Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kuteks Mahal Pasti Lebih Bagus dari yang Murah?

KOMPAS.com - Cat kuku alias kuteks merupakan bagian dari kosmetik yang jadi andalan untuk mempercantik kuku. Rasanya hampir semua wanita memiliki kuteks di lemari riasnya.

Untuk kamu yang memilih mewarnai kuku di rumah mungkin bingung menentukan kuteks yang tepat, bukan hanya warnanya, tetapi formula dan finishing-nya pun beragam.

Belum lagi harganya juga bervariasi. Kuteks yang dijual di toko kosmetik dan salon kecantikan biasanya akan jauh lebih mahal.

Namun apakah hal itu menandakan kuteks yang dijual dengan harga lebih terjangkau kualitasnya 'murahan'? Ternyata tidak demikian.

Menurut para ahli, perbedaannya bukan pada kualitas, melainkan karena cara pemasaran dan pengemasan kuteks.

"Kenyataannya teknologi pembuatan kuteks sudah cukup matang dan tidak banyak berubah selama bertahun-tahun,” ujar ahli kimia komestik Perry Romanowski kepada HuffPost.

Co-host podcast The Beauty Brains itu mengatakan, dari segi warna dan teknologi sebenarnya hampir semua kuteks sama.

"Sebagian besar perbedaannya adalah kemasan. Kuteks yang mahal botolnya terlihat lebih bagus dan kuasnya juga cenderung bekerja lebih baik," tambahnya.

Di sisi lain, skala ekonomi juga turut memengaruhi harga kuteks. Perusahaan kuteks yang lebih besar dapat membeli bahan dalam jumlah besar.

Perusahaan juga bisa memproduksi cat kuku lebih cepat dengan jumlah yang lebih banyak. Biaya produksinya tentu berbeda dengan merek kuteks independen yang mengerjakan semuanya sendiri.

Belum tentu murahan

Perlu ditekankan, kuteks yang lebih murah belum tentu memiliki kualitas yang lebih rendah dibanding kuteks yang lebih mahal.

Begitu juga kuteks yang berasal dari merek kurang terkenal. Hasilnya belum tentu tidak sebagus kuteks dari merek yang banyak beriklan.

Faktanya, apabila sedang mencari kuteks dengan hasil akhir yang bagus dan berbeda, merek indie bisa menjadi pilihan tepat.

“Formula kuteks dari merek kurang terkenal dibuat dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Dengan begitu pihak merek dapat melakukan lebih banyak eksperimen," ujar vlogger kecantikan Kelli Marissa.

Ia mengatakan, banyaknya eksperimen membuat sebuah merek bisa saja menggunakan pigmen yang lebih mahal, pilihan warna-warni, dan shimmer.

Sementara itu, kemasan premium dan formula khusus dapat menyebabkan harga kuteks menjadi lebih mahal.

Beberapa merek kuteks ada yang sengaja menggunakan kemasan premium seperti karton untuk membungkus botol maupun botol berbentuk unik.

Walau biaya produksinya jauh lebih besar, namun bagi merek itu adalah investasi agar lebih banyak konsumen yang membeli.

Merek kuteks yang tidak memiliki banyak modal biasanya bekerja dengan pihak swasta yang memberikan katalog warna dan kemasan standar. Tujuannya agar kuteks bisa lebih cepat masuk ke pasar.

Sedangkan merek yang ingin sedikit lebih menonjol akan mengeluarkan lebih banyak biaya untuk menyediakan layanan lab dan formulasi.

Founder dan creative directors Cirque Colours Annie Pham mengatakan, beberapa merek sering berinvestasi dalam kemasan unik seperti fancy box atau custom cap yang menambah biaya produksi.

Merek lebih besar dapat membeli cat kuku dan kemasan dalam jumlah lebih banyak agar biaya produksinya tak terlalu tinggi. Namun hal itu sulit dilakukan oleh merek cat kuku indie.

Harga kuas

Tak hanya botol, kuas kuteks juga turut memengaruhi harga kuteks. Semakin bagus kuas, maka harganya semakin mahal.

"Kuas yang lebih mahal terbuat dari serat yang lebih elastis dan lebih mampu mempertahankan bentuk dalam waktu lam seiring waktu. Kuteks pun lebih mudah diaplikasikan,” kata Romanowski.

Sedangkan kuas yang lebih murah mungkin awalnya berfungsi dengan baik. Tetapi seiring  waktu serat kuas akan berantakan dan kehilangan bentuk lurusnya. Tentunya ini memengaruhi hasil akhir kuteks ketika diaplikasikan.

Kuas yang memberikan tampilan terbaik biasanya terbuat dari serat nilon dengan plasticizer.

Hal lain yang menentukan harga kuteks adalah hasil akhir pada kuku. Creme (kuteks dalam warna solid) dan sheers banyak tersedia di pasaran.

Tapi ada kuteks yang hasil akhirnya bisa berbeda. Ada kuteks yang bisa terlihat seperti holografik, multichrome, termal (warna berubah berdasarkan suhu), atau bahkan campuran yakni warnanya tidak beraturan.

Kuteks dengan hasil akhir tersebut bisa jauh lebih mahal dibanding kuteks yang memberikan hasil sekadar mewarnai kuku. Tentu saja biaya produknya juga tinggi.

Kuteks yang bekerja dengan pigmen unik membutuhkan langkah-langkah ekstra. Contohnya mencari sumber, menemukan pemasok yang dapat diandalkan, dan pengujian formula menyeluruh.

Pada akhirnya, untuk menentukan mana kuteks yang kualitasnya jauh lebih baik adalah melihat contoh dan membaca ulasan sebelum membeli.

Sebab warna kuteks di dalam botol mungkin berbeda saat diaplikasikan ke kuku. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai yang diinginkan, maka kuteks tersebut akan sia-sia dibeli.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/25/132825120/apakah-kuteks-mahal-pasti-lebih-bagus-dari-yang-murah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke