Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, 7 Tanda Kamu Perlu Segera Turunkan Berat Badan

Padahal, berat badan belum tentu bisa menjadi patokan atau ukuran yang tepat untuk mengukur kondisi kesehatan seseorang. 

Lalu, proses penurunan berat badan pun belum tentu membuat kita langsung menjadi orang yang lebih sehat.

Sebab, di luar berat badan, ada faktot-faktor lain yang patut dijadikan pertimbangan.

Misalnya, soal bagaimana kondisi mental kita? Kemudian, apakah makanan yang kita konsumsi berimbang? Atau, apakah kita menjalani pemeriksaan kesehatan rutin?

Dr Loneke Blackman Carr, asisten profesor untuk bidang nutrisi dan kesehatan masyarakat di University of Connecticut, Amerika Serikat, mengungkapkan pandangannya tentang hal ini. 

Dia mengatakan, memiliki bobot tubuh yang berat memang akan membuat jantung bekerja lebih keras, dan lalu berimbas juga dengan tekanan pada arteri dan persendian.

“Memiliki kelebihan lemak di tubuh juga dapat menyebabkan peradangan,” tambah Myo Nwe, MD, spesialis penyakit dalam yang berbasis di Carolina Selatan.

Seiring waktu, peradangan internal dapat menyebabkan efek samping yang meliputi penyakit kronis, seperti diabetes tipe II dan penyakit jantung.

Jadi, untuk tahu apakah kita berisiko terserang penyakit karena kelebihan berat badan, adalah dengan mengunjungi dokter ahli gizi untuk mengetahui hasil yang valid.

Kendati demikian, ada setidaknya tujuh tanda yang mungkin bisa menjadi pertimbangan untuk segera  menurunkan berat badan.

1. Nyeri saat berjalan atau naik tangga

Jika kamu merasakan nyeri saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan kaki ke mobil atau menaiki tangga, itu bisa menjadi pertanda kelebihan berat badan berdampak pada persendian.

Demikian pendapat Wendy Leonard, RDN, pendiri Rhode Island Nutrition Therapy.

Jika demikian, menurunkan berat badan dapat membantu meringankan sebagian tekanan pada persendian, yang akan mengurangi rasa sakit.

2. Mendengkur dan bangun dengan rasa pusing

Ketika pasanganmu mulai mengeluhkan dengkuran di malam hari yang semakin keras, dan kamu tak pernah merasa tidur dengan nyenyak, mungkin sleep apnea sudah terjadi.

Pada dasarnya, ini adalah kondisi di mana pernapasan yang tidak teratur dan mengganggu  tidur.

Saat tubuh menyimpan lemak di sekitar leher, hal itu dapat mempersempit jalan napas dan menyebabkan pernapasan menjadi pendek atau terhenti.

3. Tekanan darah tinggi

Jika kamu memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi, menurunkan berat badan hanya lima kilogram sudah  dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Sebab, penurunan berat badan walau hanya lima kilogram tersebut, akan memengaruhi sistem kardiovaskular.

"Di mana sistem (kardiovaskular) tidak lagi harus berkerja keras untuk memasok oksigen bagi tubuh,” kata Leonard.

Hal-hal seperti mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, biasanya akan menghasilkan penurunan berat badan yang sehat.

Lalu, pada gilirannya juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dalam jangka panjang.

“Terlepas dari apakah kamu terus menurunkan berat badan atau tidak,” tambah Dr. Blackman Carr.

4. Kolesterol tinggi

Penurunan berat badan memang bisa membantu, namun tak serta merta menurunkan kolesterol begitu saja.

Faktor lain seperti kebiasaan yang menyertainya seperti seperti mengonsumsi lebih banyak nutrisi dan lebih sering berolahraga, sebenarnya akan membuat kolesterol jahat menurun.

“Latihan dan perubahan pola makan dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh, yang mengurangi risiko terkena masalah jantung,” kata Leonard.

5. Pra-diabetes atau diabetes tipe 2

Untuk memastikan hal ini, kamu memang harus mengunjungi dokter.

Gejalanya adalah, rasa haus yang tak kunjung puas, sering buang air kecil, dan memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi beberapa tahun terakhir.

“Tidak semua dokter akan menyebutkan apakah kamu prediabetik, jadi jangan takut untuk bertanya,” ujar Dr. Blackman Carr.

Kabar baiknya adalah, kamu dapat membalikkan kedua kondisi ini dengan menurunkan berat badan.

Jika kamu memiliki lemak berlebih di tubuh, hal itu dapat memengaruhi organ dalam, seperti pankreas.

Pankreas bertanggung jawab untuk menyimpan dan melepaskan insulin, hormon yang mengontrol kadar glukosa dalam darah.

Jadi ketika kamu membuang kelebihan lemak dalam tubuh, pankreas dapat bekerja lebih baik dan lebih mampu mengontrol kadar glukosa dalam darah.

“Yang mungkin artinya tak lagi ada diabetes,” kata Leonard.

6. Berat badan naik terus secara signifikan

Penambahan berat badan sedikit seiring bertambahnya usia benar-benar normal.

“Tetapi jika berat badanmu bertambah hingga lima kilogram setiap tahun, itu akan bertambah seiring waktu,” kata Dr. Blackman Carr.

Efek kumulatif dapat menyebabkan beberapa efek samping buruk bagi tubuh. 

7. Riwayat kanker kolorektal (usus besar) atau payudara pada keluarga

Menurut Dr. Blackman Carr, kanker payudara, kolorektal (usus besar) dan pasca menopause dapat dikaitkan dengan obesitas.

“Jadi para ahli merekomendasikan untuk makan makanan berkualitas, dan melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk menurunkan risiko terkena keduanya,” ujar dia.

Selain itu, menurut National Cancer Institute, lemak berlebih dapat menghasilkan estrogen berlebih.

Hal ini terkait dengan kanker payudara, dan jenis hormon lain yang dapat meningkatkan pertumbuhan tumor.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/14/195712420/perhatikan-7-tanda-kamu-perlu-segera-turunkan-berat-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke