Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkat Rajin Lari, Irfan Turun 48 Kg dalam Setahun, Mau?

KOMPAS.com - Suatu hari, Muhammad Irfan (37) ingin mengubah hidupnya.

Ia banyak bekerja di meja, menyukai makanan cepat saji dan menjalani pola hidup tidak sehat, yang membuat bobot pria asal Pakistan itu mencapai 135 kg.

Berat itu cukup membuatnya kehabisan napas ketika harus naik-turun tangga dan aktivitas hariannya terganggu.

Pertama-tama, ia berhenti makan nasi dan roti yang sebenarnya sangat ia sukai. Irfan menggantinya dengan memakan ayam atau ikan panggang dan buah-buahan.

Saat itu adalah Juni 2019. Ia menonton YouTube dan mendapatkan satu tips diet.

"Aku menonton video tentang lemon dengan madu dan air hangat yang bisa menurunkan berat badan. Lalu aku minum itu," ucapnya, seperti dilansir Gulf News.

Irfan tidak merinci tentang pola dietnya, namun ia berhenti makan malam dan hanya makan potongan timun dan selada jika lapar.

Cheat meal biasanya disimpannya sekali dalam dua minggu.

Jika ada teman sebelah kamarnya yang menawari makanan yang dia sukai, Irfan akan menolaknya dan hanya minum air putih.

Lari jadi kunci
Kunci penurunan berat badan Irfan adalah lari. Tentu saja, ia tak langsung berhasil.

"Di awal aku sampai tidak bisa jalan. Ibu-ibu dan anak-anak dekat taman yang melihatku menertawakanku sambil menunjukku," kata dia.

Irfan paham, saat itu ia adalah pria gemuk yang mencoba lari.

Namun, ia hanya menutup mata dan terus labjut berlari.

Latihan larinya dimulai dengan 15 hari jalan santai, jogging, kemudian 15 hari kemudian mulai berlari.

Irfan sempat merasakan sakit sendi, namun ia terus melanjutkan rutinitas larinya.

Tiga bulan kemudian, ia mulai mendapatkan hasil. Kini tidak ada lagi yang menertawakannya.

Mereka bahkan menunjuk Irfan dengan kekaguman. Wajahnya juga sudah mulai berubah.

Setahun kemudian, Irfan bahkan sudah berlari sejauh 12 km.

Separuh dilakukannya di pagi hari dan separuh lagi di malam hari.

Kemudian dia melakukan jump rope sekitar 900 kali di pagi hari dan 900 kali di hari berikutnya.

Itu masih di luar usaha naik-turun 10 anak tangga.

Kini, berat badannya turun sebanyak 48 kg menjadi 87 kg.

Meski sudah cukup banyak, namun Irfan bertekad menurunkan bobot 12 kg lagi.

Ke depannya, dia berencana mengintensifkan latihannya, menggunakan karung pasir untuk membantunya menambah beban yang dibutuhkan untuk membentuk otot.

Kemauannya semakin besar dan ia telah membuktikan telah melakukan hal yang awalnya tampak mustahil menjadi sebuah keberhasilan.

"Saya dulu memakai XXL dan ukuran 43. Sekarang saya memakai kaos dan celana ukuran M dengan pinggang 32," ungkapnya.

Tidak dikenali
Satu bulan kemudian, insiden baru muncul, Irfan dituduh mencuri identitas.

Foto-foto identitasnya tidak lagi terlihat seperti dirinya, menyebabkan bankir dan keamanan di kantornya mencurigainya.

Terdengar genting saat itu, namun Irfan kini menertawainya.

Dia juga terkekeh ketika mengingat saat kembali bertemu istri dan putrinya yang tinggal di Pakistan setelah dua setengah tahun.

Selama periode tersebut, Irfan tak pernah pulang.

Ketika tiba di bandara Uni Emirat Arab, mereka tak mengenali Irfan sama sama sekali.

Irfan khawatir istri dan putrinya akan pergi dan meninggalkannya dengan orang asing yang lebih besar karena menduga itu dirinya.

Namum, dengan ngobrol dan berbagi kenangan serta foto, mereka akhirnya yakin itu Irfan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/27/130804320/berkat-rajin-lari-irfan-turun-48-kg-dalam-setahun-mau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke