Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Menahan Bersin Bisa Sebabkan 7 Kondisi Berbahaya Berikut

KOMPAS.com - Bersin terjadi ketika tubuh merasakan ada sesuatu di dalam hidung, yang tidak seharusnya berada di sana.

Itu bisa saja berupa bakteri, kotoran, debu, jamur, serbuk sari, atau asap.

Hidung mungkin akan terasa geli atau tidak nyaman, dan tidak lama kemudian kita akan bersin.

Banyak dari kita yang tidak menyadari pemtingnya bersin.

Bersin membantu mencegah kita jatuh sakit atau cedera karena berbagai hal yang mungkin masuk ke dalam hidung.

Para illmuwan mengatakan, bersin membantu mengatur ulang suatu pengaturan di hidung agar menjadi normal kembali.

Pada beberapa momen, kita mungkin tergoda untuk menahan bersin.

Misalnya, ketika berada di tempat yang ramai, ketika sedang berbicara dengan orang lain, atau dalam situasi lainnya di mana bersin rasanya tidak tepat waktu.

Namun, penelitian menemukan bahwa menahan bersin bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan komplikasi serius.

Mengapa demikian?

Dilansir Healthline, bersin dapat mengeluarkan tetesan lendir dari hidung dengan kecepatan hingga 160 km/jam.

Sangat kuat, bukan?

Alasannya, ketika bersin tubuh menghasilkan tekanan dalam sistem pernapasan, termasuk sinus, rongga hidung, dan tenggorokan ke paru-paru.

Dalam penelitian tahun 2016, para ilmuwan mengukur tingkat tekanan 1 pon-force per square inch (1 psi) di tenggorokan seorang perempuan yang sedang bersin.

Ketika seseorang mengembuskan napas dengan keras selama aktivitas berat, tekanan tenggorokannya ternyata jauh lebih kecil, hanya sekitar 0,03 psi.

Menahan bersin bisa meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan hingga sekitar 5-24 kali lipat yang disebabkan oleh bersin itu sendiri.

Para ahli mengatakan menahan tekanan tambahan ini di dalam tubuh dapat menyebabkan potensi cedera serius. Beberapa di antaranya:

1. Gendang telinga pecah
Ketika menahan tekanan tinggi yang terbentuk di sistem pernapasan sebelum bersin, kita akan mengirimkan udara ke telinga.

Udara bertekanan ini mengalir ke tabung di masing-masing telinga yang terhubung ke telinga tengah dan gendang telinga, yang disebut tabung eustachius.

Para ahli mengatakan mungkin saja tekanan tersebut menyebabkan gendang telinga pecah dan menyebabkan hilangnya pendengaran.

Sebagian besar gendang telinga yang pecah dapat sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa minggu, meskipun dalam beberapa kasus diperlukan pembedahan.

2. Infeksi telinga tengah
Bersin membantu membersihkan hidung dari segala benda yang seharusnya tidak ada di dalamnya, termasuk bakteri.

Secara hipotetis, pengalihan udara kembali ke telinga dari saluran hidung dapat membawa bakteri atau lendir yang terinfeksi ke telinga tengah, yang pada akhirnya menyebabkan infeksi.

Infeksi seringkali cukup menyakitkan.

Kadang-kadang infeksi telinga tengah bisa sembuh tanpa pengobatan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan antibiotik.

3. Kerusakan pembuluh darah
Menahan bersin bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada mata, hidung atau gendang telinga.

Para pakar mengatakan, kasus ini jarang terjadi namun bisa terjadi.

Peningkatan tekanan yang terjadi karena menahan bersin dapat menyebabkan pembuluh darah di saluran hidung terjepit dan pecah.

Cedera semacam ini biasanya menyebabkan kerusakan dangkal pada penampilan, seperti kemerahan di mata atau hidung.

4. Cedera diafragma
Diafragma adalah bagian otot dada di atas perut.

Meskipun cedera ini jarang terjadi, dokter mengamati adanya kasus-kasus udara bertekanan yang terperangkap di diafragma, yang berdampak ke paru-paru pada orang yang menahan bersin.

Ini adalah cedera yang mengancam jiwa dan membutuhkan rawat inap segera.

Kasus yang lebih umum, kita mungkin merasakan sakit di dada setelah menahan bersin karena udara bertekanan ekstra.

5. Aneurisma
Menurut para ahli, tekanan yang disebabkan dari menahan bersin berpotensi menyebabkan pecahnya aneurisma otak.

Kondisi ini adalah cedera yang mengancam jiwa dan dapat menyebabkan pendarahan di tengkorak di sekitar otak.

6. Kerusakan tenggorokan
Para dokter menemukan setidaknya ada satu kasus di mana seseorang mengalami robekan di bagian belakang tenggorokannya karena menahan bersin.

Pria 34 tahun yang mengalami cedera ini dilaporkan mengalami rasa sakit yang luar biasa dan hampir tidak bisa berbicara atau menelan.

Dia mengatakan merasakan sensasi meletup di lehernya, yang kemudian mulai membengkak setelah dia mencoba menahan bersin dengan menutup mulutnya dan mencubit hidungnya pada saat bersamaan.

Ini adalah cedera serius yang membutuhkan penanganan medis segera.

7. Patah tulang rusuk
Beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, melaporkan patah tulang rusuk akibat bersin.

Tapi, menahan bersin juga bisa menyebabkan patah tulang rusuk karena menyebabkan udara bertekanan tinggi yang dipaksa masuk ke paru-paru dengan tenaga kuat.

Mencegah bersin tanpa menahannya
Beberapa orang lebih sering bersin daripada yang lainnya karena lebih sensitif terhadap penyebab iritasi di udara.

Jika kamu salah satunya, bersin dapat diatasi dengan baik tanpa menahannya dengan menghindari hal-hal yang memicu bersin.

Pemicu ini biasanya mencakup hal-hal seperti debu, serbuk sari, jamur, hingga bulu hewan peliharaan.

Beberapa orang juga busa bersin saat melihat cahaya terang.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bersin tanpa menahannya, antara lain:

  • Mengobati alergi yang dialami.
  • Melindungi diri dari paparan iritan di udara.
  • Menghindari melihat langsung ke cahaya.
  • Menghindari makan berlebihan.
  • Menggunakan semprotan hidung homeopati.
  • Meniup hidung, dan
  • Menggelitik langit-langit mulut dengan lidah selama 5-10 detik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/05/123047720/awas-menahan-bersin-bisa-sebabkan-7-kondisi-berbahaya-berikut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke