Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hal yang Terjadi pada Tubuh Ketika Kita Berciuman

KOMPAS.com - Momen berciuman mungkin terasa berkesan bagi sebagian orang, dan bagi sebagian orang lainnya adalah hal yang biasa saja.

Namun, di balik aktivitas ini ternyata ada banyak hal yang terjadi di dalam tubuh, yang mungkin belum kita ketahui.

"Berciuman tertanam dalam sifat alami manusia dan secara efektif dapat membantu kita menilai kecocokan dengan pasangan," ungkap pakar kesehatan dan kebugaran untuk Glacier Wellness, Samantha Morrison, kepada Bustle.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh antropolog biologi, Helen Fisher, misalnya, menemukan bahwa ada ciri-ciri biologis tertentu yang bisa dinilai ketika berciuman dengan seseorang.

Tubuh secara kimiawi dapat mengetahui tentang orang yang kita cium, apakah mereka adalah individu yang gemar mencari hal baru, setia, tegas, atau lainnya, berdasarkan sistem kimiawi di otak.

Di samping itu, Morrison juga mengatakan bahwa berciuman adalah bagian integral dari mediasi kasih sayang dan menjaga ikatan abadi antara pasangan.

Nah, beberapa hal lainnya yang terjadi pada tubuh ketika berciuman, antara lain:

1. Memperkuat hubungan dengan pasangan

Sebuah penelitian tahun 2007 yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychology menemukan, berciuman memiliki tiga fungsi utama, yakni menilai calon pasangan, memulai aktivitas seksual dan mengikat.

Menurut seksolog residen di CalExotics, Dr. Jill McDevitt, ciuman yang penuh gairah dapat meningkatkan produksi oksitosin atau hormon cinta.

Kondisi ini dapat memicu keterikatan di antara pasangan.

Berciuman dengan seseorang yang kita sukai juga dapat meningkatkan dopamin, yang bertanggung jawab atas kemunculan hasrat, dan serotonin, yang mungkin membuat kita memiliki pikiran obsesif tentang pasangan.

2. Lebih tertarik dengan pasangan

Baik disadari atau tidak, tubuh akan bereaksi terhadap zat kimia feromon pasangan dan mungkin bisa membuat kita semakin tertarik pada pasangan.

Menurut Dr. McDevitt, ada teori bahwa ketika hidung seseorang bersentuhan dengan pasangan, feromon akan lebih jelas.

Pada saat yang sama, tubuh juga dapat menolak "aroma" pasangan dan menyebabkan kita merasa kurang tertarik padanya.

Ini mungkin cukup menjelaskan mengapa ciuman pertama dengan orang baru sering kali menjadi pengalaman yang "buruk".

Sebab, itu adalah cara tubuh memberi tahu kita bahwa ada ketidakcocokan dalam gen mereka yang tidak cocok dengan kita.

3. Mengurangi stres

Menurut Dr. McDevitt, penurunan stres adalah salah satu manfaat kesehatan yang dirasakan seseorang dengan berciuman, terutama jika orang tersebut hadir dan menikmati momennya.

Faktanya, sebuah penelitian tahun 2005 yang diterbitkan dalam Neuroendocrinology Letters menemukan, berciuman memang memiliki peran terhadap penurunan hormon stres di tubuh kita.

Hormon perasaan senang yang dilepaskan ketika berciuman dengan seseorang dapat melawan hormon yang memunculkan perasaan sedih.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh

Berciuman memang bisa menyebabkan kita sakit.

Seperti yang dikatakan ahli kesehatan dan kebugaran untuk Maple Holistics, Caleb Backe, mulut manusia dipenuhi dengan begitu banyak bakteri, yang jumlahnya lebih dari enam miliar.

Itulah mengapa para dokter menyebutnya sebagai 'mikrobioma mulut manusia'.

Meski begitu, berciuman disebut menjadi salah satu cara manusia berevolusi untuk memperkuat pertahanan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Menurut Backe, komunitas mikroba yang tertukar dengan pasangan ketika bercouman membantu memasukkan zat asing ke dalam tubuh, yang mendorong sistem kekebalan memproduksi antibodi baru.

"Berciuman sepuluh detik dapat mentransfer sebanyak 80 juta bakteri," katanya.

Namun, jangan khawatir, puluhan juta bakteri tersebut baik untuk tubuh.

5. Pupil mata membesar

Ketika tertarik pada seseorang, pupil mata akan membesar.

Ketika mencium seseorang yang membuat kita tertarik, hal yang sama juga akan terjadi.

"Semakin tertarik dan terangsang, semakin besar pupil mata kita," kata salah satu pendiri Vivio Life Sciences, David Barbour.

Namun, selain itu, ketika berciuman, sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas cahaya dan kaburnya penglihatan.

Itu adalah dua hal yang juga cenderung terjadi ketika pupil mata membesar.

6. Orgasme

Berciuman adalah momen bermesraan bersama pasangan.

Maka, seharusnya kamu tak heran jika aktivitas ini juga bisa sangat menggairahkan, bahkan sampai mengalami orgasme.

Menurut staf seksolog Good Vibrations, Carol Queen, PhD, banyak orang berasumsi bahwa orgasme hanya terjadi karena respons genital yang ketat.

Padahal, kenyataannya tidak demikian.

"Meskipun kebanyakan orgasme dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan genital, orgasme adalah respons neurologis yang terjadi di otak."

"Berciuman juga bisa sangat merangsang secara neurologis dan erotik," ujarnya.

Hal itu disebabkan mulut dan lidah memiliki banyak saraf.

"Jika kita tertarik dengan orang tersebut dan dia menciummu dengan cara yang kita sukai, orgasme bisa saja terjadi," tambah Queen.

Lebih jauh, berciuman juga bisa menjadi pendahulu aktivitas intim. Jadi, jika kamu merencanakan sesi bercumbu dengan pasangan, tentu momen ini tak boleh terlewatkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/04/210000420/6-hal-yang-terjadi-pada-tubuh-ketika-kita-berciuman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke