Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cicipi Manisnya Madu Mentah dan Manfaatnya untuk Kesehatan

KOMPAS.com - Dari zaman dahulu, madu telah menjadi makanan yang dianggap memiliki khasiat kesehatan.

Madu pun menjadi “obat” pertama yang dicari untuk meredakan kondisi medis ringan, seperti batuk hingga sakit tenggorokan.

Namun madu memiliki beragam jenis. Diyakini bahwa madu mentah, yang tidak melewati pasteurisasi, menawarkan manfaat yang lebih dahsyat dibandingkan madu biasa. Benarkah?

Madu mentah adalah madu yang langsung berasal dari sarang lebah (honeycomb). Dalam menyiapkan madu mentah, peternak lebah biasanya hanya menyaring madu dan tidak melakukan proses pasteurisasi.

Penyaringan biasa tanpa pasteurisasi membuat madu mentah masih memiliki sisa-sisa serbuk, lilin lebah (beeswax), dan sisa-sisa lebah yang mati di dalamnya.

Namun, madu yang mentah masih aman dikonsumsi walau terdapat sisa-sisa komponen sarang dan lebah tersebut.

Madu mentah berbeda dengan madu terpasteurisasi yang kebanyakan dijual. Madu biasa sudah melewati proses pasteurisasi yang memang bertujuan untuk “memperbaiki” teksturnya, memperpanjang masa simpan, dan membunuh sel jamur yang memengaruhi rasa madu.

Hanya saja, diyakini bahwa proses pasteurisasi yang dilewati madu dapat mengurangi kadar zat antioksidan dan nutrisi lain di dalamnya.

Itulah mengapa, madu mentah diklaim memiliki manfaat yang baik dibandingkan madu biasa – walau riset lanjutan terkait ekstra manfaat madu mentah tersebut masih diperlukan.

12 Manfaat madu mentah

Disebut sebagai panganan yang amat menyehatkan, ini dia ragam manfaat madu mentah:

1. Bernutrisi tinggi

Madu mentah merupakan panganan yang bernutrisi tinggi. Walau nutrisi madu mentah bisa bervariasi satu sama lain, panganan sehat ini bisa memberikan kita zat antioksidan, asam amino, vitamin, dan mineral.

Jenis vitamin yang terkandung dalam madu mentah termasuk vitamin B3, vitamin B2, hingga vitamin B5.

Madu mentah juga mengandung mineral seperti zinc, kalsium, kalium, fosfor, magnesium, hingga mangan. Sekitar satu sendok makan memberikan kalori sebesar 64 dengan gula sekitar 16 gram.

2. Memiliki efek antioksidan

Madu mengandung nutrisi yang memiliki efek antioksidan, termasuk asam askorbat dan flavonoid. Zat antioksidan dapat menangkal aktivitas radikal bebas yang memicu stres oksidatif – kondisi yang dapat menimbulkan penyakit kronis seperti kanker.

Proses pasteurisasi yang dilewati madu biasa diyakini dapat mengurangi kadar zat antioksidan tersebut.

Walau belum ada riset spesifik yang bisa membuktikan penurunan antioksidan tersebut, riset lain melaporkan bahwa pengolahan suhu tinggi dapat menurunkan kadar zat antioksidan.

3. Menangkal bakteri

Madu mentah merupakan pangan alami yang memiliki efek antibakteri dan antimikroba. Madu mengandung hidrogen peroksida dan glukosa oksidase dengan tingkat pH yang rendah – sehingga berpotensi untuk membunuh bakteri dan jamur berbahaya.

Madu Manuka, yang juga tergolong sebagai madu mentah, disebutkan dapat melawan beberapa jenis bakteri – termasuk E. coli, Staphylococcus aureus, dan Helicobacter pylori.

4. Melawan jamur

Selain memiliki efek antibakteri, madu secara alami juga memiliki efek antijamur. Dengan tingkat pH yang rendah, madu diyakini dapat membunuh jamur.

Komposisi zat kimianya nan unik juga diyakini tidak memancing pertumbuhan mikroba tersebut.

5. Meredakan batuk

Madu mentah dilaporkan dapat bekerja efektif untuk meredakan batuk. Bahkan, efektivitas madu untuk batuk berpotensi hampir sama dengan obat batuk yang dijual bebas.

Madu juga bisa dikonsumsi untuk mengatasi batuk yang menyerang anak-anak di atas 1 tahun.

Untuk mencoba madu saat batuk, Anda bisa mengonsumsi 1 sendok teh madu mentah. Jangan minum air atau mengonsumsi makanan lain sesudahnya dan biarkan madu bekerja di tenggorokan.

6. Meredakan sakit tenggorokan

Selain untuk batuk, madu mentah juga berpotensi efektif untuk meredakan tenggorokan yang terasa sakit. Madu memang sudah lama dikenal dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan.

Anda bisa mencampurkan madu dan perasan lemon ke secangkir teh dan biarkan nutrisi madu bekerja untuk meringankan gejala sakit tenggorokan yang Anda rasakan.

7. Mengatasi gejala gangguan pencernaan

Madu mentah juga terkadang dimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi gangguan pencernaan, termasuk diare.

Walau riset lanjutan masih diperlukan, madu dapat menjadi penanganan efektif untuk melawan aktivitas bakteri Helicobacter pylori – bakteri yang umum menyebabkan sakit perut.

Madu juga ternyata memiliki efek sebagai prebiotik. Artinya, madu dapat menutrisi bakteri baik di usus yang penting untuk pencernaan dan kesehatan tubuh secara umum.

8. Menjaga kesehatan otak

Alasan lain madu mentah amat menyehatkan adalah potensi khasiatnya untuk menyehatkan otak. Efek antioksidan dan antiradang madu membuatnya berpotensi untuk melindungi organ tersebut.

Madu mentah juga dilaporkan mengandung zat yang melawan peradangan di hipokampus. Hipokampus merupakan bagian otak yang berperan dalam daya ingat.

9. Memelihara kesehatan jantung

Beberapa studi mengaitkan potensi madu mentah untuk mengendalikan faktor risiko penyakit jantung.

Misalnya, sebuah studi menyebutkan bahwa konsumsi madu selama 8 minggu dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat atau LDL, trigliserida, hingga berat badan pada pasien dengan diabetes.

Walau riset di atas mencatat bahwa pasien diabetes harus berhati-hati dalam konsumsi madu, studi ini memberikan simpulan terkait potensi madu untuk kesehatan jantung.

10. Mengandung propolis

Propolis merupakan senyawa lengket yang digunakan lebah untuk membangun dan menyatukan struktur sarangnya.

Beberapa ahli pun percaya bahwa propolis dalam lebah mentah pun bermanfaat untuk kesehatan.

Misalnya, sebuah riset dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity melaporkan bahwa propolis memiliki efek antiradang, antikanker, antiulkus, dan antijamur.

Propolis juga mengandung beberapa vitamin B, vitamin E, vitamin C, magnesium, kalium, dan enzim-enzim bermanfaat.

11. Mengandung polen lebah

Karena tidak melewati proses pasteurisasi, madu mentah pun biasanya masih mengandung polen lebah atau bee pollen.

Polen lebah diyakini bermanfaat karena memiliki efek antioksidan, antiradang, antibakteri, antijamur, dan efek meredakan nyeri.

Tak sampai di situ. Seperti propolis, polen lebah dalam madu mentah pun mengandung vitamin A, vitamin C, serta mineral lain walau dalam kadar yang sedikit.

12. Cenderung tidak mengandung zat aditif

Madu pasteurisasi, layaknya produk olahan lain, cenderung mengandung zat aditif seperti pengawet.

Bahkan, beberapa produk madu biasa juga dicampurkan dengan pemanis lain sehingga rasanya tak lagi alami.

Sementara itu, madu mentah biasanya tidak mengandung zat aditif.

Risiko konsumsi madu mentah

Manfaat madu mentah memang menarik bahkan mencengangkan. Namun, seperti bahan pangan lain, madu mentah pun perlu dikonsumsi dengan hati-hati.

Risiko utama dalam konsumsi madu mentah yaitu adanya bakteri berbahaya Clostridium botulinum.

Bakteri tersebut utamanya berbahaya bagi anak di bawah umur satu tahun. Anda tidak boleh memberikan madu, terutama madu mentah, kepada anak di bawah umur satu tahun.

Tips mencari madu mentah

Untuk membeli produk madu mentah, Anda bisa mencari label “mentah” atau “raw” pada label kemasannya. Produk dengan label “alami”, “organik”, atau “pure” biasanya belum tentu mentah.

Tampilan madu mentah sendiri bisa pula membedakannya dengan madu biasa. Misalnya, madu biasa cenderung terlihat lebih jernih. Sementara itu, madu mentah biasanya terlihat lebih kental dan “keruh” atau tidak jernih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/14/121609820/cicipi-manisnya-madu-mentah-dan-manfaatnya-untuk-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke