Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 4 Cara "Mujarab" untuk Cegah Keputihan

Selain membuat tidak nyaman, keputihan terkadang bisa menimbulkan bau tak sedap.

Ada banyak penyebab keputihan yang umumnya terjadi karena kurangnya perhatian pada kebersihan di area kewanitaan dan sekitarnya.

Oleh karena itu, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan ketika membersihkan area kewanitaan demi mencegah keputihan.

Berikut rekomendasi dari Aesthetic Gynecologist, Dr Dinda Derdameisya, SpOG saat konferensi pers virtual bersama Andalan Feminine Care melalui aplikasi Zoom, Kamis (5/11/2020).

1. Membasuh dari depan ke belakang

Seringkali, saat membersihkan area kewanitaan dengan air, kita membasuhnya dari belakang ke depan. Seharusnya, kita melakukannya mulai dari depan ke belakang.

Membasuh dari belakang ke depan justru akan membawa bakteri-bakteri baru masuk ke dalam vagina.

Sebab, anus berperan sebagai tempat keluarnya kotoran yang tentu saja menjadi sarang bakteri jahat.

2. Menggunakan sabun pembersih

Memang tidak semua sabun pembersih baik untuk digunakan. Namun, ada beberapa sabun pembersih yang mengandung lebih banyak bahan-bahan alami.

Sebenarnya, vagina sudah memiliki kemampuan untuk dapat membersihkan "diri sendiri".

Tetapi, membersihkannya dengan sabun kewanitaan akan menjaga keseimbangan kadar asam (pH) agar vagina terlindungi dari infeksi dan keputihan.

3. Tisu pembersih area kewanitaan

Tidak semua toilet umum menyediakan tisu yang nyaman digunakan untuk membersihkan area kewanitaan.

Selain itu, tisu toilet umum tidak bisa membersihkan vagina secara maksimal.

Maka dari itu, tisu pembersih wanita dengan kandungan bahan-bahan alami wajib dibawa dan dipakai untuk membersihkan area kewanitaan saat berada di tempat umum.

Sebagai produk pembersih area kewanitaan, Andalan Feminine Care juga berinovasi dengan memberikan tisu pembersih yang berbahan lembut dan bebas alkohol.

Tisu pembersih ini memiliki berbagai macam kandungan yang baik untuk area kewanitaan.

Di antaranya lactic acid yang secara alami menjaga pH alami area kewanitaan, dan ekstrak aloe vera yang melembapkan.

Lalu, ekstrak sirih sebagai anti-bacterial alami untuk mencegah keputihan, serta ekstrak chamomile dan peppermint yang kaya antioksidan.

4. Rutin mengganti celana dalam

Tidak ada aturan khusus yang menyebutkan berapa kali harus mengganti celana dalam.

Namun, mengganti celana dalam itu setidaknya bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari untuk mencegah infeksi jamur yang memicu keputihan maupun infeksi kelamin lainnya.

Mengganti celana dalam secara rutin juga membuat area kewanitaan tetap kering karena di dalam suhu yang lembap, bakteri akan mudah untuk berkembang biak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/05/220305420/simak-4-cara-mujarab-untuk-cegah-keputihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke