Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Iri pada Sahabat, Apa yang Harus Dilakukan?

KOMPAS.com - Tak sedikit dari kita yang pernah merasa iri saat seorang teman sedang bahagia karena berbagai hal baik terjadi. Terkadang, kita berharap dapat merasakan kondisi yang serupa

Ketika emosi ini muncul dalam persahabatan kita, sulit untuk mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukan.

Menurut American Psychological Association (APA), rasa iri atau kecemburuan biasanya muncul saat kita melihat orang lain mendapat lebih banyak perhatian atau kasih sayang.

Ini terjadi karena kita juga mendambakan pencapaian, penghargaan, atau kepemilikan yang sama.

Sebenarnya, rasa iri dan cemburu adalah emosi yang muncul secara alami dan wajar dalam persahabatan.

Namun, kita dapat menghadapi perasaan tersebut agar tidak membuat suasana menjadi aneh, sekaligus membantu kita mengelola emosi dengan mengikuti beberapa tips berikut ini.

1. Akui perasaan itu kepada diri sendiri

Jika kita kesulitan untuk memberi tahu teman bahwa kita merasa "terganggu" oleh nasib baiknya janganlah khawatir, kita tidak perlu melakukannya.

Sebaliknya, kita cukup mengatakan perasaan yang sebenarnya pada diri sendiri.

Menyangkal rasa iri atau cemburu hanya akan membuat perasaan semakin memburuk dan itu tidak baik untuk diri kita dan juga persahabatan.

"Ketika kita mengakuinya dengan bicara pada diri sendiri, kita bisa berlatih menenangkan diri sendiri dengan cara yang sama seperti kita menghibur teman," kata psikolog, Marisa G. Franco, PhD.

2. Bertanya pada diri

Seorang psikolog dan peneliti pola pikir, Cicely Horsham-Brathwaite, PhD mengungkapkan, bahwa perasaan kita adalah suatu bentuk informasi.

Dalam kasus ini, rasa iri memberi tahu kita kalau itu adalah refleksi diri kita yang buruk.

Rasa iri bisa saja mencerminkan apa yang sedang kita rasakan, bahwa nasib baik itu seharusnya terjadi pada hidup kita.

Sebaiknya kita mulai bertanya pada diri sendiri tentang apa yang kita inginkan dan buatlah rencana untuk bisa mendapatkannya.

3. Hindari tindakan yang buruk

Sering kali, kita tidak ingin terlibat dengan perasaan iri dan cemburu karena kita takut jika memikirkannya justru akan memperburuk perasaan.

Namun, apabila kita menyingkirkan perasaan itu, bisa jadi kita justru menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan sebagai gantinya.

Rasa iri secara tidak kita sadari membuat kita melakukan hal yang tidak simpatik, misalnya mengubah topik pembicaraan setiap kali mereka memberikan kabar baik, atau bahkan berusaha merendahkannya.

Cobalah untuk tidak melakukan hal tersebut karena tindakan itu bisa merusak persahabatan dan mungkin membuat kita merasa tidak nyaman.

4. Bermeditasi

Jika kita merasa iri setelah melihat sahabat kita menerima banyak hal baik, meditasi mungkin bisa menjadi rekomendasi yang baik.

Meditasi melibatkan kemampuan untuk diam dan menjernihkan beberapa pikiran, serta benar-benar memberikan ruang untuk memunculkan rasa belas kasih.

Kita dapat memilih meditasi terpandu atau menarik napas dalam-dalam dan berlatih memfokuskan pikiran.

Ini mungkin terasa aneh pada awalnya, tetapi seiring waktu meditasi dapat membantu kita menahan keinginan untuk menganggap perasaan iri terlalu serius.

5. Menghargai persahabatan

Masuk akal jika kita turut berbahagia untuk sahabat dan berharap kita berada pada nasib yang yang sama.

Namun, saat kita menghadapi konflik emosi, ada kecenderungan bagi kita untuk lebih fokus pada satu emosi daripada yang lain.

Dibandingkan berfokus pada emosi itu, lebih baik apabila kita mengakui rasa iri dan mengingatkan diri sendiri betapa kita sangat menghargai persahabatan.

Mengingatkan diri sendiri tentang saat-saat indah bersama sahabat dapat membantu kita fokus pada hal-hal penting.

6. Bicarakan pada sahabat kita

Ini bukanlah suatu keharusan, tetapi membicarakan dengannya dapat memperdalam hubungan kita dengan tepat.

"Itu tidak harus dikatakan secara langsung karena akan membuat mereka merasa bersalah,” kata seorang terapis, Dr Vernessa Roberts, LMFT.

Roberts lebih menyarankan kita untuk memberi tahu pada sahabat betapa kita ikut bahagia dan kemudian melakukan percakapan tentang bagaimana kita selama ini mencoba melakukan apa yang mereka capai saat ini.

"Sekali lagi, ini membuktikan kegembiraan kita untuk mereka sehingga kita mampu mengelola perasaan sedih, duka, atau iri," jelasnya.

7. Mendukung sahabat kita

Biasanya, jika kita menyembunyikan emosi dan mencoba mengesampingkannya, dukungan terhadap sahabat bisa terasa tidak jujur.

Maka dari itu, setelah kita membiarkan diri terbuka, kita perlu membicarakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan dukungan lagi pada sahabat.

Misalnya, jika kita mencoba mendampingi teman yang sedang hamil saat kamu sendiri ingin hamil, kamu mungkin bukan orang yang tepat untuk menemani mereka ke dokter. Tapi mungkin ada cara lain untuk membantu.

Kita juga boleh membuat beberapa batasan tentang seberapa banyak kita berinteraksi dengan sahabat pada topik tertentu.

Selain itu, kita masih bisa menjadi sahabat yang baik jika kita menemukan cara untuk mengelola kenyamanan diri sendiri sambil membantu.

8. Berkonsultasi pada terapis

Kita menganggap ini sebagai emosi yang tidak tepat. Akan tetapi, tidak ada salahnya berkonsultasi pada terapis terkait perasaan iri atau cemburu.

Kita bisa mendapatkan keuntungan saat mengobrol dengan terapis karena kita jadi mengetahui akar permasalahannya.

Di samping itu, kita dapat mempelajari beberapa mekanisme penanggulangan masalah tersebut. Ada baiknya memproses dan berbicara dengan seseorang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/28/091642120/iri-pada-sahabat-apa-yang-harus-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke