Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Mona Ratulia Dampingi Anak yang Di-bully di Media Sosial

KOMPAS.com – Perundungan di media sosial (cyber bullying) menjadi salah satu dampak buruk masifnya penggunaan teknologi komunikasi. Tidak hanya media sosial, tetapi juga platform percakapan ataupun online game.

Korban terbanyak cyber bullying adalah anak-anak dan remaja. Tindakan perundungan ini tentu akan berpengaruh pada kondisi mental mereka.

Presenter dan aktris Mona Ratuliu termasuk orangtua yang anak pertamanya, Davina Shafa Felisa atau yang akrab disapa Mima, pernah menjadi korban perundungan.

Mima mendapat banyak komentar buruk mengenai fisiknya sehingga ia merasa down.

Mona mengatakan, sebagai orangtua, ia berusaha hadir dan mendengarkan curahan hati anaknya. Ia menyadari betul dukungan orangtua sangat dibutuhkan oleh anak ketika sedang menghadapi masalah.

Kendati demikian, ibu empat anak itu tidak melarang anaknya memakai media sosial. Menurut dia, pada usianya saat ini, Mima sudah bisa mengambil keputusan sendiri.

“Mima sekarang sudah kelas III SMA jadi enggak bisa dilarang, yang aku bisa lakukan hanya kasih dia inspirasi saat merasa lelah dengan media sosial,” ujar Mona dalam acara virtual #Realtalk, Selasa (27/10/2020).

Salah satu ide yang diberikan olehnya kepada Mima adalah detoks media sosial atau tidak membuka media sosial selama beberapa hari.

Pada awalnya saran tersebut tidak digubris oleh sang anak. Namun, kemudian Mima mengikuti saran Mona.

Ketika sedang detoks media sosial, Mima melakukan hal-hal lain yang bisa membuatnya nyaman kembali. Contohnya memasak, berinteraksi dengan teman, dan aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatiannya.

“Memang butuh waktu untuk dilakukan. Tapi, sebagai orangtua harus terus berkomunikasi, cek keadaan anak,” imbuh Mona.

Istri Indra Brasco itu juga selalu berupaya untuk mengajak anak-anaknya mengungkapkan isi hati dan menceritakan hal-hal yang sedang dialami.

Selain itu, ia juga memberi tahu anaknya tentang fitur-fitur di media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah perundungan, antara lain menyaring komentar dan mengunci akun.

Mona juga tetap memantau aktivitas anaknya di media sosial. Mereka saling berteman dan tak jarang saling memberikan komentar atau mengirim pesan.

Bahkan, beberapa kali ia mendiskusikan hal-hal yang diunggah oleh anaknya di media sosial, baik itu hal positif maupun sesuatu yang dirasa kurang baik.

“Aku mendiskusikan secara reguler. Dari situ tahu orangtuanya memantau demi keamanan bersama, tapi tetap merasa nyaman,” pungkas Mona.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/27/160521620/pengalaman-mona-ratulia-dampingi-anak-yang-di-bully-di-media-sosial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke