Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tepatkah Adopsi Hewan Peliharaan di Masa Pandemi?

KOMPAS.com— Pandemi yang mengharuskan kita lebih banyak beraktivitas dari rumah membuat banyak orang merasa memiliki waktu luang berlebih. Mengadopsi hewan peliharaan pun menjadi pilihan. 

Selain mengisi waktu, hewan peliharaan juga bisa menjadi teman di kala kesepian. Tak heran jika secara global trjadi peningkatan adopsi hewan.

Namun, sebelum melakukannya, ketahuilah bahwa memiliki hewan peliharaan artinya memiliki satu nyawa untuk dijaga. Dibutuhkan komitmen untuk merawat dan memberi mereka makan dan kasih sayang.

Mungkin di masa pandemi, memiliki hewan peliharaan adalah ide yang menarik, namun bagaimana jika pandemi usai?

Sebagian besar dari kita belum yakin akan seperti apa kehidupan kita ketika pandemi akhirnya berlalu.

Jika kamu tak lagi bisa WFH, kamu mungkin akan kembali ngantor dengan segala konsekuensi sosialnya, seperti, rapat dadakan atau pergi makan bersama teman setelah bekerja, tentu membuat waktu bersama "si anak bulu" akan berkurang.

Belum lagi jika hewan peliharaan sakit, kita tentu harus membawanya ke dokter yang juga membutuhkan biaya.

Ini juga harus diperhitungkan, dimana saat ini kamu juga harus berhemat karena masa depan yang masih belum menentu.

Memang banyak keuntungan mengadopsi hewan peliharaan saat ini, tetapi sebelum kamu mengambil risiko, pikirkan kembali bahwa memelihara mereka artinya kamu membutuhkan komitmen serius jangka panjang, bahkan setelah pandemi berlalu.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk mengadopsi hewan peliharaan, beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan.

1. Pelepas stres

Kecemasan dan kekhawatiran yang ditimbulkan karena virus covid 19 adalah sesuatu yang tidak dapat kita abaikan.

Setelah berada di rumah untuk waktu yang lama, banyak orang siap untuk mengalihkan perhatian dan menghilangkan stres. Rasanya tidak ada yang lebih baik daripada anak kucing atau anjing kecil yang lucu untuk kembali menghadirkan cinta ke dalam rumah.

Memiliki hewan peliharaan juga bisa mengajarkan pada anak-anak tentang tanggung jawab, dan mereka juga akan membuat si kecil terhibur.

2. Waktu yang pas untuk adopsi hewan

Ini benar-benar waktu yang tepat untuk mengasuh hewan peliharaan. Mereka akan memiliki energi tak terbatas dan membuatmu ikut bergerak sambil terus waspada.

Membawa pulang hewan selama pandemi berarti kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk melatih, merawat, dan menjalin ikatan dengan anggota keluarga baru tersebut.

Jadi jika dipandang dari sudut pandang ini, saat ini bisa menjadi waktu yang pas untuk mengadopsi hewan peliharaan.

3. Pikirkan masa setelah pandemi

Saat kamu membawa pulang hewan peliharaan, entah itu yang masih bayi, atau yang sudah senior, mereka sepenuhnya akan menggantungkan hidupnya padamu.

Saat pandemi berakhir, kamu tak lagi bisa 24 jam bersama mereka. Kamu akan kembali beraktifitas di luar rumah seperti sediakala.

Terkait hal ini, pikirkan kembali akan bersama dengan siapa hewan peliharaan jika kamu kembali bekerja nanti. Pastikan mereka tak kekurangan makanan dan kasih sayang.

Hewan peliharaan akan membutuhkan fase penyesuaian dan harus beradaptasi secara bertahap dengan jadwal dan rutinitas baru saat gaya hidup pemiliknya berubah.

4. Penyesuaian kualitas hidup

Meskipun tergoda untuk mendapatkan teman berbulu saat ini, calon orang tua hewan peliharaan harus mempertimbangkan efek samping dari adopsi ini.

Jika kamu memiliki hewan peliharaan dan kamu harus kembali bekerja di kantor, penting untuk mempertimbangkan kualitas hidup yang kamu tawarkan kepada hewan peliharaan saat hal itu terjadi.

Mereka akan sendirian selama 8-10 jam sehari saat kamu bekerja, dan ini tidak sehat untuk hewan. Mereka akan kesepian, atau bahkan ketakutan dan kelaparan.

Untuk itu, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya penitipan hewan peliharaan.

Jika hal ini belum bisa kamu berikan, mungkin ini bukan saat yang tepat buatmu untuk memelihara hewan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/22/142928020/tepatkah-adopsi-hewan-peliharaan-di-masa-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke