Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kontroversi" Fesyen dalam Sejarah Keluarga Kerajaan Inggris

KOMPAS.com - Busana yang dipakai oleh anggota Royal Family atau Keluarga Kerajaan Inggris rupanya memberi pengaruh besar bagi tren fesyen.

Pakaian yang dipakai mendiang Putri Diana, Kate Middleton, hingga Meghan Markle kerap menjadi inspirasi bagi orang lain dalam berbusana, bahkan menjadi barometer mode.

Uniknya, keluarga kerjaan juga menjadikan busana sebagai cara untuk berkomunikasi dengan masyarakat, karena bisa menyiratkan maksud tertentu.  

"Anggota Keluarga Kerajaan tidak akan pernah membicarakan penampilan mereka," kata Elizabeth Holmes, penulis "HRH: So Many Thoughts on Royal Style". 

"Mereka tidak akan berpidato dan berkata, 'inilah alasan saya memakai ini.' Mereka membiarkan kita mencari sendiri artinya."

Buku yang dia tulis, HRH: So Many Thoughts on Royal Style merupakan gambaran lebih jelas mengenai para wanita House of Windsor dan pakaian mereka, dimulai dari Ratu Elizabeth II.

Holmes mengatakan, mantan menantu Ratu Elizabeth II, Putri Diana termasuk pendobrak yang berani mengenakan pakaian yang berbeda untuk memberi pesan khusus.

"Dia menyampaikan pesan dari pakaiannya tanpa harus bicara," kata Holmes.

"Saya pikir hal itu membantu menjelaskan mengapa kemudian kita peduli dengan apa yang dipakai Kate dan Meghan dan berusaha menangkap pesan yang ingin mereka sampaikan."

"Diana adalah yang pertama menjadikan busana Keluarga Kerajaan sebagai sesuatu yang menarik," sambung dia.

Meski begitu, pilihan pakaian tersebut kadang dianggap tidak tepat atau terlalu berani untuk seorang anggota keluarga kerajaan.

Nah, inilah penampilan yang dianggap kontroversial dari para wanita yang paling sering dibicarakan itu.

1. Putri Diana

Namun saat itu ia masih seorang gadis yang pemalu.

"Seorang fotografer dari The Sun mendatangi sekolah taman kanak-kanak tempat Diana bekerja dan berkata, 'saya dengar Anda berkencan dengan Pangeran Wales. Bisakah saya mengambil foto Anda?',” ucap Holmes.

Meskipun ia memakai rok sederhana, kakinya terlihat. "Dia merasa malu. Itu menjadi pembicaraan," sebutnya.

Beberapa tahun setelah pernikahannya, Diana dikaruniai seorang anak. Namun ia menjadi sorotan terkait keharmonisan keluarganya yang terguncang.

"Pada tahun 1985, dia memiliki anak dan pernikahannya bermasalah," kata Holmes.

"Karena tidak ingin menanggapi pertanyaan dengan kata-kata, Diana menggunakan pakaian sebagai jawaban atas kritik yang dia terima. Dia tahu orang-orang mengikuti penampilannya."

"Semakin buruk masalah dalam pernikahannya, semakin menarik fesyennya," kata Holmes.

Dalam sebuah tur ke Italia pada 1985, dia mengenakan menswear, termasuk setelan Jasper Conran hijau dengan dasi yang serasi.

Apa yang dilakukan Diana tidaklah aneh, melainkan kemajuan dalam fesyen dan penegasan dari pengaruhnya yang berkembang.

Holmes mengatakan, publik terpesona dengan penampilan Diana, tetapi hal itu menjadi bahan perdebatan di Keluarga Kerajaan Inggris.

"Yang jelas, fesyen Diana membuatnya tetap disorot dan berkontribusi pada popularitasnya," lanjut Holmes.

Setelah Diana dan Pangeran Charles berpisah pada tahun 1992, dia lepas dari perhatian publik.

Dia memilih gaun yang menampilkan belahan dada untuk acara gala yang berlangsung di suatu malam.

Momen Diana mengenakan gaun seksi terjadi bersamaan dengan pengakuan Pangeran Charles yang menyebut dia tidak setia pada Diana.

2. Ratu Elizabeth II

Tapi Holmes mengatakan, di masa mudanya, Ratu Elizabeth II terbilang relatif fashion-forward, dan memamerkan lekuk tubuh jam pasir.

"Orang-orang membandingkannya dengan pinup," kata Holmes tentang gaun renda putih nyaman yang dikenakan Ratu Elizabeth II saat menghadiri pesta kebun di Australia.

"Mereka sampai menjulurkan leher untuk melihatnya."

Setelah dia naik tahta, Ratu Elizabeth II memulai tur pers global dari November 1953 hingga Mei 1954.

Misinya adalah mewakili Keluarga Kerajaan Inggris secara positif usai pamannya, Edward VIII, mengundurkan diri.

"Pekerjaannya mempesona. Kami tidak menganggap ratu sampai seperti itu. Itu adalah waktu singkat dari masa pemerintahannya di mana dia bermain dengan gaya seperti ini," kata Holmes.

Ratu Elizabeth II mengenakan setelan kotak berwarna lavender yang disebut lusuh oleh para kritikus, kata Holmes.

"Saat Diana datang ke tempat itu, saya bisa membayangkan perbandingan antara Ratu Elizabeth II dan menantu perempuannya yang mencolok."

3. Kate Middleton

Saat melakukan kunjungan ke Kanada tahun 2011, gaun Jenny Packham miliknya yang berwarna kuning terbawa angin saat berada di landasan.

"Dia mengenakan stoking terbuka, tidak ada yang bisa dilihat tetapi itu adalah pengingat bahwa apa yang dia pakai adalah pakaian kerja," kata Holmes.

Salah satu kesalahan lain Kate lebih tidak kentara, dan menandakan bahwa pilihan wardrobe dapat berkaitan dengan kesalahan bergaya.

Gaun bermotif bunga yang dia kenakan saat tur Diamond Jubilee 2012 di Kepulauan Solomon hampir menciptakan insiden memalukan.

"William dan Kate tiba di hotel dan di sana ada gaun, dia mengira itu dari desainer lokal," tutur Holmes atas pilihan Kate.

Dia menanggalkan pakaian aslinya dan melangkah keluar dengan gaun ungu tanpa tali.

"Ada kesalahan besar tentang itu, dan mereka meminta maaf," kata Holmes.

4. Meghan Markle

"Ada banyak diskusi saat itu tentang pakaian apa yang pantas," kata Holmes.

Holmes juga menambahkan, Markle belum lama bertemu Pangeran Harry sebelum menikah, dan ia membawa pengaruhnya ke dalam Keluarga Kerajaan.

"Dia tahu bahasa mode ini jauh sebelum dia bergabung dengan keluarga kerajaan. Meghan pernah ke pekan mode, bekerja dengan penata gaya, dan mengetahui apa artinya semua itu," sebut Holmes.

"Dia agak melanggar aturan, memasangkan jeans robek dengan kemeja putih yang disebut 'husband shirt'."

"Jika Anda belum pernah melihat Kate yang klasik dan feminin, tiba-tiba ada Meghan yang jauh lebih modern dan kasual ala California," kata Holmes.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/18/091148020/kontroversi-fesyen-dalam-sejarah-keluarga-kerajaan-inggris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke