Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tanda Hubunganmu dan Pasangan Terjebak Toxic Masculinity

KOMPAS.com - Maskulinitas tidak selalu membuat seorang pria terlihat baik dan keren.

Sebaliknya, pandangan yang sempit terkait peran dan sifat maskulin dapat membuat laki-laki terjebak dalam toxic masculinity.

Sifat maskulin pada pria diidentikkan dengan sosok yang tangguh, kuat, bertanggung jawab, dan mampu melindungi.

Namun tak jarang pria terjebak dalam pandangan tersebut sehingga tidak mau terlihat lemah dan enggan melakukan pekerjaan yang dianggap 'sepele'.

Contohnya beberapa pria pantang untuk menangis walau perasaannya sangat rapuh. Ada juga yang enggan melakukan pekerjaan rumah tangga karena menganggap itu tugas wanita.

Bahkan dalam kasus yang lebih serius, ada pria yang tidak ingin terlihat kedudukannya berada 'di bawah' wanita.

Hal-hal seperti itu dapat mengarah ke toxic masculinity atau maskulinitas toksik. Satu hal yang perlu diingat, tidak semua maskulinitas toksik mengarah ke kekerasan.

Maskulinitas toksik bisa muncul tanpa disadari dalam interaksi sehari-hari. Termasuk dalam hubungan yang tampak romantis dan penuh kasih.

Terapis keluarga dan seks Jacqueline Mendez mengungkapkan empat cara mencari tahu maskulinitas toksik muncul dalam suatu hubungan atau tidak kepada Insider. Berikut ulasannya.

1. Mengambil keputusan keuangan

Idealnya dalam suatu rumah tangga urusan keuangan diatur oleh istri. Tapi bisa juga peran itu dijalankan oleh suami.

Siapa pun yang memiliki peran itu, maskulinitas toksik bisa muncul terkait dengan pengambilan keputusan.

Menurut Mendez, salah satu tanda maskulinitas toksik dalam keuangan adalah pria 'ngotot' terlibat dalam pengambilan keputusan secara sengaja atau tidak.

Misalnya, pria tidak masalah mengeluarkan tabungan rumah tangga untuk membeli barang favorit.

Tapi ketika wanita atau istri hendak menggunakan uang tersebut, pria cenderung melarangnya.

"Pria cenderung mengatakan uang itu lebih baik digunakan untuk membiayai kebutuhan anak-anak dan membeli perlengkapan rumah tangga."

"Ujung-ujungnya, istri membeli barang keinginan dengan uang yang dimiliki dan tidak menyentuh uang tabungan rumah tangga. Walau mungkin masih ada sisa," kata Mendez.

Selain itu, ada beberapa ciri yang menunjukkan toxic maskulinity dalam keuangan.

  • Ucapan, "Ini uang saya (pria). Saya merasa tidak nyaman jika kamu (wanita) membelanjakannya.
  • Senang memuji barang yang menurutnya bagus dan menyenangkan. Tapi barang tersebut tidak dibeli.

Malah di saat bersamaan, pria akan berkomentar jika pasangan menghamburkan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli kebutuhan dan perlengkapan rumah tangga.

Padahal itu adalah uang pribadi pasangannya.

  • Mengurus semua tagihan dan memberi tahu pasangannya, "Jangan khawatir tentang hal itu".

Ini mungkin tampak bagus, tetapi membuat pasangan tidak tahu persis kondisi keuangan rumah tangga.

2. Pasangan lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga

Pria yang terjebak toxic masculinity cenderung enggan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Bagi mereka, memasak, membersihkan, dan mengasuh anak adalah tugas wanita.

Bahkan jika pasangannya sibuk bekerja, pria seperti ini tidak mau tahu.

Malah ia akan meminta pasangannya untuk mengatur ulang jadwal kerja agar masih bisa mengurus rumah.

Apabila seorang wanita merasa terlalu banyak pekerjaan rumah yang dilakukannya dibanding suami, maka harus mewaspadai adanya maskulinitas toksik.

3. Mendahulukan kebutuhannya

Tanda lain dari maskulinitas toksik adalah pria ingin semua kebutuhan dan keinginannya didahulukan.

Mereka lebih memprioritaskan kenyamanan dan mengutamakan karier daripada perasaan pasangan.

Tak jarang mereka meminta pasangan untuk membatalkan janji dengan teman karena ingin ditemani atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Ciri lainnya, pasangan selalu punya waktu untuk mendengarkan emosi pria tetapi hal yang sama tidak diterimanya.

4. Menguasai 'tubuh' pasangan

Ciri yang lebih ekstrem dari maskulinitas toksik adalah pria merasa berhak atas tubuh pasangannya.

Pria tersebut akan mengambil keputusan tentang segala sesuatu yang harus ada di tubuh pasangan. Contohnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/13/081837020/4-tanda-hubunganmu-dan-pasangan-terjebak-toxic-masculinity

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke