Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk, Pahami Kondisi Sembelit pada Bayi

Beberapa masalah kesehatan pada bayi, sebaiknya diketahui calon orangtua atau bahkan mereka telah menjadi orangtua baru.

Salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami bayi adalah sembelit.

Bayi yang baru menyusu seringkali buang air selama berhari-hari, atau bahkan seminggu sekali. Sehingga, sembelit pada bayi sulit dideteksi.

Meskipun sembelit bayi biasanya tidak serius, hal itu dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan bagi si kecil dan akan membuat khawatir.

Apa yang dimaksud sembelit bayi?

Sembelit adalah suatu kondisi dimana feses menjadi lebih kencang dan keras sehingga tidak dapat dengan mudah keluar dari tubuh.

Bayi mungkin bermasalah atau kesakitan saat harus buang air besar, dan ususnya tidak bisa dikosongkan sesering biasanya.

Ketika bayi pertama kali mengalami sembelit, itu bisa menjadi awal dari lingkaran yang tak sulit berhenti.

Hal itu terjadi karena bayi mungkin merasa sakit saat mengeluarkan feses keras dan besar yang telah berkumpul di dalam usus.

Retakan di sekitar anus mungkin akan muncul. Hal ini akan membuat daerah di sekitar anus berdarah dan sakit.

Untuk menghindari rasa sakit, bayi mungkin secara tidak sadar mulai menahan "pup", karena "takut" dengan rasa sakit yang bakal muncul.

Hal ini akan membuat kotoran tinggal lebih lama bertahan di dalam usus besar. Akibatnya, tubuh bayi akan menyerap lebih banyak air dari kotoran, hingga sehingga membuat tinja semakin keras.

Hal ini lah yang lalu menyebabkan bayi terus mengalami sembelit.

Bayi yang mengalami konstipasi sering kali mengalami nyeri kolik (nyeri yang membuat perut kembung akibat kejang usus).

Hal itu terjadi karena banyaknya kotoran di dalam di usus hingga organ ini menjadi lebih aktif untuk membersihkannya.

Dalam beberapa kasus, bayi mungkin menjadi tidak mau makan dan bahkan muntah sedikit.

Tanda-tanda sembelit bayi

Berikut mungkin merupakan tanda bahwa bayi mengalami sembelit:

- Jarang buang air besar

- Ada darah di anus

- Tinja kering dan keras

- Kehilangan selera makan

- Perut kencang dan kembung

- Mengejan

Penyebab bayi sembelit

Ada beberapa penyebab bayi sembelit, yang bisa terkait dengan cara kita memberi makan bayi:

1. Sembelit pada bayi yang disusui

Bayi yang mendapat air susu ibu (ASI) akan sangat jarang mengalami sembelit karena ASI lebih mudah dicerna.

Bayi yang disusui oleh ibu, memiliki beberapa jenis bakteri yang membantu di usus besar mengurai beberapa karbohidrat, protein, dan lemak yang tidak dapat dicerna dalam susu.

Akibatnya, tinja mereka lebih lembut, sehingga memudahkan buang air besar.

Air susu ibu juga mengandung hormon yang disebut motilin yang meningkatkan pergerakan usus bayi, hingga membantunya mengosongkan perut.

Perlindungan lebih lanjut terhadap sembelit berasal dari fakta bahwa bayi yang disusui dapat menarik ASI sebanyak yang mereka butuhkan dari payudara.

2. Dehidrasi

Dehidrasi bisa menyebabkan sembelit. Tetapi jika bayi yang disusui merasa sedikit dehidrasi atau kering dia akan meminum lebih banyak ASI.

Hal ini tidak seperti bayi yang diberi susu botol yang tidak dapat minum lebih dari apa yang ada di botol.

Komposisi ASI juga berubah seiring bertambahnya usia bayi, sehingga ASI akan memenuhi kebutuhan bayi setiap saat.

Nah, bayi yang diberi susu botol sering mengalami konstipasi karena susu formula lebih sulit dicerna bayi dan persediaan cairan bayi menajdi terbatas -yaitu hanay ukuran di dalam botol.

Bayi yang hanya mengonsumsi susu formula biasanya akan lebih sedikit buang air besar daripada bayi yang mengonsumsi ASI.

Kotoran mereka akan lebih tebal dan memiliki warna yang berbeda, lebih kehijauan.

3. Penyebab lain

Makanan, yaitu jenis susu dan kemudian makanan tertentu yang diberikan setelah penyapihan biasanya menjadi penyebab bayi sembelit.

Namun dehidrasi, terutama dalam cuaca panas, dapat menjadi faktor penyebab yang penting.

Tetapi dalam beberapa kasus, sembelit bisa menjadi gejala penyakit mendasar yang lebih serius.

Jika bayi tidak bertambah berat badan atau menunjukkan gejala lain yang tidak biasa, segeralah minta nasihat dari dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/02/163413320/yuk-pahami-kondisi-sembelit-pada-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke