Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lihat, 7 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh saat Jalani Diet Keto

Tampaknya, pola diet keto juga sering kali mendapatkan pujian, karena mampu membuat transformasi berat badan yang lebih baik dan memberikan energi baru.

Kendati demikian, melakukan diet keto berarti kita sedang mengalihkan tubuh untuk mendapatkan energi lebih banyak dari lemak dibandingkan karbohidrat.

Ahli diet yang merupakan seorang penulis, Bonnie Taub-Dix menjelaskan, pemecahan makronutrien diet keto meliputi pola makan berupa 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.

Seperti perubahan pola makan lainnya, menerapkan diet keto pada tubuh memiliki pro dan kontra.

Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang apa yang terjadi pada tubuh saat melakukan keto.

1. Mengalami keto flu

Minggu pertama diet keto mungkin tidak akan terasa enak, karena kita sedang mengajari tubuh untuk menukar sumber energinya.

CEO Ketogenic.com, Dr Ryan Lowery menjelaskan, saat kita mulai menurunkan karbohidrat untuk pertama kalinya, kebanyakan orang mengalami masa adaptasi keto atau dikenal sebagai "keto flu".

"Selama waktu ini, tubuh yang tadinya mengandalkan karbohidrat beralih meningkatkan produksi keton dari pemecahan lemak untuk memasok energi utama," kata dia.

Efeknya, kita mungkin mengalami kabut otak (brain fog), kesulitan berkonsentrasi, merasa terlalu lelah atau lesu, dan terkadang mengalami sakit kepala.

Biasanya hanya membutuhkan beberapa hari untuk berlalu, tetapi kita dapat mempercepat prosesnya dengan mencoba puasa intermiten.

Selain itu, kita harus tetap aktif berolahraga untuk mengosongkan simpanan karbohidrat lebih cepat, dan memasukkan minyak kelapa ke makanan untuk meningkatkan kadar keton lebih cepat dalam transisi ini.

2. Kehilangan banyak berat badan

Setelah melewati masa transisi, kita mungkin akan mengalami kehilangan banyaknya berat badan.

Menurut Rami Abrams, penulis dan salah satu pendiri Tasteaholics dan Total Keto Diet App, kita kehilangan berat badan yang sangat besar dalam dua minggu pertama.

Namun, yang sangat penting untuk diingat adalah pola diet keto tidak membuat kita kehilangan lemak, melainkan berat air.

"Banyak orang berkecil hati ketika tingkat penurunan berat badan yang ajaib ini tidak berlanjut."

"Tetapi yang harus diketahui,  kehilangan lemak secara cepat tidaklah sehat," ungkap dia.

"Keto memungkinkan kita menurunkan berat badan dengan cara sehat dan stabil, yang tidak akan berdampak negatif pada kesehatan," sambung dia.

3. Berat badan turun dengan mudah

Begitu kita melewati berat air dramatis dia awal, selanjutnya kita akan mulai membakar lemak yang menjadi tujuan akhir keto.

Seperti yang dijelaskan ahli nutrisi, Melissa Rifkin, MS, RD, CDN, berat badan kemungkinan akan turun jika meningkatkan pemanfaatan simpanan lemak tubuh untuk energi.

Melalui diet rendah karbohidrat ini, tubuh akan melepaskan lebih banyak insulin ke dalam aliran darah.

"Sementara insulin diperlukan untuk penyerapan dan pemanfaatan karbohidrat, jumlah insulin yang bersirkulasi tinggi dapat membuat penurunan berat badan lebih menantang," ujar dia.

Oleh karena itu, diet dengan sangat rendah karbohidrat akan membutuhkan lebih sedikit insulin, yang dapat membuat penurunan berat badan lebih mudah.

4. Tidak mudah merasa lapar

Ketika memberikan jeda yang terlalu lama di antara waktu makan, tubuh biasanya akan merasa gemetar dan meningkatkan sensivitas secara emosional.

Akibatnya, kita berada di dalam keadaan yang mengharuskan untuk makan sesuatu secepatnya.

Gejala ini merupakan tanda kesehatan metabolisme yang buruk dan dapat dibantu dengan menjalankan diet keto.

"Ketika sedang melalui fase diet ketogenik, kita melatih tubuh agar dengan mudah memanfaatkan simpanan lemak untuk bahan bakar saat pasokan makanan yang masuk terbatas."

Demikian diungkapkan Tara Garrison, spesialis diet ketogenik dan personal trainer.

Dengan begitu, tubuh tidak akan menekan tombol panik saat mulai terasa lapar dan tidak berdampak negatif pada suasana hati.

Selain itu, secara signifikan diet ini meningkatkan kemampuan kita memilih makanan yang baik saat lapar.

5. Mengurangi peradangan

Menurut Garrison, ketika tubuh memetabolisme lemak untuk menjadi bahan bakar, ia tidak melepaskan radikal bebas atau stres oksidatif di dalam tubuh.

Sehingga dapat mengurangi peradangan atau inflmasi, yang biasanya terjadi saat kita mengonsumsi karbohidrat.

Selain itu, keton juga memblokade sesuatu yang disebut inflamasi NLRP3, reseptor sistem kekebalan yang terkait dengan peradangan.

Jadi, kita merasa tidak terlalu kembung dan lebih kurus selama melakukan proses diet keto.

6. Terkena penyakit ginjal

Diet keto memang baik untuk menurunkan berat badan. Namun pola diet ini juga memiliki kekurangan.

Seorang penulis dan direktur eksekutif dari Integrated Eating Dietetics Practice, Maria Sorbara Mora, RD mengatakan, karena diet keto yang terbatas, orang cenderung makan sebagian besar protein dan makanan kaya lemak.

"Ini menuntut ginjal bekerja lebih keras, yang berarti merubah tingkat hidrasi. Memotong karbohidrat juga berarti melepaskan sejumlah besar air penting dalam tubuh," sebut dia.

Ketika ini terjadi, kita mungkin mengalami sembelit, mual, sakit kepala, kelelahan, rasa ingin marah, dan kram.

Selain itu, diet protein tinggi meningkatkan risiko batu ginjal dan asam urat. Faktanya, mereka yang menderita penyakit ginjal diminta untuk menghindari makan berbasis keto karena alasan ini.

7. Masalah pencernaan

Kekurangan lainnya, menurut Sorbara Mora, adalah gangguan pencernaan, khususnya pada usus.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pengurangan kelompok makanan utama, yang tidak memberi usus kita variasi bakteri agar seimbang dan sehat.

Ditambah lagi, saat menjalani diet keto, kita mengurangi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

"Serat sangat penting untuk kesehatan usus karena mengandung inulin yang merupakan makanan prebiotik bagi mikroorganisme."

"Masalah saluran pencernaan, seperti kolitis, Crohn, atau iritasi lebih mungkin terjadi tanpa bakteri tersebut." tegas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/19/060000420/lihat-7-hal-yang-bisa-terjadi-pada-tubuh-saat-jalani-diet-keto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke