Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Meski Indah Tanaman Hias ini Beracun

KOMPAS.com - Lingkungan rumah yang asri dan hijau pastinya jadi idaman kita. Salah satu caranya adalah dengan meletakkan tanaman hias.

Pada dasarnya, tanaman hias berfungsi mempercantik sekaligus membuat rumah menjadi lebih sejuk. Namun, sebagian tanaman hias justru memiliki racun lho.

Tanaman hias beracun dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan perut, dan rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan.

Jika kamu memiliki anak-anak dan hewan peliharaan di rumah yang sering penasaran dengan tanaman hias, pastikan kamu tidak menanam beberapa tanaman ini, atau setidaknya letakkan di tempat yang aman ya.

1. Bunga dafodil atau bunga narsis

Namun, tanaman ini beracun jika tidak sengaja tertelan manusia atau hewan peliharaan.

Masalah yang bisa timbul antara lain masalah pada perut, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, hingga kematian.

Karena itu, simpan bunga dafodil di atas meja atau rak agar sulit dijangkau oleh anak kita.

Hindari cahaya langsung, dan sirami tanaman secara berkala agar tanahnya senantiasa lembap.

2. Dieffenbachia/dumb cane/daun bahagia

Tapi, berhati-hatilah dengan tanaman yang juga memiliki nama lain dumb cane ini.

Jika kita memakannya secara tidak sengaja, getah dari tanaman menyebabkan lidah terbakar dan membengkak, sehingga menyumbat aliran udara ke tenggorokan.

Hal ini bisa berakibat fatal bagi manusia dan hewan peliharaan jika menelan daun bahagia dalam jumlah banyak.

Agar terhindar dari risiko tersebut, jangan letakkan daun bahagia di lantai atau tanah.

3. Easter lily atau bunga bakung paskah

Terlepas dari tampilannya yang cantik, seekor kucing diduga dapat menderita penyakit serius setelah memakan bunga bakung paskah.

Bahkan, seluruh bagian tanaman bisa memicu kematian pada kucing akibat gagal ginjal jika tidak dirawat oleh dokter hewan dalam waktu 18 jam.

Kabar baiknya, tanaman itu tidak beracun bagi anak-anak.

Letakkan bunga bakung paskah di tempat yang tidak terkena cahaya langsung, dan sirami saat kondisi tanahnya kering.

4. English ivy atau daun ivy

Sayangnya, menelan daun ivy dalam jumlah besar bisa menyebabkan masalah serius.

Semua bagian dari tanaman ini bisa memicu gejala iritasi kulit, tenggorokan terbakar, demam, dan ruam.

Karena daun ivy cenderung merambat ke bawah, letakkan di tempat yang tinggi, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Agar tanaman mekar dengan indah, taruh di tempat dengan cahaya sedang dan menjaga tanahnya tetap lembap.

5. Peace lily atau lili perdamaian

Namun lagi-lagi, jauhkan tanaman ini dari jangkauan anak dan hewan peliharaan di rumah. Pasalnya, konsumsi daun lili dalam jumlah besar bisa mengakibatkan kita keracunan.

Seiring bertambahnya usia, dedaunan lili perdamaian akan semakin menghijau.

6. Philodendron

Mengonsumsi daun philodendron bisa menyebabkan rasa terbakar dan bengkak pada bibir, lidah, dan tenggorokan, serta muntah dan diare.

Sama seperti daun ivy, philodendron tumbuh merambat ke bawah, jadi jauhkan dari lantai. Simpan di lokasi yang terpapar cahaya sedang dan lembapkan tanah secara konsisten.

7. Pothos atau sirih gading

Namun, sirih gading juga beracun jika kita tidak sengaja menelan daunnya.

Karena itu, gantung tanaman ini di tempat yang tinggi agar tidak terjangkau anak.

8. Sago palm atau penawar jambe

Perlu diketahui, semua bagian dari tanaman ini beracun, termasuk biji dan akarnya. Menelan sago palm memicu muntah dan diare, serta dapat menyebabkan gagal hati.

Simpan penawar jambe di tempat yang disinari cahaya matahari sedang.

9. ZZ plant atau pohon dolar

Akan tetapi, jauhkan tanaman ini dari jangkauan anak dan hewan peliharaan karena semua bagian pohon dolar mengandung racun.

Kalau perlu, kenakan sarung tangan jika kita harus bersentuhan dengan tanaman ini.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/15/122434720/hati-hati-meski-indah-tanaman-hias-ini-beracun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke