtua yang tampak ketakutan akan berhenti merangkak. Mereka yang orangtuanya tampak tenang, tetap terus merangkak.

Namun sebagai manusia, -tentu saja, orangtua juga perlu merasakan kecemasan.

Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19, kebakaran hutan, rasisme, ketidakamanan finansial, atau karena memang mengidap gangguan kecemasan klinis.

Hanya saja, semua kondisi itu perlu diakui oleh orangtua kepada anak-anak mereka secara langsung, dengan cara yang sesuai usia mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/06/102031820/kecemasan-dan-depresi-orangtua-ganggu-mental-anak-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke