Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meghan Markle Pernah Merasa Jadi Orang Paling Teraniaya di Dunia

KOMPAS.com— Meghan Markle mengungkapkan bagaimana rasanya menjadi orang yang paling teraniaya sedunia. Ia menggambarkannya sebagai sesuatu yang tak tertahankan.

Wanita bergelar Duchess of Sussex itu mengatakan pernah menerima berbagai komentar negatif dan pelecehan online hingga berpengaruh pada kesehatan mentalnya.

"Saya diberi tahu bahwa pada 2019 saya adalah orang yang paling dianiaya di seluruh dunia. Delapan bulan itu saya bahkan tidak terlihat, saya sedang cuti melahirkan atau bersama dengan bayi. Tetapi apa yang dihasilkan dan diproduksi (di media sosial) hampir tidak bisa diselamatkan," katanya.

Ketika ia menjalani masa rehat usai melahirkan, Meghan justru menjadi bulan-bulanan, informasi tentang dirinya terus dicari, bahkan dari sumber yang tidak kredibel.

"Itu sangat besar, sehingga Anda sampai tidak dapat memikirkan bagaimana rasanya," katanya dalam podcast bersama pertamanya dengan Pangeran Harry untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia (10/10/2020).

Dalam wawancara itu, Meghan dan Harry duduk bersama tiga pembawa acara yang masih sangat muda dari Teenager Therapy yakni, Gael, Kayla, dan Thomas. Mereka berbincang tentang bagaimana menghilangkan stigma seputar masalah kesehatan mental dan pengaruh media sosial.

Berbicara tentang media sosial, Meghan mengatakan ada banyak kerentanan di sana.

"Ya, ini cara yang bagus untuk terhubung, tetapi juga akhirnya menjadi tempat di mana ada banyak (hal) yang harus dijauhi,” ujarnya

"Ketika orang mengatakan hal-hal yang tidak benar tentangmu, dampaknya pada kesehatan mental akan sangat merusak,” kata Meghan.

Untuk mereka yang mengalami situasi yang sama dengan Meghan, Ibu satu anak ini pun memberikan saran untuk terus mencari rekan yang bisa dipercaya dan menceritakan apa yang dirasakan.

“Itu masih merupakan pengalaman manusia dan itu universal. Kita semua tahu bagaimana rasanya perasaan kita yang terluka dan membutuhkan seseorang untuk diajak bicara,” ucapnya.

Komentar rasis

Menurut catatan Hello, momen-momen buruk yang disebut Meghan itu terjadi di awal tahun 2019.

Saat itu Istana Kensington sedang berjuang untuk menangani banjir komentar negatif yang mereka alami di saluran media sosial mereka yang ditujukan kepada Duchess of Sussex dan kakak iparnya, Kate Middleton.

Staf Istana Kensington menghabiskan berjam-jam setiap minggu untuk memperhalus komentar seksis dan rasis yang diarahkan pada Meghan dan Kate.

Sejumlah ancaman kekerasan dilakukan terhadap kedua wanita itu. Ada pula yang membuat persaingan antara dua penggemar dengan melakukan pelecehan pribadi yang kejam.

Ketika Meghan yang sedang hamil tua muncul secara mengejutkan di British Fashion Awards komentar di media sosial juga semakin liar dan sangat kasar.

Tuduhan menyakitkan lain yang ditujukan pada Meghan diantaranya, tuduhan memalsukan kehamilannya untuk mendapatkan perhatian, berusaha terlalu keras untuk bisa diterima di kalangan kerajaan, cara berjalan yang aneh, terlalu berlebihan, dan terlalu kurus.

Pengakuan berani Meghan tentang betapa merusaknya komentar-komentar miring yang tidak benar itu menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa tidak ada yang pantas menerima pelecehan online.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/11/145301620/meghan-markle-pernah-merasa-jadi-orang-paling-teraniaya-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke