Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mungkinkah "Fingering" Menyebabkan Kehamilan?

Fingering cenderung tidak bisa menyebabkan sperma masuk ke dalam vagina dan menyebabkan kehamilan, tetapi bukan berarti kehamilan tidak mungkin terjadi karena melakukan fingering.

Mengapa demikian?

Kehamilan adalah proses rumit yang dimulai dengan proses pembuahan.

Pembuahan terjadi ketika sel sperma bergabung dengan sel telur matang di tuba falopi dan dilakukan pada masa subur.

Sperma harus masuk ke dalam vagina agar pembuahan berlangsung.

Kehamilan tidak akan terjadi selama ejakulasi atau air mani, tidak masuk ke dalam vagina.

Meraba atau melakukan fingering saja memang tidak memungkinkan sperma masuk ke vagina, tetapi ada kemungkinan penggunaan jari dapat menyebabkan kehamilan pada kondisi-kondisi berikut:

1. Fingering setelah masturbasi

Berlawanan dengan keyakinan umum, oksigen tidak langsung membunuh sel sperma.

Dilansir Medical News Today, sel sperma dapat bertahan hidup di luar tubuh, selama berada di lingkungan yang hangat dan basah.

Dengan kata lain, air mani masih bisa mengandung sel sperma hidup hingga mengering.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, sel sperma dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama 3–5 hari setelah ejakulasi.

Air mani dapat masuk ke dalam vagina jika seseorang melakukan masturbasi, kemudian mengalami ejakulasi, dan menggunakan tangan yang sama untuk melakukan fingering pada pasangannya.

2. Fingering setelah handjob

Air mani juga dapat masuk ke dalam vagina jika perempuan tersebut memberikan handjob kepada pasangannya, kemudian menyentuh tubuhnya sendiri dengan tangan yang sama hingga sperma masuk ke dalam vagina.

Meski peluang hamil dalam keadaan ini tergolong rendah, bukan berarti tidak mungkin.

Menyeka tangan dengan handuk mungkin tidak menghilangkan semua sel sperma.

Namun, kemungkinan masuknya air mani ke vagina dapat diperkecil dengan mencuci tangan setelah memberikan handjob kepada pasangan.

Mencegah kehamilan dengan kontrasepsi

Untuk menurunkan peluang kehamilan, penggunaan berbagai jenis kontrasepsi dapat menjadi opsi.

Jenis kontrasepsi yang berbeda memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.

Selain itu, beberapa pilihan kontrasepsi dapat melindungi dari infeksi menular seksual, sedangkan yang lain tidak.

Untuk mengetahui mana alat kontrasepsi paling tepat, berbicaralah dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

Konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika kehamilan tetap terjadi meskipun sudah menggunakan alat kontrasepsi.

Gejala kehamilan memang tidak muncul segera setelah berhubungan seks.

Dibutuhkan beberapa hari setelah pembuahan sebelum seorang wanita mulai mengalami gejala.

Jika tanda-tanda awal kehamilan muncul, berkonsultasilah dengan dokter.

Adapun beberapa gejalanya antara lain menstruasi terlambat, kelelahan, puting payudara bengkak atau lembut, dan mual atau muntah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/18/221059620/mungkinkah-fingering-menyebabkan-kehamilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke