Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 10 Kebiasaan Makan yang Buruk bagi Perempuan

Pasalnya, perempuan bisa kekurangan nutrisi tertentu yang mungkin dibutuhkan tubuh saat sedang menstruasi, untuk kepadatan tulang, dan bahkan kesuburan.

Tapi jangan takut. Kita pasti bisa memperbaiki kebiasaan itu dan mulai mendapatkan asupan makanan yang dibutuhkan.

Dengan demikian, kita perlu mengetahui kebiasaan makan seperti apa yang buruk bagi perempuan dan bagaimana mengatasinya.

1. Makan sambil berdiri

Untuk perempuan yang sibuk, terutama para ibu mungkin akan makan dengan berdiri sembari memperhatikan anak-anak.

Tetapi, meraih kursi sebelum makan siang atau sebelum menyantap camilan sebenarnya bisa bermanfaat.

"Saat makan dengan cepat tanpa memerhatikannya, tubuh jadi tidak akan menghargai proses makan."

Demikian dikatakan penulis the Protein-Packed Breakfast Club, Lauren Harris-Pincus, MS, RDN.

Dia lantas menyarankan untuk tetap makan di kursi dengan piring, garpu, dan sendok. Lalu memerhatikan makanan dengan mengunyah dan mengambil jeda.

2. Mengunyah sisa makanan anak

Sisa makanan anak tentunya memiliki kalori yang tetap dihitung saat masuk ke dalam tubuh.

"Saya tahu, membuang-buang makanan tidak baik. Tetapi jika makanan itu tidak meningkatkan kesehatan ya biarkan saja," ujar Lauren.

Bahkan, makanan seperti camilan untuk anak kecil saja bisa menambah jumlah kalori harian, loh.

3. Makan tanpa rencana

Membuka kulkas untuk mencari sesuatu yang bisa menahan perut sampai makan malam adalah sebuah bencana.

"Terus-menerus mengambil camilan yang tersimpan di kulkas atau dalam tas akan memberikan banyak kalori tanpa nutrisi yang berkualitas," terang dia.

"Kita semua bisa menggunakan lebih banyak buah dan sayuran dalam makanan," sambung Lauren.

Jadi, sebaiknya persiapkan beberapa makanan ringan seperti potongan sayuran untuk salad, yogurt atau semangkuk buah yang sudah dicuci.

4. Makan apa yang diperbolehkan

Sering kali, mentalitas diet mengarahkan kita untuk memilih makanan berdasarkan apa yang diperbolehkan dengan apa yang dibutuhkan tubuh.

"Jika memilih makan apa yang diperbolehkan, kita mungkin mengesampingkan isyarat lapar," ujar Lauren.

Maka, kita perlu mendengarkan kebutuhan tubuh dan bertanya pada diri sendiri apakah masih lapar atau tidak, sebelum melanjutkan makan.

5. Memberi label pada makanan

Semua makanan dapat masuk ke dalam pola makan yang sehat selama kita tidak memiliki alergi atau kondisi medis tertentu.

"Memberi label makanan sebagai makanan buruk dapat menyebabkan rasa bersalah pada diri sendiri yang akhirnya menyebabkan hubungan kurang ideal dengan makanan," sebut dia.

Namun sebaliknya, pastikan untuk memilih makanan yang kaya nutrisi sepanjang waktu dan nikmati hidangan itu secara menyeluruh, ketika kita memutuskan untuk menyantapnya.

6. Sering mengonsumsi makanan pengganti

Semua jenis makanan pengganti terlalu rendah kalori dan nutrisi untuk membuat kita tetap kenyang secara fisik dan mental.

Sebaiknya, makanan pengganti bisa dijadikan sebagai camilan.

Sebab, ini tidak hanya membuat diri stres, tetapi juga meningkatkan kemungkinan menjadi terlalu lapar dan makan berlebihan di kemudian hari.

Oleh karena itu, tetap mengonsumsi makanan utama yang menyediakan berbagai vitamin, mineral, dan fitonutrien untuk mendukung kesehatan, serta metabolisme.

7. Menghemat protein saat sarapan

Sangat penting bagi perempuan untuk mempertahankan otot tanpa lemak seiring bertambahnya usia.

Beralih dari makan malam ke makan siang tanpa protein yang cukup berarti kita kehilangan otot dan kekuatannya.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menambahkan protein ke dalam asupan di pagi hari.

Kita bisa dengan mudah menambahkan lebih banyak susu, menikmati yogurt kaya protein, atau menambahkan kacang-kacangan dan biji-bijian di atas oatmeal.

8. Makan berlebihan di malam hari

Banyak orang terbangun untuk makan di malam hari dengan mentalitas mereka akan makan lebih sedikit di pagi hari.

Hal ini dilakukan untuk menebus perasaan bersalah sudah makan berlebihan pada malam sebelumnya, tetapi ini cenderung menghasilkan siklus pembatasan makan.

"Tubuh terbiasa dengan yang berhemat di awal dan kemudian merasakan dorongan untuk menebusnya di kemudian hari," kata ahli diet, Kelly Jones, MS, RD, CSSD, LDN.

"Ini dapat membuat kita merasa tidak terkendali saat makan dan bahkan meningkatkan stres sebelum tidur," sambung Kelly.

Hancurkan pola makan dengan mengonsumsi sarapan lengkap dan makan siang di waktu yang benar, demi membuat makanan sebelum tidur lebih sedikit.

9. Rendah karbohidrat jangka panjang

Diet rendah kalori bisa lebih berbahaya bagi perempuan daripada pria karena dapat mengganggu hormon.

Dalam jangka panjang, asupan energi rendah yang konsisten dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan kemandulan.

Kondisi itu pun bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami keropos tulang.

Ini mungkin berhasil untuk jangka pendek (seperti keto), tetapi jangan lakukan diet rendah karbohidrat untuk jangka panjang, kecuali sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

10. Lebih memilih camilan

Terkadang, pikiran untuk duduk dan mengonsumsi makanan lengkap kedengarannya tidak ideal.

Tetapi, hanya menjalani hari dengan mengunyah camilan bukanlah langkah yang tepat pula.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/11/140606920/waspadai-10-kebiasaan-makan-yang-buruk-bagi-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke