Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Harta Karun", 253 Kaus Supreme 1994-2020 Seharga Rp 28 Miliar, Laku?

Bukan cuma barang baru, barang bekas dari label streetwear Amerika Serikayt itu pun bisa terjual kembali dengan nilai yang fantastis di pasaran, berkali-kali lipat dari harga aslinya dulu.

Kondisi serupa juga mungkin bakal dialami pria bernama James Bogart, yang berencana menjual koleksi t-shirt Supreme miliknya.

Bogart pertama kali membeli kaus bermerek Supreme di tahun 2014. Sejak saat itu, ia selalu mengoleksi kaus dengan logo kotak khas Supreme.

Sekarang, seluruh koleksi tersebut bakal dijual dengan perkiraan harga 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 28 miliar.

Koleksi kaus Supreme milik Bogart akan ditetapkan sebagai penjualan barang pribadi bersama barang-barang Supreme langka lainnya di rumah lelang Christie's di New York.

Rumah lelang Christie's menyebut koleksi Bogart adalah holy grail atau harta karun bagi kolektor Supreme, terdiri dari 253 kaus berbeda yang dirilis antara 1994-2020.

Selama ini, barang-barang Supreme hanya bisa dibeli secara online, atau melalui 12 toko di seluruh dunia.

Itu artinya, barang keluaran label tersebut sangat diinginkan, dijual dengan harga tinggi, dan menciptakan antrean panjang pembeli demi bisa mendapatkannya.

Dalam keterangan pers, pihak Christie's menyatakan koleksi milik Bogart dianggap sebagai arsip lengkap pertama dari kaus Supreme.

Dari koleksi tersebut, banyak barang yang mustahil masih bisa ditemukan di pasar sekunder.

"Pada tahun 2015, saya memiliki minat yang kuat pada label tersebut, membeli setiap rilisan barang yang keluar," sebut Bogart.

"Saya masih mempunyai banyak item koleksi Supreme hari ini," sambung dia.

Dia mengakui, minat terhadap Supreme berubah menjadi obsesi, dan ia terus menambah koleksinya.

T-shirt koleksi Bogart menampilkan warna dan variasi desain yang bernilai dari Supreme, yaitu persegi panjang merah dengan teks "Supreme" --yang dinobatkan oleh platform fesyen Lyst sebagai logo paling powerful dalam industri fesyen.

Adapun empat kaus edisi awal Supreme dalam koleksi Bogart, dengan desain logo kotak yang ukurannya lebih kecil. Desain seperti ini dibuat Supreme di tahun 1995.

Item langka lainnya adalah kemeja kolaborasi Supreme dengan label streetwear Jepang WTAPS yang diluncurkan di tahun 1999.

Menurut Bogart, kemeja Supreme x WTAPS hanya dibuat sebanyak 30 potong. Di marketplace barang mewah Grailed, kemeja tersebut dijual seharga 12.800 dollar AS atau setara Rp 181 juta.

Sejarah Supreme

Supreme awalnya merupakan skate store sederhana yang didirikan di kawasan Manhattan oleh James Jebbia pada tahun 1994.

Sejak saat itu, Supreme berkembang menjadi label yang paling dicari di dunia fesyen. Apalagi setelah ditopang dengan kolaborasinya bersama label ternama semacam Louis Vuitton, Lacoste, Nike dan Timberland.

Label ini dikenal sebagai pencetus metode penjualan "drop", yakni merilis item baru dalam jumlah terbatas per minggu.

Strategi Supreme banyak diadopsi label fesyen lain, menciptakan fenomena antrean panjang pembeli di toko.

Lalu tak hanya itu, harga jual kembali dari sebuah item melambung tinggi di pasar penjualan barang mewah online.

Uniknya, barang-barang yang relatif sederhana pun bisa menjadi item koleksi karena ada embel-embel "Supreme".

Pecinta streetwear tentu masih ingat saat Supreme menghadirkan watergun, mesin pembuat kopi, set drum, dan bahkan plester Band-Aid yang merupakan bagian dari koleksi mereka untuk spring/summer 2019.

Atau, saat surat kabar New York Post mencetak teks Supreme berukuran besar di halaman depan pada salah satu edisi di tahun 2018.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/25/152726820/harta-karun-253-kaus-supreme-1994-2020-seharga-rp-28-miliar-laku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke