Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Kesalahan Perawatan Kulit yang Malah Mendatangkan Masalah

KOMPAS.com - Setiap orang tentu ingin kulitnya menjadi lebih halus dan tampak lebih muda tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Sebenarnya hal ini mudah didapatkan. Caranya hanya dengan melakukan perubahan kecil terhadap perawatan kulit.

Sebab ternyata beberapa metode perawatan kulit yang dianggap memberikan manfaat justru malah mendatangkan masalah.

Berikut kesalahan perawatan kulit yang sering dilakukan seperti dikutip The Healthy.

1. Mengoleskan tabir surya sebagai langkah awal

Beberapa orang memakai tabir surya terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan pelembap, produk anti-penuaan, dan merias wajah.

"Ini cara yang salah karena mengganggu lapisan tabir surya," kata dokter kulit Jessica Wu, MD.

Memakai produk lain setelah tabir surya dapat menghilangkan sebagian SPF yang menyebabkan cakupan tidak merata.

Sebagai gantinya, aplikasikan tabir surya setelah memakai pelembap dan produk anti penuaan. Setelah itu, rias wajah. Akhiri dengan mengoles tabir surya, tipis saja.

2. Mengandalkan SPF dari pelembap dan bedak

Beberapa produk perawatan kulit seperti pelembap dan bedak memang menawarkan kandungan SPF.

Masalahnya, kebanyakan orang terlena dengan hal ini dan merasa tidak perlu memakai tabir surya lagi.

Padahal itu belum cukup untuk melindungi diri dari sinar UV yang berbahaya. Sebab rata-rata orang tidak menggunakan riasan yang mengandung SPF dalam jumlah cukup.

Selain itu, SPF pada riasan hanya dapat melindungi dari sinar UVB. Sementara kulit juga memerlukan perlindungan dari sinar UVA.

Sebagai gantinya, gunakan produk kosmetik yang mengandung SPF dan tabir surya secara terpisah.

3. Mengusap wajah dengan handuk

Mengusap atau membersihkan wajah dengan handuk bukan cara terbaik untuk menghilangkan kotoran, kotoran, dan minyak.

Serat di handuk dapat mengiritasi kulit dan merusak lapisan pelindungnya.

Menurut dokter kulit Mona Gohara, MD kebiasaan ini dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus dan membuat kulit kering.

Sebagai gantinya, gunakan tangan untuk menggosok atau mencuci wajah menggunakan produk dan pembersih.

4. Selalu memakai toner

Beberapa orang tidak pernah melewatkan penggunaan toner dalam rutinitas perawatannya. Padahal tidak setiap saat kulit membutuhkan produk perawatan tersebut.

Jika wajah sedang tidak berjerawat, sedang menggunakan pembersih wajah ringan atau produk seperti krim retinol, kemungkinan toner tidak dibutuhkan.

Toner membersihkan kulit dan memperkecil pori-pori. Apabila dikombinasikan dengan banyak produk, bisa berisiko membuat kulit terlalu kering.

Kecuali jika jenis kulit sangat berminyak. Gunakan toner sesekali untuk mengatasi jerawat.

5. Pembersihan berlebihan

Kulit berminyak tidak selalu buruk. Menurut Dr. Gohara, minyak alami yang diproduksi oleh wajah diperlukan untuk menjaga lapisan pelindung kulit.

Banyak orang beranggapan setelah mencuci wajah, kulit harus terasa kesat karena artinya bersih. Padahal kesat merupakan tanda kulit kehilangan minyak alami.

Sebagai gantinya, pilih pembersih yang lembut dan gunakan pelembab setelahnya. Selain itu, jangan berlebihan mencuci wajah.

6. Menghilangkan cat kuku dengan produk berbasis aseton

Produk berbahan dasar aseton memang memudahkan untuk menghapus cat kuku. Tapi sebenarnya, bahan yang digunakan itu terbilang keras.

Bahan tersebut dapat membuat kulit dan kuku kering. Selain itu, kuku yang rapuh menyebabkan kerusakan.

Cobalah menghilangkan kuteks dengan produk non-aseton yang dilengkapi pelarut seperti etil asetat, isopropil alkohol, dan propilen karbonat.

7. Krim mata sebagai kebutuhan

Tidak ada yang salah dengan menggunakan krim mata. Tetapi jangan jadikan itu sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi.

Tidak memakai krim mata sebenarnya tidak masalah. Kecuali bila mata mengalami iritasi atau muncul kerutan di sekitar mata.

Sebaliknya, pilihlah alternatif yang lebih murah untuk perawatan mata. Contohnya petroleum jelly atau gunakan pelembap wajah.

8. Memakai losion yang wangi

Beberapa orang mungkin senang memakai losion yang beraroma agar kulitnya menjadi wangi. Tapi ternyata hal ini bisa membawa masalah bagi pori-pori.

Menurut Dr. Gohara, losion yang wangi, walau tampaknya mengandung bahan alami, berpotensi mengiritasi kulit.

"Wewangian adalah alergen nomor satu dalam kosmetik dan perawatan kulit," kata dokter kulit Audrey Kunin, MD kepada Today.

Dr. Gohara menyarankan untuk memilih losion yang bebas pewangi, bebas sulfat, dan bebas paraben. Losion tidak begitu menyebabkan iritasi.

9. Percaya sepenuhnya pada sabun wajah anti-penuaan

Ada produk sabun wajah tertentu yang mengklaim bisa memberikan manfaat anti-penuaan.

Tetapi sebenarnya sabun wajah jenis ini tidak memiliki kemampuan mencegah penuaan.

"Sabun wajah hanya berada di kulit selama kira-kira enam detik. Tidak ada bahan anti-penuaan yang dapat memengaruhi kulit dalam waktu tersebut,” kata dokter kulit Boston Ranella Hirsch, MD, kepada Oprah.com .

Sebagai gantinya, gunakan pelembap anti penuaan atau krim retinol di malam hari.

10. Menggunakan terlalu banyak retinol

Penelitian menunjukkan retinol yang dijual bebas dapat meningkatkan produksi kolagen di kulit, mengatasi noda hitam, dan mengurangi keriput.

Tapi produk yang mengandung retinol harus digunakan dalam dosis sedang dan dipantau.

Menurut Dr. Gohara, menggunakan retinol dengan jumlah lebih dari seukuran kacang polong bisa membuat kulit terlalu kering dan bahkan memerah.

Jika kulit rentan terhadap iritasi, coba gunakan retinol dua hari sekali.

11. Menata rambut dengan hair spray yang 'berat'

Hair spray memang bisa membantu mempertahankan tatanan rambut. Tapi di sisi lain produk ini bisa mendatangkan masalah rambut.

"Hair spray biasanya tinggi alkohol sehingga membuat rambut kering dan rapuh," kata dokter kulit Paradi Mirmirani, MD kepada Prevention .

"Setelah menyisir atau menyikat rambut, residu bisa tertinggal yang menyebabkan rambut patah dan rontok," tambahnya.

Sebagai gantinya, gunakan hairspray ringan atau yang berbasis minyak organik.

12. Tidak membersihkan wajah di malam hari

“Jangan pernah tidur dengan riasan,” kata dokter kulit Harold Lancer, MD kepada Health.

"Tanpa pembersihan, kosmetik bisa masuk ke pori-pori dan menyebabkan penyumbatan," tambahnya.

Pada gilirannya, kondisi tersebut menyebabkan jerawat dan komedo. Jadi sebelum tidur, pastikan wajah sudah bersih dari riasan maupun noda apapun.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/04/231548520/12-kesalahan-perawatan-kulit-yang-malah-mendatangkan-masalah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke