Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Diet Rendah Kalori, Bagaimana Tentukan Porsi Makan?

KOMPAS.com - Banyak orang tergiur mengikuti pola diet tertentu lantaran tengah populer dan diklaim bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Padahal, belum tentu pola diet tersebut aman untuk dilakukan. Kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda.

Oleh karenanya, sebelum melakukan pola diet tertentu, sebaiknya berkonsultasi lebih dulu ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuhnya.

Di sisi lain, ada pola diet yang bisa dikategorikan aman untuk dilakukan tanpa harus konsultasi dulu ke dokter. Pola diet tersebut adalah  diet rendah kalori.

Umumnya kalori yang dibutuhkan tubuh adalah 2.000-2.500 kalori per hari. Untuk penurunan berat badan, perlu dilakukan defisit kalori atau pengurangan jumlah kalori harian.

Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Sulapsari menjelaskan, untuk melakukan diet rendah kalori, jumlah yang disarankan adalah 1.200-1.500 kalori.

Selain itu, proporsi karbohidrat, protein, dan lemak harus diperhatikan.

"Paling mudah melihatnya di piring makan. Piring makan dibagi dua, sebelah kiri diisi sayuran, sebelah kanan diisi sumber karbohidrat dan protein rendah lemak," kata Juwalita dalam diskusi virtual bertajuk "Weight Loss Diet: Mana yang Terbaik?", Rabu (14/10/2020).

Pemilihan makanan

Juwalita menambahkan, saat melakukan pola diet ini, makan besar tetap dilakukan tiga kali sehari. Hanya saja pemilihan makanannya harus tepat.

Pertama, pemilihan sumber karbohidrat. Karbohidrat bukan hanya nasi, tapi bisa juga diganti dengan jagung, beras merah, kentang, atau umbi-umbian lain.

Jumlah karbohidrat yang disarankan adalah 100 gram setiap kali makan. Untuk nasi takarannya 6 sendok makan dan kentang sebanyak dua buah ukuran sedang.

Apabila ingin menggantikan nasi dengan kentang, sebaiknya diolah dengan cara dikukus atau rebus. Selain itu, makanlah kentang dengan kulitnya.

"Kentang dimakan pakai kulit supaya seratnya lebih tinggi, vitamin dan mineral lebih banyak, tinggi antioksidan," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu.

Selanjutnya adalah pemilihan sayur. Pilih sayur yang pengolahannya minim minyak. Sayur apapun boleh dikonsumsi, entah itu lalapan maupun sayur bening.

Disarankan untuk tidak mengonsumsi sayur yang dijadikan salad karena dressing salad bisa menambah kalori.

Selain itu, apabila ingin mengonsumsi sayuran yang ditumis, sebaiknya jangan menggunakan minyak melainkan air.

Sumber protein

Pemilihan lauk pauk juga sangat penting karena berpengaruh terhadap jumlah kalori. Sering kali orang pilih lauk secara asal padahal itu tinggi kalori.

Lauk merupakan sumber protein yang terbagi dua menjadi hewani dan nabati. Keduanya harus dikonsumsi dalam satu kali makan.

Protein hewani antara lain ikan, ayam, dan daging. Sedangkan protein nabati contohnya tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

"Kalau lauk yang rendah lemak itu ikan, ayam yang enggak pakai kulit. Tambahkan protein nabati kayak tahu tempe," kata Juwalita.

Olahraga tetap penting

Setelah memilih makanan yang tepat, jangan lupa untuk konsumsi buah. Buah bisa dikonsumsi di sela waktu makan besar. Bagi yang tidak terbiasa, buah bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan.

Hindari mengonsumsi gula yang tidak diperlukan seperti minuman kemasan atau minuman saset. Dengan begitu walau makan tiga kali sehari tetap bisa menjaga asupan 1.200-1.500 kalori perhari.

Hal lain yang tidak boleh terlupakan adalah olahraga.

"Kalau diet tadi dilakukan secara konsisten dan ditambah olahraga, defisit kalori bisa tercapai," tandas Juwalita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/14/160748520/ingin-diet-rendah-kalori-bagaimana-tentukan-porsi-makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke