Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Gerd-Anxiety dan Bagaimana Mengobatinya?

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah Gerd-anxiety? Gerd dan anxiety (kecemasan) adalah dua kondisi gangguan kesehatan berbeda namun dapat memiliki keterkaitan erat bagi sebagian orang. 

Gerd (gastroesophageal reflux desease) adalah refluks asam lambung ke kerongkongan yang berlangsung setidaknya lebih dari sekali dalam seminggu.

Kondisi kronis ini dapat menyebabkan gejala heartburn, yakni rasa nyeri dan sensasi terbakar di ulu hati, dada, hingga tenggorokan.

Sedangkan anxiety atau kecemasan merupakan respons alami tubuh saat menghadapi stres. Anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang parah dan bisa bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa anxiety dapat membuat gejala Gerd semakin buruk.

Anxiety dan stres juga dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi menyebabkan Gerd dalam sejumlah kasus. Berdasarkan temuan inilah kondisi Gerd dan anxiety sering kali dikaitkan.

1. Penyebab Gerd

Gerd disebabkan oleh asam lambung yang naik menuju esofagus (kerongkongan) atau disebut juga dengan refluks asam lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi hingga peradangan pada permukaan esofagus.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan Gerd, antara lain:

  • Obesitas (kegemukan)
  • Hernia hiatus
  • Pengosongan lambung yang tertunda
  • Kehamilan
  • Kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti makan tidak teratur, makan dalam porsi besar sekaligus, tidur setelah makan, mengonsumsi gorengan atau makanan berlemak secara berlebihan.

Efek negatif Gerd pada kualitas hidup seseorang dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Kondisi ini dapat memerangkap seseorang dalam lingkaran Gerd-anxiety yang sulit disudahi.

2. Kaitan antara GERD dan anxiety

Berikut adalah keterkaitan antara Gerd dan anxiety yang dirangkum berdasarkan beberapa studi.

3. Gejala Gerd-anxiety

Pada Gerd dan anxiety, terdapat beberapa kesamaan gejala yang muncul ketika keduanya kambuh, seperti:

  • Heartburn
  • Mual
  • Sakit perut
  • Sensasi globus, yakni rasa mengganjal atau seperti tercekik di tenggorokan
  • Gangguan tidur

Gejala lain dari Gerd, seperti sakit dada, kesulitan menelan, dan rasa asam atau pahit di mulut, juga bisa muncul.

Di sisi lain, gejala anxiety yang bisa kita alami, di antaranya:

  • Merasa gelisah atau gugup
  • Hiperventilasi atau napas sangat cepat
  • Jantung berdebar kencang
  • Dada sesak atau nyeri
  • Rasa khawatir berlebih yang sulit dikendalikan
  • Merasa seakan-akan sedang terancam bahaya.

Ketika Gerd-anxiety kambuh, seseorang bisa saja merasakan semua gejala-gejala tersebut.

Mereka juga dapat mengalami rasa khawatir berlebihan, seakan hendak pingsan atau bahkan takut akan kematian.

Sebuah studi menunjukkan bahwa Gerd dapat menjadi sumber anxiety dan stres karena rasa sakit dan tidak nyaman yang ditimbulkannya.

Selain itu, penderita Gerd yang memiliki gejala nyeri dada cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi.

Pasalnya, nyeri dada sering dihubungkan dengan penyakit berbahaya lain yang berisiko kematian seperti sakit jantung.

Memikirkan kemungkinan tersebut kerap membuat penderita Gerd-anxiety merasa semakin cemas dan gelisah sehingga kemudian membuat gejala Gerd terasa semakin parah.

Lalu ketika Gerd makin parah, kecemasan juga makin besar. Ini seperti lingkaran yang berulang terus.

Mengatasi Gerd-anxiety

Upaya untuk mengatasi Gerd-anxiety dapat dilakukan secara medis dan nonmedis. Selain itu, perawatan yang dilakukan juga harus bisa memperbaiki kondisi fisik dan mental penderita kedua gangguan ini.

1. Perawatan medis

Untuk mengatasi Gerd-anxiety, dokter mungkin akan mengombinasikan jenis obat-obatan bagi gangguan pencernaan dan kecemasan. Jenis obat-obatan tersebut, antara lain:

  • Antasida
  • H2 bloker
  • Penghambat pompa proton
  • Obat-obatan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
  • Benzodiazepin
  • Obat-obatan serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI).

Dokter mungkin juga akan menganjurkan kamu untuk mengikuti psikoterapi untuk mengobati kondisi ini, misalnya lewat terapi perilaku kognitif.

2. Perawatan mandiri

Perawatan mandiri bagi penderita Gerd-anxiety meliputi gaya hidup sehat, menjaga kebiasaan makan, dan menenangkan pikiran, seperti:

  • Konsumsi makanan sehat
  • Hindari jenis makanan yang dapat memicu refluks asam lambung dan heartburn
  • Rutin berolahraga meskipun hanya melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki
  • Menghindari kafein dan alkohol
  • Latihan relaksasi.

Gangguan refluks asam lambung pada Gerd-anxiety perlu dikonsultasikan pada dokter karena memiliki risiko terjadinya komplikasi.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami sesak napas dan/atau nyeri dada yang menjalar hingga ke rahang dan lengan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/23/111437920/apa-itu-gerd-anxiety-dan-bagaimana-mengobatinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke