Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Melisha Sidabutar, Waspadai 10 Penyebab Pembengkakan Jantung

Seperti namanya, pembengkakan jantung adalah kondisi di mana jantung membesar lebih dari ukuran biasanya.

Menurut Healthline, jantung bisa membesar jika otot bekerja sangat keras sehingga menebal, atau jika bilik jantung melebar.

Jantung yang membesar tidak dapat memompa darah dengan efisien, seperti jantung normal. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung.

Terkadang, pembengkakan jantung tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa gejala yang mungkin terjadi antara lain:

  • Sesak napas.
  • Aritmia atau irama jantung yang tidak teratur.
  • Bengkak di kaki dan pergelangan kaki yang disebabkan oleh penumpukan cairan (edema).
  • Kelelahan, dan
  • Pusing.

Beberapa gejala patut diwaspadai karena mengindikasikan keadaan darurat medis. Gejala tersebut meliputi:

  • Nyeri dada.
  • Kesulitan mengatur napas.
  • Nyeri di lengan, punggung, leher, atau rahang, dan
  • Pingsan.

Menurut Mayo Clinic, pembengkakan jantung adalah kondisi yang dapat terlihat pada tes pencitraan apapun, termasuk rontgen dada.

Tes lain diperlukan kemudian untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan jantung membesar.

Penyebab jantung membesar
Pembengkakan jantung bisa disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung memompa lebih keras daripada biasanya, atau kondisi yang merusak otot jantung seseorang.

Terkadang, jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui. Kondisi ini dikenal sebagai kardiomegali idiopatik.

Kondisi jantung bawaan lahir, kerusakan akibat serangan jantung atau aritmia dapat menyebabkan pembengkakan jantung.

Kondisi lainnya yang berkaitan dengan pembengkakan jantung antara lain:

1. Tekanan darah tinggi
Ketika mengalami tekanan darah tinggi, jantung mungkin perlu memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh dengan optimal. Kondisi ini dapat memperbesar dan menebalkan otot jantung.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung pada akhirnya melemah.

Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.

2. Penyakit katup jantung
Empat katup di jantung kita akan menjaga aliran darah ke arah yang benar.

Jantung dapat membesar jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, cacat jantung, infeksi (endokarditis infeksi), detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium) atau pengobatan tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker.

3. Kardiomiopati
Kondisi ini akan membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Seiring perkembangannya, jantung mungkin akan membesar untuk mencoba memompa lebih banyak darah.

4. Tekanan darah tinggi di arteri penghubung jantung dan paru-paru (hipertensi pulmonal)
Pada kondisi ini, jantung mungkin perlu memompa lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung.

Akibatnya, sisi kanan jantung bisa membesar.

5. Cairan di sekitar jantung (efusi perikardial)
Akumulasi cairan di kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan jantung tampak membesar pada foto rontgen dada.

6. Penyakit arteri koroner
Pada kondisi ini, plak lemak di arteri jantung akan menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.

Ketika satu bagian otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan cukup darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkannya membesar.

7. Anemia
Anemia adalah kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.

Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Pada akhirnya, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah.

8. Gangguan tiroid
Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) maupun kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembengkakan jantung.

9. Zat besi berlebih dalam tubuh (hemokromatosis)
Hemokromatosis adalah kondisi di mana tubuh tidak memetabolisme zat besi dengan benar sehingga menyebabkan penumpukan zat besi di berbagai organ, termasuk jantung.

Kondisi ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar akibat melemahnya otot jantung.

10. Penyakit langka yang memengaruhi jantung
Memiliki penyakit langka yang dapat memengaruhi jantung seperti amiloidosis dapat menyebabkan pembengkakan jantung.

Amiloidosis adalah kondisi di mana protein abnormal beredar di dalam darah dan dapat tersimpan di dalam jantung, yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsi jantung dan menyebabkannya membesar.

Komplikasi pembengkakan jantung

1. Gagal jantung
Ventrikel kiri yang membesar adalah salah satu jenis pembengkakan jantung yang paling serius dan meningkatkan irisko gagal jantung.

Pada gagal jantung, otot akan melemah dan ventrikel meregang hingga jantung tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

2. Gumpalan darah
Mengalami pembengkakan jantung dapat membuat seseorang lebih rentan membentuk gumpalan darah di lapisan jantung.

Gumpalan tersebut bisa masuk ke aliran darah dan dapat menghalangi aliran darah ke organ vital, bahkan mebyebabkan serangan jantung atau stroke.

Gumpalan yang berkembang di sisi kanan jantung dapat menyebar ke paru-paru dan menjadi suatu kondisi berbahaya yang disebut emboli paru.

3. Murmur jantung
Bagi seseorang yang jantungnya membesar, dua dari empat katup jantung, yakni katup mitral dan trikuspid, mungkin tidak menutup dengan benar karena membesar, yang pada akhirnya menyebabkan aliran balik.

Aliran ini menciptakan suara yang disebut murmur jantung.

Meski tidak selalu berbahaya, namun murmur jantung tetap perlu dipantau oleh dokter.

4. Henti jantung mendadak
Terkadang jantung yang membesar dapat menyebabkan gangguan pada detak jantung.

Irama jantung yang terlalu lambat untuk memindahkan darah atau terlalu cepat untuk memungkinkan jantung berdetak dengan baik dapat menyebabkan seeseorang pingsan atau dalam beberapa kasus mengalami henti jantung atau kematian mendadak.

Pencegahan pembengkakan jantung
Jika memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang dapat menyebabkan jantung membengkak, seperti kardiomiopati, segera beritahukan ke dokter.

Jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya dapat didiagnosis lebih awal, pengobatan dapat mencegah kondisi tersebut memburuk.

Usahakan mengontrol faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner, seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga diabetes, untuk mengurangi risiko pembengkakan jantung dan gagal jantung dengan mengurangi risiko serangan jantung.

Risiko terkena gagal jantung juga dapat diminimalisasi dengan mengonsumsi makanan sehat dan tidak minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Selain itu, mengontrol tekanan darah tinggi dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga dan mungkin juga dengan obat-obatan tertentu dapat mencegah orang yang mengalami pembengkakan jantung mengembangkan kondisinya menjadi gagal jantung.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/10/122448520/belajar-dari-melisha-sidabutar-waspadai-10-penyebab-pembengkakan-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke