Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi di Athena, Jalan bagi WNI Jadi Koki dan Barista Ternama

Pepatah ini mungkin tepat untuk mengambarkan situasi saat ini. Tanpa dapat kita hindari pandemi Covid-19 memporakporandakan tatanan kehidupan manusia di dunia, termasuk di Yunani.

Dengan jumlah kasus positif, sebanyak 124.534 orang, dan jumlah korban meninggal sebanyak 3.625 orang, berdasarkan data per-tanggal 13 Desember 2020, Yunani kini memasuki second wave.

Kondisi ini juga telah memaksa Yunani menerapkan kebijakan lockdown untuk kedua kalinya sejak 7 November 2020 lalu.

Sebelumnya, pada bulan Maret 2020 lockdown sudah diberlakukan, dan telah mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di Yunani.

Keadaan ini juga tentunya turut memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia di seluruh negara, termasuk Yunani.

Dengan berbagai pembatasan, kegiatan yang melibatkan masyarakat Indonesia dalam jumlah banyak terpaksa dibatasi.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan berkumpul sesama masyarakat Indonesia, seperti Pesta Rakyat, kegiatan Silaturahmi WNI, Upacara Peringatan HUT RI merupakan sesuatu yang dinanti-nantikan.

Namun, kebijakan pembatasan di Yunani, tidak menjadikan masyarakat Indonesia hanya diam terpaku menerima keadaaan.

Mereka terus mencari alternatif kegiatan pengganti, di mana masyarakat dapat tetap bertatap muka, meski secara virtual.

Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, KBRI Athena turut memfasilitasi wadah untuk kegiatan masyarakat, dengan lebih menyasar peningkatan kapasitas diri para WNI.

Salah satunya adalah pembelajaran kelas bahasa Yunani, dengan pengajar adalah alumni Darmasiswa asal Yunani angkatan 2015, Thanasis Soultatis.

KBRI Athena dalam siaran pers yang diterima Kompas.com menyebut, kegiatan ini dilakukan dengan harapan masyarakat Indonesia akan lebih mudah beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari.

Khususnya bagi mereka yang bekerja, dan harus selalu berinteraksi dengan warga setempat.

Kegiatan yang berlangsung sejak 24 Oktober 2020 tersebut, baru ditutup pada 13 Desember 2020 lalu, diikuti dengan antusias oleh masyarakat Indonesia.

“Kelas bahasa telah meningkatkan kepercayaan diri kami dalam berbicara bahasa Yunani dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam pekerjaan."

Begitu pengakuan Ni Kadek Sri Yuliantari, yang mengikuti kelas bahasa Yunani di tingkat dasar.

“Kami tetap dapat belajar, tanpa kami harus keluar rumah, dan dapat menghindari kerumunan orang di luar," tambah Yuliantari.

Selain kelas bahasa Yunani bagi masyarakat Indonesia, Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar pada 13 Desember 2020, juga membuka Pelatihan keterampilan memasak makanan Jepang dan barista.

Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta, dengan masing-masing 10 orang untuk tiap kelas.

Penentuan jumlah peserta 10 orang untuk masing-masing kelas, dengan harapan pada saat terjadi pembatasan kegiatan tetap dapat berlangsung.

Rencanyanya, ada sesi selama 32 jam untuk kelas memasak, dan 20 jam pelajaran untuk kelas barista.

Ferry Adamhar berharap masyarakat Indonesia tidak menyerah dengan keadaan.

"Pandemi Covid-19 jangan sampai menghentikan langkah untuk tetap terus berkarya, terutama dalam pengembangan kapasitas diri," kata Adamhar.

Adamhar berharap kelak 2-3 tahun lagi akan bisa bertemu koki Indonesia di restoran Jepang di Yunani, dan barista di kafe-kafe Yunani.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/15/103957020/pandemi-di-athena-jalan-bagi-wni-jadi-koki-dan-barista-ternama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke