Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Lalai Kerjakan Tugas Sekolah Daring, Orangtua Harus Apa?

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang belum usai membuat sejumlah sekolah masih menjalankan proses pembelajaran secara daring.

Meskipun sudah berjalan beberapa bulan, nyatanya masih ada masalah yang sering ditemui dalam proses pembelajaran jarak jauh. Entah itu dari pihak sekolah, siswa, maupun orangtua.

Orangtua sering kali merasa stres ketika mendampingi anak belajar di rumah. Belum lagi jika anak terlambat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Ada anak yang walau sudah diberi nasihat tetap lalai mengerjakan tugas. Hal ini biasanya memancing emosi orangtua dan membuatnya tambah stres.

Tapi orangtua perlu ingat, proses pembelajaran jarak jauh juga bisa membuat anak merasa stres. Imbasnya mungkin saja anak jadi lalai mengerjakan tugas.

Psikolog dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima mengungkapkan, ada banyak hal yang membuat anak lalai mengerjakan tugas.

Mulai dari merasa bosan dengan materi pelajaran, sedang lelah, atau mungkin tidak senang dengan cara guru menyampaikan pelajaran.

Saskhya mengingatkan, stres karena belajar dari rumah tidak bisa dihindari oleh anak maupun orangtua. Oleh karenanya, cara yang bisa dilakukan adalah mengajak anak bermain atau mengobrol.

"Kalau ngobrol jangan cuma tanya tugas anak sudah selesai atau belum. Jangan-jangan dia enggak mau mengerjakan tugas karena ditanyain mulu."

Demikian ucap Saskhya dalam acara virtual 'BincangShopee: 11.11 Big Sale: Ciptakan Kebahagiaan Akhir Tahun dari Rumah', Kamis (22/10/2020).

Ia menambahkan, sebaiknya orangtua mencari topik pembicaraan seputar perasaan anak ketika mengikuti pembelajaran online.

Selain itu, apabila ternyata anak berkali-kali lalai mengerjakan tugas dalam jangka panjang dan disertai dengan perilaku tak biasa, orangtua harus lebih peduli.

Misalnya, anak mengalami perubahan emosi yang drastis. Dari yang tadinya pendiam tiba-tiba menjadi mudah marah dan meledak-ledak.

Atau bisa jadi sebaliknya. Anak yang tadinya ceria tiba-tiba menjadi pendiam dan mudah sedih.

Ciri lainnya adalah perubahan sikap. Anak menjadi semakin agresif atau bahkan sangat tergantung dengan orangtua.

Kemudian terjadi perubahan kemampuan. Anak yang tadinya sudah bisa makan sendiri tiba-tiba minta disuapi. Atau yang tadinya sudah tidak mengompol jadi mengompol.

"Kalau tiga hal itu memburuk terus dan ditambah hal lain seperti ngerjain rutinitas enggak mau, saat sekolah enggak konsentrasi, mungkin anak ada problem mental lain," ujar Saskhya.

Apabila kondisinya seperti itu, maka sebaiknya orangtua konsultasi ke pihak profesional untuk meminta bantuan.

Dengan begitu bisa dicari tahu akar permasalahan pada anak dengan jelas tanpa menebak-nebak dan menentukan treatment yang sesuai untuk mengatasinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/22/191033120/anak-lalai-kerjakan-tugas-sekolah-daring-orangtua-harus-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke