Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Memelihara Bunga Anggrek agar Cepat Mekar

KOMPAS.com - Bunga anggrek memang cantik dan termasuk bunga favorit untuk menghias interior rumah. Sayangnya, seringkali tanaman anggrek yang kita beli tak kunjung berbunga walau sudah dirawat lama.

Di dunia terdapat lebih dari 25.000 jenis tanaman anggrek, dan 4.000 jenis di antaranya tersebar di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, dan pulau-pulau lain.

Beberapa jenis anggrek yang tumbuh di Indonesia, yaitu Phalaenopsis, Vanda, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Bulbophyllum, Cymbidium.

Semua jenis tersebut tidak hanya cantik, namun juga menjadi incaran bagi pecinta anggrek dan memiliki nilai tinggi.

Nah, jika kita ingin memelihara anggrek sebagai penghias ruma atau pun untuk dijual lagi, ketahui triknya agar tanaman ini lebih rajin berbunga.

1. Mempertimbangkan arah sinar matahari

Sinar matahari merupakan faktor penting bagi pertumbuhan anggrek karena menjadi sumber energi yang berguna dalam proses fotosintesis.

Proses inilah yang akan membuat anggrek tumbuh lebih baik, terutama dalam pembentukan daun, bunga, dan biji tanaman tersebut.

Sinar matahari juga berfungsi memperbaiki bagian tanaman yang rusak, serta menyimpan cadangan makanan.

Oleh karena itu, perhatikan lebih dulu apakah rumah kita tersinari matahari dengan baik atau tidak, demi memastikan usia tanaman anggrek.

2. Ketinggian tempat menanam 

Bunga anggrek bisa cepat tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Namun, sebaiknya perhatikan tinggi lokasi tempat kamu menanam bunga anggrek ini.

Anggrek berjenis Arachnis, Renanthera, dan Vanda akan tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan suhu sekitar 34-38 derajat Celsius di siang hari.

Kemudian, anggrek Dendrobium, Cattleya, Onchidium, dan Phalaenopsis bisa mekar di dataran sedang yang memiliki ketinggian 501-1.000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu 29-32 derajat Celsius di siang hari.

Sedangkan Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum tumbuh baik jika ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian 1.001 meter di atas permukaan laut yang bersuhu 18-21 derajat Celsius di siang hari.

3. Diberi rumah lindung

Tanaman anggrek harus ditempatkan di dalam rumah lindung yang memiliki intensitas cahaya sekitar 50-70 persen.

Kita tidak harus membikin rumah lindung permanen, cukup memasang paranet atau jaring berwarna gelap sebagai pelindung anggrek.

4. Disusun secara datar

Penyusunan bunga anggrek akan memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Kita dianjurkan menyusun bunga anggrek secara mendatar, dengan ketinggian kurang dari satu meter.

Hindari meletakkan bunga anggrek secara berjenjang atau bertingkat, karena sirkulasi udara tanaman akan terganggu.

5. Memerhatikan sirkulasi udara

Anggrek perlu sirkulasi udara yang baik, yaitu udara yang berembus lembut atau angin sepoi-sepoi.

Sirkulasi udara ini berfungsi untuk pergantian udara di permukaan daun dan akar tanaman.

Apabila anggrek diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang terlalu kuat, tanaman akan mengalami dehidrasi lantaran air di permukaan daun dan akar terbawa hembusan udara.

6. Menjaga kelembapan udara

Perhatikan kelembapan udara di sekitar lokasi kita menanam anggrek. Tingkat kelembapan udara yang bagus bagi anggrek berkisar di angka 60-80 persen.

Apabila tingkat kelembapan berada di sekitar 50 persen, bunga anggrek tetap tumbuh normal, tapi hasilnya tidak sebagus anggrek yang ditanam di tempat dengan tingkat kelembapan udara yang disarankan.

7. Media tanam yang baik

Media tanam untuk bunga anggrek terdiri atas dua bagian. Sepertiga bagian bawah diisi potongan batu bata, dan sisanya menggunakan pakis.

Tempatkan tanaman pada pot berbahan tanah liat yang memiliki banyak lubang, supaya mempercepat proses tanaman untuk berbunga.

8. Fotoperioditas

Fotoperioditas merupakan durasi pencahayaan matahari pada tanaman anggrek. Durasi pencahayaan ini dapat memengaruhi sintesis hormon florigen, atau hormon tumbuh yang memicu pembentukan bakal bunga.

9. Disiram teratur

Anggrek membutuhkan asupan air yang memadai, khususnya saat cuaca panas. Siram tanaman dua kali, masing-masing di pagi hari (sekitar pukul 07.00-09.00) dan siang hari (15.00-17.00).

10. Memberi pupuk 

Pemberian pupuk berguna agar anggrek cepat berbunga. Cari pupuk yang memiliki kandungan unsur hara tinggi, dan berikan pada media tanam anggrek dengan cara disemprot atau disiram.

11. Memberikan hormon

Selain pupuk, ZPT atau hormon juga membuat anggrek rajin berbunga. Cara lainnya, kita bisa menggunakan air kelapa. Campurkan air kelapa ke dalam larutan semprot, dengan konsentrasi air kelapa 15 persen atau 150 ml dalam 1 liter larutan.

12. Bersihkan dari hama

Setiap tanaman bisa terserang hama dan penyakit, termasuk anggrek. Karena itu, bersihkan tanaman ini secara rutin dari kotoran, gulma, atau jamur menggunakan insektisida, fungisida, atau bakterisida.

13. Memerhatikan faktor genetis

Faktor genetis, atau faktor yang diturunkan induk anggrek kepada anaknya juga menentukan pertumbuhan tanaman. Faktor inilah yang membedakan satu jenis anggrek dengan anggrek lain.

Jadi, jangan heran jika kamu menemukan ada tanaman anggrek yang sering berbunga dan berdaun banyak, sementara anggrek lain jarang berbunga dan hanya memiliki sedikit daun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/04/060600420/tips-memelihara-bunga-anggrek-agar-cepat-mekar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke