Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayi Gemuk Berisiko Tinggi Derita Gangguan Irama Jantung

KOMPAS.com— Sampai saat ini bayi yang gemuk dan montok dianggap sebagai bayi yang sehat. Padahal, bayi dengan bobot berlebih dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu.

Bayi yang terlahir besar, dengan berat badan di atas 4 kilogram, diketahui beresiko tinggi menderita diabetes. 

Sebuah studi terbaru juga menemukan bahwa bayi gemuk cenderung akan mengalami gangguan irama jantung saat mereka dewasa.

“Hasil (penelitian) kami menunjukkan bahwa risiko atrial fibrilasi di masa dewasa mungkin lebih tinggi pada bayi baru lahir berukuran besar dibandingkan mereka dengan berat lahir normal,” kata Dr Songzan Chen dari Universitas Zhejiang, penulis studi tersebut.

Gangguan irama jantung (atrial fibrilasi) diderita lebih dari 40 juta orang di dunia. Kondisi ini ditandai dengan denyut jantung yang tidak beraturan dan cepat. Penderitanya akan mengalami gejala lemas, napas tidak beraturan, hingga nyeri dada.

Perdebatan

Selama ini hubungan antara gangguan irama jantung dengan berat badan bayi saat lahir masih menjadi perdebatan.

Dalam studi terbaru ini, peneliti menggunakan pengacakan mendel atau uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 321.223 individu, untuk menganalisis 132 varian genetik yang terkait dengan berat lahir. 

Setelah itu, mereka memeriksa data dari 537.409 peserta Atrial Fibrillation Consortium yang terdiri dari 55.114 orang pasien fibrilasi atrium dan 482.295 yang tidak. Dengan data ini, mereka dapat mengidentifikasi kelompok varian pertama yang berperan dalam fibrilasi atrium.

Temuan ini menunjukkan bahwa partisipan yang memiliki berat lahir 482 gram di atas rata-rata, yaitu 3.397 gram, ditemukan 30 persen berisiko lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung.

Dr Chen berkata, penelitian yang mereka lakukan adalah metodologi yang memungkinkan peneliti menyimpulkan bahwa mungkin ada hubungan sebab akibat antara berat badan lahir  dan fibrilasi atrium.

“Namun, kami tidak dapat mengabaikan kemungkinan bahwa tinggi dan berat orang dewasa mungkin menjadi alasan hubungan tersebut,” katanya.

“Berat badan lahir adalah prediktor yang kuat untuk tinggi badan orang dewasa, dan orang yang jangkung lebih mungkin mengembangkan fibrilasi atrium," imbuhnya.

Pencegahan

Untuk mencegah berat badan bayi terlalu besar, ibu hamil harus memperhatikan pola makannya. Ubah pola pikir "makan untuk dua orang", tetapi makan yang bergizi dan bervariasi, dalam porsi terkontrol.

Ibu hamil yang mengalami obesitas atau kegemukan juga harus melakukan kontrol kehamilan secara rutin.

Sementara itu, pada orang yang memiliki riwayat lahir dengan bobot yang besar, diingatkan untuk menjalan gaya hidup sehat, menjaga agar jangan sampai kegemukan, dan rutin berolahraga.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/30/142923320/bayi-gemuk-berisiko-tinggi-derita-gangguan-irama-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke