Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Timbulkan Depresi, Ini 5 Tips untuk Rehat dari Media Sosial

KOMPAS.com - Saat ini, kita semua memiliki interaksi sosial yang jauh lebih sedikit daripada sebelum pandemi. Jadi, wajar saja jika orang-orang mungkin merasa sedikit terisolasi.

Namun, kehadiran media sosial dapat menjauhkan perasaan terasing karena kita masih dapat berkomunikasi dengan teman-teman dan memperlihatkan kegiatan selama berada di rumah.

Tetapi di sisi lain, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa media sosial berkorelasi dengan depresi, kesepian, hiperaktif, kualitas tidur yang buruk, dan kecemasan.

Salah satu studi yang menarik di University of Pennsylvania mengungkapkan, ketika mahasiswa mengurangi penggunaan media sosial di bawah 30 menit sehari, mereka mengalami peningkatan yang signifikan dalam kebahagiaan hidup.

Faktanya, banyak hal yang dapat memengaruhi depresi dalam menggunakan media sosial, seperti kurang tidur, konsentrasi yang terganggu, dan perundungan di dunia maya.

Inilah sebabnya mengapa studi penggunaan media sosial bersifat korelasional, bukan kausasional. Sebab, akan sangat sulit untuk mengungkap penyebab depresi.

Terlepas dari penyebabnya, penggunaan media sosial dapat menimbulkan perasaan depresi karena media sosial adalah bahasa dunia maya.

Di dunia maya, kita tidak bisa melakukan kontak langsung dengan sentuhan atau interaksi tatap muka yang sangat penting dan terbukti berdampak positif pada umur panjang.

Dalam studi, orang bisa hidup lama dan bahagia karena melakukan interaksi tatap muka, lebih dari hampir semua variabel lain, seperti diet dan olahraga.

Misalnya, kita baru saja putus dengan pacar. Ketika kita memberi tahu seorang teman atau keluarga secara langsung tentang hal tersebut, mereka mungkin akan memeluk dan memberi kita nasihat.

Pertukaran timbal balik sosial dan emosional antara teman dan keluarga ini mengurangi perasaan kesepian, serta membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang-orang di sekitar yang melindungi dari depresi.

Memang, beristirahat dari media sosial demi mencegah terjadinya depresi sangat sulit untuk dilakukan.

Bagi banyak orang, menelusuri media sosial dapat menjadi stimulus yang membuat ketagihan dan dibutuhkan kemauan yang nyata untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

"Jika benar-benar ingin beristirahat dari media sosial, maka kita harus memaksa diri untuk melakukannya. Ini juga membantu kita lebih bertanggung jawab."

Demikian dikatakan oleh seorang psikiater anak dan remaja di Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School, Neha Chaudhary, MD.

1. Matikan notifikasi

Mendapatkan notifikasi tanda suka atau komentar pada postingan di media sosial itu ternyata merangsang hormon dopamin yang menciptakan rasa senang.

Stimulus ini memiliki efek yang sama dengan menggunakan narkoba karena melepaskan dopamin.

Pelepasan dopamin ini dapat menimbulkan perasaan adiktif dan membuat media sosial sulit dihindari.

Bunyi notifikasi yang konstan juga dapat membuat kita cenderung untuk memeriksanya. Maka, mematikan notifikasi dapat membantu kita melupakan sejenak media sosial.

2. Prioritaskan perawatan diri

Akan sangat membantu bila kita mengganti media sosial dengan aktivitas peningkatan suasana hati lainnya yang tidak memerlukan ponsel.

Ketika kita merasa ingin memeriksa ponsel, cobalah salah satu opsi sehat lainnya sebagai gantinya.

Kita bisa menyediakan waktu untuk melakukan perawatan diri di rumah, jalan-jalan di sekitar rumah, bersepeda, memasak makanan favorit, atau menulis jurnal selama 15 menit.

3. Mengidentifikasi konten media sosial

Chaudhary merekomendasikan agar kita mengidentifikasi konten apa yang membuat kita merasa lebih baik maupun lebih buruk.

"Dari sana, kita bisa membuat rencana untuk membatasi hal-hal yang membuat kita merasa buruk," terangnya.

"Sering kali, karena tidak pernah menyortir isi kontennya kita tidak bisa membedakan mana yang memberikan kesenangan atau kecemasan," lanjut dia.

Hindari mengikuti orang-orang di media sosial yang membuat kita tidak nyaman dengan diri kita sendiri (insecure), sehingga berdampak negatif pada pikiran.

4. Letakkan ponsel jauh dari tempat tidur

Menaruh ponsel jauh dari tempat tidur dapat membantu kita menghindari keinginan untuk membukanya jika tidak bisa tidur.

Menjauhkan ponsel dari tempat tidur juga membuat kita tidur dengan lebih nyenyak dan mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Sebab, orang-orang yang memiliki kualitas tidur yang baik dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mampu melawan rasa kesepian atau depresi.

5. Tetapkan batas waktu

Menetapkan batas waktu menggunakan media sosial akan memunculkan peringatan ketika kita telah melewati waktu yang ditentukan.

Mengikuti batasan ini dapat membantu kita mengurangi waktu di layar.

Beberapa tipe ponsel memiliki aplikasi peringatan seberapa banyak kita menghabiskan waktu di depan layar.

Sehingga, kita dapat mengetahui total persentase penggunaan media sosial dan kita bisa menurunkan persentase itu setiap minggunya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/18/060600420/bisa-timbulkan-depresi-ini-5-tips-untuk-rehat-dari-media-sosial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke