Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan karena Makanan, Ini 5 Penyebab Berat Badan Naik Lainnya

Di saat seseorang sudah mampu mencapai ukuran berat badan ideal pun, tetap ada tantangan bagi dia untuk bisa memertahankannya.

Apalagi bagi mereka yang masih berusaha keras untuk menurunkan bobot tubuh, dalam banyak kasus dibutuhkan perjuangan dan konsistensi yang besar.

Dalam pemahaman umum, kenaikan berat badan kerap dikaitkan dengan faktor pola makan atau kurang gerak.

Terkadang, mencari tahu penyebab berat badan naik lebih rumit dari sekadar mengevaluasi pola makan.

Meskipun penambahan berat badan sering kali disebabkan karena asupan kalori berlebih, namun pendekatan "kalori masuk, kalori keluar" dianggap cukup kuno untuk menetukan penyebabnya.

Sebab, ada sejumlah faktor yang juga memengaruhi kenaikan berat badan seseorang, di antaranya:

1. Masalah hormon

Dilansir CNET, jika kamu perempuan dan mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, salah satu hal pertama yang harus perlu dicurigai adalah karena faktor hormon.

Untuk memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter hingga melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hormon mengatur begitu banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme.

"Ada lima masalah utama hormon yang dapat memengaruhi berat badan."

"Jika terjadi salah satunya atau secara kombinasi, hal itu dapat memicu penyimpanan lemak dan penambahan berat badan."

Demikian ungkap ahli gizi fungsional, pakar kesehatan hormon dan pendiri perusahaan perawatan kesehatan hormon FLO Living, Alisa Vitti.

Lima masalah hormon yang dimaksud, di antaranya:

  • Resistensi insulin: insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi merespons insulin dengan baik.
  • Tiroid rendah: tiroid merupakan pengatur utama metabolisme dan hormon utama lainnya. Hormon tiroid rendah dapat memperlambat metabolisme tubuh seseorang, yang berakibat terhadap penambahan berat badan.
  • Testosteron rendah: testosteron biasanya hanya dikaitkan dengan laki-laki, tetapi perempuan juga memilikinya dan hormon ini berperan dalam berat badan dan metabolisme.
  • Peningkatan estrogen: estrogen adalah hormon penting, tetapi ketika kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan serangkaian gejala, termasuk penambahan berat badan, dan
  • Kortisol yang meningkat: hormon stres yang terus meningkat terlalu lama dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Beberapa kondisi medis yang melibatkan hormon juga bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan yang tidak terduga.

"Ketika seseorang memiliki kondisi seperti PCOS, fibroid, endometriosis, kista ovarium, atau PMS, artinya berarti hormon tubuh orang tersebut tidak berfungsi secara optimal," ujar Vitti.

Cara seseorang menyeimbangkan hormon bergantung pada kondisi pribadi dan penyedia layanan kesehatan di sekitarnya.

Namun, secara umum, keseimbangan hormon melibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga, dan beberapa dokter dapat meresepkan upaya lain sebagai solusinya, seperti terapi hormon.

"Stres kronis tingkat rendah yang berkepanjangan merupakan faktor yang sangat besar (terhadap kenaikan berat badan), terutama bagi perempuan," kata Vitti.

Menjalani aktivitas yang menimbulkan stres setiap harinta memengaruhi adrenal seseorang.

Kelenjar adrenal menghasilkan hormon yang membantu mengatur metabolisme, tekanan darah, dan sistem kekebalan tubuh.

Stres itu sendiri dan kebiasaan yang diakibatkan oleh stres adalah gambaran besar yang dapat menyembabkan kenaikan berat badan dan peradangan.

Beberapa kebiasaan tersebut antara lain melewatkan makan, mengandalkan kopi, minim makanan padat nutrisi, kurang olahraga, dan lainnya.

Jika kamu mengalami kenaikan berat badan dan mencurigai penyebabnya adalah karena obat yang dikonsumsi, segeralah berbicara dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obatmu atau beralih ke obat yang lain.

Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan penambahan berat badan adalah antidepresan, obat diabetes, hingga obat tekanan darah.

Kondisi ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, laju metabolisme basal atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh mulai menurun, dan begitu pula massa otot.

Artinya, jumlah makanan dan porsi olahraga yang kamu lakukan seseorang ketika usianya 50 tahun mungkin sama dengan ketika ia berusia 30 tahun, namun belum tentu jumlah otot yang didapatkan sama.

Saat itu, orang tersebut juga belum tentu mampu mempertahankan berat badan yang sama seperti ketika usianya masih 30 tahun yang lalu.

Untuk mengatasinya, penting untuk menyesuaikan asupan makanan dan rutinitas kebugaran.

Misalnya, fokus pada asupan protein yang cukup dan latihan kekuatan untuk membantu menjaga kesehatan massa otot seiring bertambahnya usia.

5. Kurang tidur

Kualitas tidur juga menjadi salah satu alasan mengapa berat badan seseorang bertambah.

Seseorang yang kurang tidur mungkin tidak termotivasi untuk makan sehat, memasak, atau berolahraga.

Kurang tidur dapat mengganggu hormon dan memicu munculnya masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas.

Kondisi ini dapat mengacaukan sinyal nafsu makan, yang pada akhirnya menyebabkan seseorang makan berlebih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/17/185335620/bukan-karena-makanan-ini-5-penyebab-berat-badan-naik-lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke